6 Aktor Keturunan Korea di Avatar: The Last Airbender, Curi Atensi!
Setelah sekian lama ditunggu, Netflix akhirnya merilis Avatar: The Last Airbender (2024) pada Kamis (22/2/2024). Serial ini merupakan adaptasi live action dari serial animasi legendaris berjudul sama yang sangat populer di seluruh dunia.
Avatar: The Last Airbender mengisahkan perjalanan Aang, anak laki-laki yang merupakan Avatar terakhir, bersama teman-temannya untuk menghentikan Raja Api yang ingin menguasai dunia. Dengan menguasai keempat elemen (air, tanah, api, dan udara), Aang harus mengembalikan keseimbangan dunia yang terancam oleh serangan Negara Api.
Salah satu hal yang membuat serial ini istimewa adalah pemilihan para protagonisnya. Avatar: The Last Airbender setia pada materi sumbernya dengan menampilkan empat aktor muda keturunan Asia dan Native American sebagai pemeran utama. Mereka adalah Gordon Cormier (Aang), Kiawentiio (Katara), Ian Ousley (Sokka), dan Dallas Liu (Pangeran Zuko).
Namun, di balik wajah Asia dan Native American yang menghiasi Avatar: The Last Airbender, terselip enam aktor keturunan Korea yang memerankan sejumlah karakter pendukung. Siapa saja mereka? Yuk, simak ulasannya dalam artikel di bawah ini.
1. Randall Duk Kim
Randall Duk Kim adalah aktor veteran yang lahir di Hawaii dari orang ua asal China dan Korea. Ia memulai kariernya di dunia teater dengan mendirikan American Players Theatre, dan kemudian bermain di berbagai film dan serial televisi, seperti The Matrix Reloaded (2003), Kung Fu Panda (2008), dan Fringe (2008). Ia juga sempat bermain dalam The Last Airbender (2010) karya M. Night Shyamalan, yang meraup 319,7 dolar AS di box office.
Dalam Avatar: The Last Airbender (2024), Randall Duk Kim kembali, tetapi menjadi pengisi suara untuk karakter Wan Shi Tong. Wan Shi Tong merupakan seorang roh pengetahuan yang memiliki perpustakaan raksasa yang berisi buku-buku dari seluruh dunia. Dalam serial animasinya, karakter ini membantu Aang dan teman-temannya dalam mencari informasi tentang komet Sozin, tetapi kemudian menjadi marah ketika mereka menggunakan pengetahuannya untuk tujuan perang.