5 Novel Penuh Intrik di Balik Gemerlap Era Keemasan Hollywood

- Novel mengungkap kehidupan pribadi Evelyn Hugo, bintang film era Hollywood, termasuk skandal dan pengorbanannya demi karier.
- Potret kuat Marlene Dietrich yang menolak ekspektasi masyarakat dan perannya dalam Perang Dunia II diungkap dalam novel ini.
- Novel fiksi tentang Marilyn Monroe yang tidak hanya fokus pada citra glamornya, tetapi juga sisi rapuh dan kompleksnya.
Di balik cahaya terang lampu sorot, Hollywood menyimpan banyak kisah kelam yang jarang terungkap. Dunia hiburan yang terlihat glamor dari luar ternyata penuh intrik, pengkhianatan, dan rahasia pribadi yang sering kali mengubah hidup para pelakunya. Banyak penulis fiksi memanfaatkan latar ini untuk menggambarkan sisi gelap dari industri perfilman.
Lewat novel penuh intrik di balik gemerlap era keemasan Hollywood, pembaca bisa melihat potret dunia film yang lebih jujur dan emosional. Semuanya menyuguhkan drama yang intens sekaligus menyentuh tentang para bintang. Nah, siapkah kamu mengenal Hollywood dari sudut pandang yang lebih dalam dan tak selalu indah melalui deretan novel berikut?
1. The Seven Husbands of Evelyn Hugo–Taylor Jenkins Reid

Mengisahkan kehidupan Evelyn Hugo, bintang film legendaris dari era keemasan Hollywood yang memutuskan untuk membuka rahasia masa lalunya kepada seorang jurnalis muda. Dalam wawancara eksklusif ini, Evelyn menceritakan tentang tujuh pernikahannya yang penuh skandal, cinta terlarang, dan pengorbanan besar yang ia lakukan demi mempertahankan kariernya.
Novel ini menghadirkan potret menarik tentang dunia selebriti klasik yang selalu kesepian di balik sorotan kamera. Pembaca pun diajak menelusuri sisi kelam Hollywood yang sering disembunyikan dari publik. Evelyn bukan hanya karakter fiksi, tapi terasa seperti figur nyata yang pernah bersinar dan terluka di panggung dunia.
2. Marlene–C.W. Gortner

Marlene Dietrich dikenal sebagai simbol keanggunan dan keberanian di era keemasan Hollywood, namun novel ini mengungkap kehidupan aslinya yang jauh lebih rumit. Lewat narasi yang intens, pembaca dibawa menyusuri masa muda Marlene di Jerman, kebangkitannya di Hollywood, dan peran pentingnya dalam Perang Dunia II sebagai simbol perlawanan terhadap Nazi.
C.W. Gortner menghadirkan potret kuat seorang perempuan yang menolak tunduk pada ekspektasi masyarakat. Novel ini menggabungkan fakta sejarah dengan elemen drama yang mendalam, menjadikan kisah Marlene lebih dari sekadar biografi, melainkan cerminan dari perjuangan perempuan di industri hiburan yang penuh manipulasi dan tekanan.
3. Blonde–Joyce Carol Oates

Dalam novel fiksi ini, Joyce Carol Oates menafsirkan ulang kehidupan Marilyn Monroe, dari masa kecilnya yang tragis hingga ketenarannya yang mencengangkan. Cerita ini tidak berfokus pada citra glamornya semata, tetapi pada sisi rapuh dan kompleks yang tersembunyi di balik senyuman publik sang bintang.
Blonde adalah novel yang intens dan sangat menyayat hati. Oates menciptakan sosok Marilyn yang bukan hanya korban dari sistem hiburan, tapi juga dari ekspektasi sosial dan luka batin. Novel ini adalah bacaan yang mengguncang emosi sekaligus menggambarkan bahwa ketenaran bisa menjadi perangkap yang mematikan.
4. The Great Pretenders–Laura Kalpakian

Berlatar tahun 1950-an saat Hollywood dilanda ketakutan terhadap komunisme, novel ini mengisahkan Roxanne Granville, seorang keturunan keluarga studio film ternama yang diam-diam menulis skenario untuk penulis yang masuk blacklist. Keputusannya ini membawanya pada jaringan rahasia dan hubungan cinta terlarang yang penuh risiko.
Dengan latar sejarah kuat dan nuansa noir yang kental, The Great Pretenders menyajikan kisah tentang keberanian dan pengkhianatan di tengah tekanan politik dan sensor industri film. Novel ini memberi perspektif berbeda tentang betapa rapuhnya kebebasan berekspresi di Hollywood pada masa itu, dan bagaimana integritas bisa menjadi harga yang mahal.
5. Beautiful Ruins–Jess Walter

Cerita ini dimulai dari pesisir Italia tahun 1962, ketika seorang aktris Hollywood misterius tiba di sebuah desa kecil. Kisahnya kemudian melompat ke masa kini, menyambungkan berbagai karakter dan tempat dengan benang merah berupa cinta yang tak selesai dan ambisi yang belum tercapai.
Jess Walter menulis dengan gaya yang elegan dan menyentuh. Ia memadukan kritik terhadap industri hiburan dengan perenungan tentang mimpi yang tak tercapai. Meskipun bukan sepenuhnya berlatar di Hollywood, novel ini tetap memperlihatkan betapa kekuatan bintang film bisa memengaruhi hidup orang-orang biasa dalam jangka waktu puluhan tahun.
Apabila kamu suka membaca kisah cinta, ambisi, dan rahasia yang tersembunyi di balik dunia hiburan, deretan novel penuh intrik di balik gemerlap era keemasan Hollywood bisa jadi pilihan yang memuaskan. Adakah dari kelima kisah ini yang membuatmu penasaran dengan wajah lain dari era keemasan Hollywood?