Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Indonesia Angkat Cerita Tentang Aksi Terorisme, Menegangkan!

Film tentang aksi terorisme (dok. Visinema Pictures / 13 Bom di Jakarta | dok. Buttonijo / 22 Menit)

Di Indonesia, isu tentang terorisme menjadi hal yang cukup sensitif. Alhasil, sangat jarang sekali rumah produksi angkat cerita tentang terorisme. Namun meskipun begitu, rupanya ada juga beberapa film lainnya yang mengangkat tema terorisme. Apa saja, yuk kita simak ulasan di bawah ini.

1. 3 Doa 3 Cinta (2008)

Film 3 Doa 3 Cinta (dok. IFI Sinema / 3 Doa 3 Cinta)

3 Doa 3 Cinta, ceritanya berpusat pada tiga orang santri yang sedang menuntut ilmu di sebuah pondok pesantrenn tradisional. Tiga santri ini, terdiri dari Huda, Rian dan Syahid, yang memiliki mimpi dan permasalahan berbeda-beda. Huda ingin mencari ibunya yang telah lama tidak bertemu, Rian ingin melanjutkan usaha video syuting ayahnya, hingga Syahid yang sedang mencari biaya pengobatan orang tuanya.

Dari ketiga santri tersebut, Syahid menjadi salah satu karakter santri, yang tergelincinr ke dalam jalan kesesatan. Di mana, dia bergabung dengan sebuah kelompok yang mengatas namakan Islam, tetapi banyak mengajarkan kekerasan. Mereka berlatih layaknya tentara, agar suatu saat bisa melakukan pemberontakan, dengan alasan berjihad.

2. 3: Alif Lam Mim (2015)

3: Alif Lam Mim (dok. Multivision Plus / 3: Alif Lam Mim)

3: Alif Lam Mim, menceritakan tentang kisah tiga persahabatan pria, yang kini telah memilih jalan masing-masing, padahal dahulu sempat menimba ilmu di pesantren yang sama. Alif yang kini menjadi polisi, Lam yang berprofesi sebagai wartawan, hingga Mim yang memutuskan untuk tetap mengabdi dan membesarkan pondok tercinta.

Suatu ketika, terjadi sebuah pengeboman di cafe Jakarta, yang diduga melibatkan pondok pesantren dahulu mereka. Demi mengungkap kebenaran hingga membersihkan nama pesantren yang kerap disebut-sebut sebagai tempat teroris, ketiga pemuda tersebut melakukan berbagai cara. Berbahadapan dengan orang-orang jahat hingga persahabatan mereka mulai retak, sempat dialami.

3. 22 Menit (2018)

22 Menit (dok. Buttonijo / 22 Menit)

22 Menit, merupakan film bertema aksi teroris, yang terinspirasi dari kisah nyata. 22 Menit, menceritakan tentang usaha dari beberapa tim kepolisian anti aksi terorisme, dalam memburu pelaku pengemboman yang memakan beberapa korban. Terjadi di jalan MH Thamrin, Jakarta, aksi keji yang dilakukan teroris ini, rupanya membuat gempar Indonesia.

AKBP Ardi yang diperankan Ario Bayu dan beberapa teamnya, hanya membutuhkan waktu 22 menit saja, untuk menangkap pelaku pengemoban tersebut. Film yang penuh aksi dan drama menegangkan ini, rupanya berada di bawah arahan sutradara Anggy Umbara. Sedangkan untuk jajaran pemain, ada Ario Bayu hingga Ardina Rasti hingga Taskya Namya.

4. Sayap-Sayap Patah (2022)

Sayap-sayap Patah (dok. Maxima Pictures / Sayap-sayap Patah)

Diangkat dari kisah nyata, Sayap-Sayap Patah rupanya menceritakan tentang pemberontakan para teroris, yang terjadi di rumah tahanan atau penjara khusus teroris. Bermula dari ditahannya seorang pimpinan teroris, yang berujung pada pengeboman sebuah rumah tahanan hingga beberapa polisi anti terorisme menjadi korban sandera.

Salah satu polisi yang ikut disandera oleh para teroris adalah Adji, yang diperankan aktor Nicholas Saputra. Dia rela mempertaruhkan nyawa dan keselamatannya, demi keselamatam rekan-rekan kerja dan masyarakat lainnya. Padahal, Adji memiliki seorang istri yang sedang menunggu di rumah, karena sedang hamil tua dan akan segera melahirkan.

5. 13 Bom di Jakarta (2023)

13 Bom di Jakarta (dok. Visinema Pictures / 13 Bom di Jakarta)

13 Bom di Jakarta, menceritakan tentang aksi dari para teroris untuk melakukan pengeboman di kota besar Jakarta. Berjumlah 13 bom yang akan diledakan dalam kurun waktu beberapa jam sekali ini, rupanya berhasil melumpuhkan dan membuat keos masyarakat Jakarta. Bahkan, banyak sekali korban meninggal jiwa, akibat dari aksi ini.

Rupanya, para teroris ini bekerjasama dengan petinggi-petinggi negara. Mereka meminta uang tebusan dengan nilai fantastis, jika ingin aksi pengeboman ini dihentikan. Namun, para polisi yang bertugas untuk mengamankan kondisi sekitar, tidak pernah diam. Mereka bekerjasama dengan beberapa lapisan masyarakat, untuk bisa menyelesaikan semuanya.

Aksi terorisme yang di angkat di film-film di atas, tentunya tidak dibenarkan oleh agama mana pun. Semua agama, pastinya akan mengajarkan tentang arti dari cinta dan kasih sayang. Mulai dari sekarang, mulailah untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya teroris dan orang-orang yang berniat jahat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
Agustin Fatimah
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us