Kasus penculikan merupakan salah satu dari sekian banyak kejahatan yang sangat berbahaya.Tidak sedikit kasus penculikan menyita perhatian publik karenasering kali berujung pada pencurian, penyiksaan, pelecehan seksual, hingga pembunuhan.
Kasus penculikan yang terjadi juga sering djadikan inspirasi sebuah novel atau film. Berikut beberapa film tentang penculikan yang terinspirasi dari kisah nyata. Jangan sampai kelewatan, ya!
Film ini menceritakan perempuan bernama Joy Newsome yang diculik selama 7 tahun. Ia disekap di gudang kedap suara di belakang rumah sang penculik. Ruangan tersebut dilengkapi listrik, toilet, bathtub, dan dapur . Joy tinggal di ruangan tersebut bersama anak laki-lakinya, Jack.
Room adalah film adaptasi novel berjudul sama karya Emma Donoghue. Cerita tersebut terinspirasi dari kasus Elizabeth Fritzl yang disekap oleh ayahnya sendiri selama 24 tahun di ruang bawah tanah. Hasil dari kejahatan tersebut, Elizabeth memiliki 7 anak dari hasil hubungan sedarah.
Dibintangi Angelina Jolie, Changeling menceritakan seorang ibu tunggal bernama Christine Collins yang mencari anak laki-lakinya yang hilang. Ketika polisi mengabarkan bahwa anaknya ditemukan, Christine menemukan bahwa anak tersebut bukanlah anaknya. Saat mengungkapkan hal ini, ia malah dianggap gila oleh kepolisian.
Changeling terinspirasi dari kasus hilangnya anak bernama Walter Collins pada 1928. Kasus ini merupakan penculikan paling terkenal pada akhir 1920-an. Sang ibu, Christine, tidak pernah berhenti untuk mencari anaknya selama 30 tahun hingga akhir hayatnya.
The Lovely Bones adalah film adaptasi novel berjudul sama karya Alice Sebold yang dirilis pada 2002. Novel ini terinspirasi dari kasus penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan seorang perempuan di Norristown, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1970-an.
Disutradarai Peter Jackson, film ini menceritakan sudut pandang perrempuan berusia 16 tahun yang menyaksikan kehidupan keluarga dan pembunuhnya setelah kematiannya. Sang penulis juga memasukkan pengalamannya sendiri, ia diketahui seorang penyintas dari pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Pada awalnya, The Call ditulis untuk serial TV. Namun sang penulis, Richard D'Ovidio menulis ulang untuk dijadikan sebuah naskah film. Alur cerita tersebut muncul setelah istrinya mendengar percakapan antara wartawan NPR dan operator 911. Terkesan dengan kerumitan kasus tersebut, D'Ovidio kemudian mempelajari kasus tersebut lebih dalam.
Dibintangi oleh Halle Berry, The Call yang dirilis pada 2013 menceritakan seorang operator 911 bernama Jordan Turner yang merasa bersalah akibat tidak berhasil menyelamatkan nyawa seorang gadis. Ketika ia telah berhenti dari posisinya, Jordan menemukan terduga tersangka dari kasus yang telah lama menghantuinya.
Seorang gadis Korea-Amerika bernama Hyun Jae yang sedang hangout bersama temannya menerima tumpangan seorang pemadam kebakaran untuk mengantarnya pulang. Tidak lama kemudian, ia sadar bahwa seragam tersebut palsu.
Meski memberontak, Hyun Jae tidak bisa berbuat banyak karena diberi obat. Ia pun menjadi korban perdagangan manusia dan berakhir di rumah pelacuran dengan nama baru, Eden.
Disutradarai oleh Megan Griffiths, film ini terinspirasi dari kisah Chong Kim yang mengaku menjadi korban penculikan dan perdagangan manusia pada 1990-an. Kim merupakan seorang imigran dari Korea Selatan yang datang ke Amerika saat masih balita. Setelah selamat, Kim menjadi seorang aktivis yang memerangi perdagangan manusia.
Dipenuhi adegan menegangkan dan emosional, film-film ini dapat memberi gambaran betapa menakutkannya pengalaman korban penculikan. Film-film ini juga dapat meningkatkan rasa empati terhadap korban penculikan dan pelecehan seksual, serta meningkatkan rasa kewaspadaan terhadap tindakan kejahatan oleh orang asing maupun orang yang kita kenal.