Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Novel yang Adaptasi Filmnya Tembus Nominasi Oscar 2022

novel yang diadaptasi jadi film di Oscars 2022 (instagram.com/fineprinted)

Novel merupakan bacaan yang banyak diminati meski untuk menuntaskannya kadang butuh waktu yang panjang. Di sisi lain, beberapa judul Novel diadaptasi jadi film dan series yang bisa ditamatkan dalam waktu beberapa jam saja. Tentu saja sensasinya berbeda, bahkan beberapa film dianggap tak mampu memenuhi ekspektasi penikmat versi novelnya. 

Namun, ada juga film-film adaptasi novel yang berhasil merebut perhatian penonton. Film tersebut sukses menampilkan detail-detail penting di novel untuk bisa tampil di versi gambar bergeraknya. Seperti novel berikut yang adaptasi filmnya berhasil menyabet setidaknya satu nominasi Academy Awards ke-94 atau Oscar tahun 2022 ini. Apa saja? Mari intip. 

1. The Power of the Dog

novel The Power of the Dog oleh Thomas Savage (instagram.com/zachs.books)

The Power of the Dog adalah novel terbitan tahun 1967 yang ditulis Thomas Savage. Ceritanya tentang dua bersaudara Phil dan George yang tinggal di peternakan warisan orang tua mereka pada tahun 1920an. Berbeda karakter dan penampilan, Phil digambarkan sebagai seorang pria kuat dan karismatik yang dominan. Sementara George sebaliknya, lemah lembut dan penuh empati. 

Hidup mereka yang tenang berubah saat George memutuskan menikahi seorang janda satu anak. Phil yang merasa terkhianati pun bersikap tak bersahabat pada anggota keluarga barunya. Buku ini berlaju lambat dengan akhir yang bikin merinding.

Saat pertama dipublikasi, novel ini tak begitu sukses secara komersial. Barulah di tahun 2001, buku ini diklaim banyak pembaca sebagai salah satu novel klasik legendaris. Dengan adaptasi filmnya yang sukses, makin banyak pembaca yang mulai melirik buku ini. 

2. The Lost Daughter

novel The Lost Daughter karya Elena Ferrante (instagram.com/issymflynn)

Terdiri dari 140 halaman saja, Maggie Gyllenhaal pun dengan piawai mengadaptasi novel karangan Elena Ferrante ini dalam film 2 jam. Hanya satu yang dibuatnya agak berbeda, yaitu bagian akhirnya.

Secara garis besar, novel ini berkutat pada Leda. Seorang profesor berusia 40-an yang berlibur sendirian ke pesisir Yunani sendirian. Di tengah masa liburannya, ia bertemu dengan sosok ibu muda yang membuatnya mengingat pengalaman pahitnya sendiri di masa lalu. Ibu memang bukan sosok yang selalu sempurna dan poin ini yang coba dieksplorasi Ferrante dalam bukunya. 

3. Dune

novel Dune oleh Frank Herbert (instagram.com/le_livre_sans_nom)

Dune juga salah satu film yang dinominasikan di ajang Oscars tahun ini. Ia diadaptasi dari novel klasik karangan Frank Herbert yang terdiri dari 658 halaman. Sesuai dengan jumlah halamannya, durasi 2 jam tak cukup untuk mengadaptasi seluruh plot dalam novel. Itulah mengapa pihak produser pun membagi filmnya jadi dua bagian. Setelah bagian pertama rilis akhir 2021 lalu, bagian keduanya direncanakan akan dilepas ke publik pada 2023 mendatang. 

Inti dari film ini adalah perjalanan pemuda bernama Paul Atreides yang merupakan anggota klan terhormat yang ditugaskan mengontrol sebuah wilayah tandus yang kaya akan rempah berharga mahal. Novel Dune memenangkan banyak penghargaan sejak dirilis, termasuk Hugo Award dan Nebula Award.  

4.  Men Without Women

novel Men Without Women karya Haruki Murakami (instagram.com/roshniiv)

Men Without Women adalah buku kumpulan cerpen dari penulis kondang Haruki Murakami. Dari kumpulan tersebut, Drive My Car jadi satu judul yang akhirnya diadaptasi jadi feature film. Ceritanya tentang seorang sutradara yang melakoni perjalanan darat untuk menggarap sebuah proyek baru.

Namun, ia baru tahu bahwa di dalam kontraknya ia akan diantar seorang sopir perempuan. Meski ragu, ternyata keduanya justru menemukan kenyamanan satu sama lain selama berkendara bersama. Filmnya menyabet nominasi Oscar tahun 2022 ini untuk kategori film berbahasa asing terbaik. Bersaing dengan empat film lain asal Nepal, Denmark, Norwegia, dan Italia. 

5. Nightmare Alley

novel Nightmare Alley oleh William Lindsay Gresham (instagram.com/coni_reads)

Diterbitkan pertama kali di tahun 1946, Nightmare Alley adalah perjalanan Stan. Pemuda yang bertemu dengan kelompok sirkus dan akhirnya menuntunnya melakoni karir yang serupa dengan mereka. Ia digambarkan sebagai sosok yang cerdas, cepat belajar hal baru dan mudah bergaul, tetapi juga ambisius dan manipulatif. 

Novel ini berusaha mengeksplorasi sifat serakah dan realis manusia lewat sosok Stan. Sebelum diadaptasi jadi film oleh Guillerme Del Toro, Nightmare Alley sudah pernah diadopsi jadi film di tahun 1947, novel grafis, dan berbagai pertunjukan teater. Namun, baru versi Del Toro yang berhasil menyabet empat nominasi Oscar sekaligus. 

Adakah yang sudah kamu baca atau jadi tertarik buat membaca gara-gara filmnya menyabet nominasi? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us