6 Debut Film Sutradara Wanita yang Curi Perhatian di 2024

Sutradara: Arkasha Stevenson

Rating: 81 persen (Rotten Tomatoes)

Dalam lanskap film horor yang didominasi oleh sutradara laki-laki, kehadiran Arkasha Stevenson dengan film debutnya, The First Omen, berhasil mencuri perhatian. Film ini merupakan prekuel dari film horor klasik bertajuk The Omen (1976). Kali ini, kisahnya berfokus pada Margaret (Nell Tiger Free), biarawati muda yang dikirim ke Roma, Italia, dan terjebak dalam konspirasi gelap di balik kelahiran Antikristus alias Damien Thorn.

Meski prekuel, film ini berdiri sendiri dengan baik. Stevenson, yang sebelumnya dikenal lewat karya-karyanya di dunia film pendek, berhasil membangun atmosfer mencekam di The First Omen. Latar biara kuno yang sunyi, karakter biarawati dengan masa lalu misterius, hingga penggambaran ritual-ritual gelap, semuanya diracik dengan apik untuk membangkitkan rasa takut yang subtil, tapi merasuk.

Sutradara: Pamela Adlon

Rating: 88 persen (Rotten Tomatoes)

Pamela Adlon telah lama menjadi sosok yang dikenal dan dicintai di dunia komedi lewat serial Better Things, yang ia ciptakan, sutradarai, dan bintangi. Tahun ini, ia mengejutkan para penggemar dengan merambah ke layar lebar lewat debut penyutradaraannya, Babes. Babes sendiri adalah film komedi yang mengisahkan dua sahabat, Eden (Ilana Glazer) dan Dawn (Michelle Buteau), yang dihadapkan pada realitas pahit kehamilan dan perubahan hidup yang menyertainya.

Dengan gaya khasnya yang jujur dan menggelitik, Adlon tak segan menampilkan sisi-sisi kehamilan yang jarang dieksplorasi di layar lebar, mulai dari perubahan fisik yang drastis hingga pergolakan emosi yang tak terduga. Namun, kekuatan film ini bukan hanya terletak pada komedi yang blak-blakan. Adlon juga menggali lebih dalam tentang persahabatan, cinta, dan arti menjadi seorang ibu.

Sutradara: Ally Pankiw

Rating: 83 persen (Rotten Tomatoes)

Di ranah film indie, komedi kerap menjadi jalan untuk menyampaikan isu-isu serius dengan cara yang menghibur namun tetap mengena. Ally Pankiw, sineas Kanada yang malang melintang di dunia musik video dan televisi, berhasil melakukannya lewat I Used to Be Funny yang menjadi debut film panjangnya.

Film ini berkisah tentang Sam (Rachel Sennott), komedian muda yang menjanjikan, yang hidupnya berantakan setelah mengalami serangkaian peristiwa traumatis. Ia menarik diri dari dunia luar, meninggalkan karier dan hubungannya, hingga akhirnya ia harus menghadapi masa lalunya di ruang sidang.

Penyebab dari perubahan drastis ini perlahan terungkap seiring berjalannya cerita. Dengan cerdas dan penuh sensitivitas, Pankiw mengupas lapisan-lapisan trauma yang dialami Sam, menciptakan ketegangan emosional tanpa harus menampilkan kekerasan secara eksplisit.

Sutradara: Annie Baker

Rating: 85 persen (Rotten Tomatoes)

Annie Baker, penulis drama pemenang Pulitzer, melebarkan sayapnya ke dunia perfilman dengan debutnya sebagai sutradara dalam Janet Planet. Mengambil latar musim panas pada 1991, film ini mengikuti kisah Lacy (Zoe Ziegler), gadis 11 tahun yang menghabiskan waktu bersama ibunya di rumah pedesaan mereka di Massachusetts. Di sana, Lacy menjadi saksi dinamika hubungan ibunya dengan pria-pria yang datang silih berganti.

Baker, yang dikenal piawai menggarap nuansa intim dalam karyanya, menghadirkan sentuhan serupa di Janet Planet. Film ini bergulir pelan, meresapi setiap momen dalam keseharian Lacy dan ibunya, Janet, yang diperankan dengan apik oleh Julianne Nicholson. Meski tak menawarkan plot yang penuh gejolak, Baker dinilai sukses menyoroti kompleksitas hubungan ibu-anak, lengkap dengan segala harapan, kekecewaan, dan penerimaannya.

Sutradara: India Donaldson

Rating: 98 persen (Rotten Tomatoes)

Good One membawa penonton ke dalam perjalanan berkemah yang tak biasa di Catskills, New York. Sam (Lily Collias), remaja 17 tahun, mendapati dirinya terjebak di antara ayahnya, Chris (James LeGros), yang menyebalkan, dan teman lama ayahnya, Matt (Danny McCarthy), yang sedang patah hati. Di tengah keindahan alam liar, dinamika hubungan antara ketiga karakter ini terungkap dengan subtil dan penuh kejujuran.

Salah satu jebolan terbaik Sundance 2024 ini menandai debut India Donaldson yang cemerlang dalam dunia perfilman. Donaldson, yang sebelumnya dikenal lewat film-film pendeknya yang tajam, menghadirkan cerita dengan gaya observasional yang intim, seolah-olah penonton adalah pendaki keempat yang diam-diam mengikuti perjalanan mereka. Dengan visi artistik dan kemampuan bercerita yang memikat itu, ia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu sineas muda yang patut diperhitungkan.

Sutradara: Zoë Kravitz

Rating: 74 persen (Rotten Tomatoes)

Tayang di bioskop sejak 21 Agustus 2024, Blink Twice menjadi debut menjanjikan dari Zoë Kravitz sebagai sutradara. Film ini mengisahkan Frida (Naomie Ackie), pelayan katering yang berambisi untuk naik kelas. Kesempatan emas datang ketika ia diundang ke pulau pribadi milik Slater King (Channing Tatum), miliarder teknologi yang terkenal.

Pesta mewah dengan latar belakang surga tropis pun dimulai. Minuman mengalir deras, obat-obatan terlarang diedarkan, dan fasilitas mewah memanjakan setiap tamu. Namun, di balik kemewahan itu, ada perasaan tak nyaman yang perlahan muncul. Frida, dan juga penonton, mulai bertanya-tanya: Apa yang sebenarnya terjadi di pulau ini?

Dikenal sebagai aktris berbakat lewat perannya di The Batman dan Big Little Lies, Kravitz berhasil mencuri spotlight dengan caranya sendiri lewat film ini. Ia menggunakan close-up yang intens untuk membawa penonton masuk ke dalam dunia Frida dan merasakan kebingungan serta ketakutannya. Selain itu, Kravitz juga membumbui film ini dengan tema-tema krusial, seperti manipulasi, trauma, dan perjuangan perempuan.

Kehadiran keenam sutradara perempuan ini menjadi angin segar di tengah dominasi sutradara pria dalam industri perfilman. Dengan karya-karya yang berani, inovatif, dan penuh makna, mereka telah membuktikan bahwa perspektif perempuan punya tempat yang sama pentingnya di layar lebar. Tahun 2024 mungkin baru permulaan, tapi satu hal yang pasti: masa depan perfilman dunia ada di tangan mereka!