5 Penjahat Anime yang Menganggap Dirinya Sendiri Sebagai Pahlawan

Apa yang dilakukan oleh Eren di akhir seri memang merupakan tindakan yang tercela. Bagaimana tidak, Eren memulai Rumbling yang menyebabkan hilangnya 80 persen populasi global. Meskipun sudah melakukan genosida secara besar-besaran, Eren masih berpikir bahwa apa yang ia lakukan adalah tindakan yang benar.

Eren mungkin memiliki tujuan yang mulia, dimana dirinya ingin menghentikan pertempuran yang terus berkecamuk. Namun, genosida tetap bukanlah solusi yang tepat. Sejak awal, Eren memang tidak pernah ditampilkan sebagai karakter yang baik. Hal ini dibuktikan saat dirinya membunuh dua pria dewasa yang menculik Mikasa.

Meskipun hal tersebut bisa dibilang sebagai aksi heroik, sulit untuk membayangkan bagaimana bisa seorang anak yang masih berusia di bawah 10 tahun melakukan pembunuhan. Terlebih, Eren sama sekali tidak menyesal setelah membunuh kedua penculik tersebut.

Scar pertama kali diperkenalkan dalam seri ini sebagai penjahat yang melakukan pembunuhan berantai terhadap Alkemis Negara di Amestris. Hal ini dilakukan oleh Scar untuk membalaskan dendam atas pembantaian klan Ishval yang dilakukan oleh para Alkemis Negara di Amestris.

Scar menganggap bahwa tindakannya benar karena apa yang ia lakukan hanyalah untuk membela klannya. Namun, tak jarang Scar juga membunuh orang yang tidak bersalah. Scar sering secara acak membunuh setiap Alkemis Negara yang ia temui di jalan terlepas dari fakta bahwa tidak semua Alkemis Negara terlibat dalam Perang Saudara Ishval.

Banyak penggemar yang berpikir bahwa Sasuke diciptakan sebagai karakter yang penuh dengan kebencian dan rasa ingin balas dendam. Hal ini dibuktikan dengan Sasuke yang tidak dapat memadamkan api kebenciannya, bahkan setelah dirinya berhasil membunuh Itachi.

Setelah mengetahui kebenaran Itachi, Sasuke menyesal sudah membunuh kakaknya dan mulai mengalihkan kebenciannya terhadap Konoha. Sasuke mulai bertujuan untuk menghancurkan Konoha dan membunuh siapa saja yang bertanggung jawab atas apa yang menimpa Itachi dan klannya. Terlepas dari itu semua, Sasuke masih berpikir bahwa apa yang ia lakukan hanyalah untuk kebaikan klannya.

Peran Light Yagami dalam seri ini memang cukup ambigu. Di satu sisi, Light dapat disebut sebagai pahlawan karena dirinya ingin menciptakan dunia yang damai. Namun, di sisi lain, Light tidaklah lebih dari pembunuh berantai yang suka main hakim sendiri.

Sementara semua orang memperdebatkan perannya, Light menganggap bahwa dirinya adalah penyelamat dunia. Hal ini seharusnya tidak mengherankan karena Light sendiri terkenal sebagai karakter yang memiliki sifat god-complex. Light akan selalu membenarkan semua tindakannya, terlepas dari benar atau salah.

Sama seperti Light, peran Lelouch di Code Geass juga cukup ambigu. Di satu sisi, Lelouch hanya ingin menciptakan dunia yang damai untuk adiknya, Nunnally. Namun, di sisi lain, Lelouch memperlakukan semua orang seperti bonekanya.

Belum lagi Lelouch juga membunuh saudaranya sendiri dan secara tidak sengaja mempengaruhi Euphemia untuk melakukan genosida. Terlepas dari itu semua, Lelouch menganggap bahwa dirinya adalah pahlawan yang menyelamatkan dunia.

Terkadang, benar atau salahnya sesuatu hanya dapat ditentukan dengan perspektif masing-masing. Hal tersebut berlaku bagi kelima karakter anime di atas.

Meskipun sudah melakukan kejahatan, kelima karakter di atas menganggap bahwa tindakan mereka benar karena melihat kejahatan tersebut melalui sudut pandang yang berbeda. Bagaimana pendapatmu tentang kelima karakter tersebut?