5 Rekomendasi Film Nominasi Oscar 2025 yang Tayang di Disney+ Hotstar

Alien: Romulus merupakan film terbaru dalam waralaba ikonik Alien. Film ini merupakan cerita mandiri yang tidak terlalu bergantung pada film-film sebelumnya. Ceritanya mengikuti sekelompok pemburu harta karun luar angkasa yang berhadapan dengan bentuk kehidupan baru yang sangat mengerikan di alam semesta.

Sebagian besar cerita berlangsung di stasiun ruang angkasa bernama Renaissance. Mereka harus menghadapi teror dari Xenomorph, alien yang menjadi villain utama. Protagonisnya adalah Rain Carradine yang lelah hidup di planet jajahan dan berusaha mencari kebebasan serta tempat baru untuk ditinggali.

Dalam pencarian itu, Rain dan kelompoknya terjebak dalam situasi berbahaya yang melibatkan perompak luar angkasa serta ancaman dari makhluk-makhluk mengerikan. Dengan premis yang menegangkan dan atmosfer yang khas dari waralaba Alien, film ini memberikan pengalaman yang mendebarkan. Alien: Romulus mendapat nominasi Oscar 2025 untuk Efek Visual Terbaik.

Film keempat dalam waralaba terkenal ini disutradarai oleh Wes Ball. Ceritanya berlatar beberapa generasi setelah peristiwa dalam film sebelumnya. Dalam dunia yang baru ini, kera telah menjadi spesies dominan dan hidup dalam harmoni, sementara manusia hidup dalam ketakutan dan terpinggirkan.

Namun, ketenangan ini terganggu oleh munculnya seorang pemimpin kera yang otoriter. Ia berambisi untuk mendirikan kekuasaannya sendiri. Cerita berfokus pada seorang kera muda. Ia memulai perjalanan berbahaya yang memaksanya untuk mempertanyakan semua yang diajarkan tentang masa lalu. Ia juga harus membuat pilihan yang akan menentukan masa depan bagi kera dan manusia.

Film ini menggambarkan konflik antara kekuasaan dan kebebasan serta tantangan yang dihadapi oleh karakter utama dalam menghadapi tirani. Dengan tema yang mendalam dan visual yang menakjubkan, Kingdom of the Planet of the Apes memberikan pengalaman sinematik yang menyenangkan. Film ini mendapat nominasi Oscar 2025 untuk Efek Visual Terbaik.

Film animasi ini merupakan kelanjutan dari Inside Out. Dalam sekuel ini, penonton akan kembali bertemu dengan karakter emosi yang telah kita kenal, yaitu Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust. Film ini membawa kita lebih jauh ke dalam dunia emosi seorang remaja, yang menggambarkan bagaimana emosi tersebut beradaptasi dengan perubahan kehidupan saat anak-anak tumbuh dewasa.

Riley, yang kini beranjak remaja, menghadapi tantangan baru dalam hidupnya, seperti persahabatan, cinta, dan identitas diri. Emosi di dalam kepalanya harus menavigasi kompleksitas baru yang muncul seiring dengan pertumbuhan dan perubahan yang dialaminya. Joy berusaha untuk tetap optimis dan membantu Riley menemukan kebahagiaan. Sementara itu, Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust turut berperan dalam membantu Riley menghadapi berbagai situasi emosional yang lebih rumit.

Cerita ini menggambarkan perjalanan Riley dalam menemukan siapa dirinya di tengah pergeseran emosi dan pengalaman baru. Ini pun menyangkut bagaimana emosi yang berbeda bekerja sama untuk membantu Riley menghadapi dunia remaja yang penuh tantangan. Inside Out 2 mendapat nominasi Oscar 2025 untuk Film Animasi Terbaik.

Sugarcane merupakan film dokumenter yang disutradarai oleh Emily Kassie dan Julian Brave NoiseCat. Dokumenter ini menyelidiki sistem sekolah residensial Indian di Kanada yang telah lama menjadi sumber trauma bagi komunitas pribumi. Fokusnya pada penyelidikan terhadap kuburan tak bertanda yang ditemukan di sekolah residensial Indian. Hal ini memicu pengungkapan rahasia kelam serta rekonsiliasi bagi para penyintas dan keturunan mereka.

Film ini juga memberikan wawasan mendalam tentang trauma generasi yang dialami oleh anak-anak pribumi yang dipisahkan dari keluarga mereka dan dipaksa menghadiri sekolah-sekolah tersebut. Salah satu lokasi utama yang disorot adalah St. Joseph’s Mission, tempat banyak kasus pelecehan dan kehilangan anak-anak terjadi. Sugarcane mendapat nominasi Oscar 2025 untuk Film Dokumenter Terbaik.

Elton John: Never Too Late merupakan film dokumenter musikal yang disutradarai oleh RJ Cutler dan David Furnish. Dokumenter ini menampilkan perjalanan karier Elton John yang luar biasa selama lebih dari 50 tahun. Adapun, yang paling disorot ialah saat ia tur konser Farewell Yellow Brick Road.

Film ini mengikuti Elton John saat ia mempersiapkan konser terakhirnya di Amerika Utara di Stadion Dodger. Dalam perjalanan emosional ini, Elton membawa penonton kembali ke masa lalu. Dari sini, ia menceritakan tentang perjuangannya melawan berbagai kesulitan, termasuk pelecehan dan kecanduan serta bagaimana ia berhasil mengatasi tantangan tersebut untuk menjadi ikon musik yang kita kenal saat ini.

Dokumenter ini juga menampilkan rekaman konser yang belum pernah dilihat sebelumnya dan cuplikan dari jurnal pribadi serta momen-momen terkini dalam hidupnya. Selain itu, film ini menggali lebih dalam tentang tahun-tahun terakhirnya, termasuk keputusan untuk mengurangi penampilannya di panggung demi menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. Elton John: Never Too Late mendapat nominasi Oscar 2025 untuk Lagu Orisinal Terbaik.

Dengan hadirnya beberapa film nominasi Oscar 2025 di Disney+ Hotstar, kamu bisa menyaksikan dan menilai sendiri mengapa film-film ini mendapat pengakuan pada ajang penghargaan bergengsi tersebut. Dari film petualangan, animasi, hingga dokumenter, mana saja yang belum kamu tonton?