Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film yang Desain Kostumnya Dikritik, Termasuk It Ends With Us

It Ends With Us (dok. Sony Pictures/It Ends With Us)

Gak hanya plot dan performa aktor, elemen pendukung dalam film, seperti latar dan kostum, punya peran yang krusial. Buktinya, gak sedikit film yang dihujat gegara desain kostumnya tak akurat. Biasanya, ini terjadi pada film-film period drama yang pakai latar waktu tertentu di masa lalu.

Produser tentunya harus melakukan riset mendalam, bahkan merekrut konsultan profesional untuk mencapai level akurasi tinggi. Namun, gak sedikit juga yang gagal, melupakan, bahkan melompati tahap ini.

Ada cukup banyak film yang desain kostumnya dikritik. Seperti yang terjadi pada beberapa film berikut. 

1. It Ends With Us (2024)

It Ends With Us (dok. Sony Pictures/It Ends With Us)

Masalah kostum mungkin hanya satu dari berbagai masalah yang muncul dari film It Ends With Us. Selain konflik yang melibatkan Justin Baldoni dan Blake Lively dan penggambaran isu KDRT yang kurang akurat, orang juga menyayangkan fakta bahwa kostum sang lakon terlalu distraktif. Ini karena menurut novelnya, Lily Bloom, karakter yang diperankan Lively adalah orang yang praktikal dan gak begitu peduli penampilan karena profesi dan usianya.

Namun, di film Lively justru terlihat overdressed. Pakaiannya terlalu ramai, baik dari segi corak dan potongan, dan glamor untuk seorang florist. Lily di film dianggap tidak mencerminkan karakter di novel, tetapi lebih ke sosok Blake Lively sendiri sebagai seorang publik figur. 

2. Mary Queen of Scots (2018)

Mary Queen of Scots (dok. Focus Features/Mary Queen of Scots)

Kostum serba denim Mary Queen of Scots juga jadi perdebatan sengit. Sang desainer, Alexandra Byrne, seperti diwawancara The Hollywood Reporter, menyatakan kalau ia memang sengaja menggunakan bahan denim untuk beberapa alasan. Pertama, menghemat bujet dan kedua, memberikan kesan aksesibel dan praktikal. Namun, jelas gak semua setuju dengan keputusan Byrne mengingat film ini terinspirasi kisah nyata. 

3. Robin Hood (2018)

Robin Hood (dok. Lionsgate/Robin Hood)

Robin Hood versi Lionsgate yang rilis pada 2018 adalah salah satu film banjir hujatan. Selain plotnya yang penuh lubang, tata busana para karakternya pun jadi sorotan.

Menurut sebagian pengamat dan penonton, banyak pakaian yang rasanya terlalu modern dan kasual, sehingga memberikan kesan malas riset dan cekak bujet. Inkonsistensinya juga amat terlihat, karena beberapa karakter justru seperti datang dari semesta berbeda. Ada yang berkostum ala period drama, tetapi banyak juga yang seperti di film distopia. 

4. Catwoman (2004)

Catwoman (dok. Warner Bros/Catwoman)

Ada banyak versi Catwoman dalam sejarah perfilman Hollywood. Namun, yang jadi bulan-bulanan sampai sekarang adalah versi 2004 yang dibintangi Halle Berry.

Harus diakui, kostum yang dipakai Berry adalah yang paling terbuka dan beda dibanding versi lainnya. Ditambah bahan dan desain dan detailnya yang kurang elegan, seolah menguarkan kesan minim bujet. Bagaimana menurutmu? 

5. Babylon (2022)

Babylon (dok. Paramount Pictures/Babylon)

Menandai kerja sama kesekian antara sutradara Damien Chazelle dan desainer Mary Zophres, Babylon ternyata dikritik pula perkara akurasi kostumnya. Ini karena film tersebut berlatar 1920-an, tetapi para lakonnya tidak berdandan layaknya berada di era itu.

Sebaliknya, Margot Robbie selaku lakon justru terlihat seperti berada pada 1970-an. Menurut Zophres, ini adalah permintaan personal Chazelle yang ingin membuat sesuatu yang ikonik dan tak sepenuhnya setia pada tren fesyen 1920-an. 

Terbukti kalau gak sedikit orang yang risih perkara"fil akurasi kostum ini. Meski sineas berhak melakukan modifikasi, ternyata ketepatan dan simbolisme di balik tata busana karakter berpengaruh besar dalam penilaian orang terhadap sebuah film.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us