Tidak semua drama Korea disambut dengan baik dan hangat. Kontroversi di dalamnya sering kali membuat berbagai kendala dalam proses produksi.
Tentunya, hal tersebut memiliki dampak yang cukup besar. Tak hanya sekedar permintaan maaf, bahkan beberapa drama pun harus ditunda hingga batal tayang.
Lantas, apa saja drama Korea yang menuai protes dari publik luas?
Baru tayang dua episode, drama satu ini justru batal tayang karena kontroversi yang ditimbulkan. Bermula dari properti dan adegan makanan yang ada di dalam.
Tepatnya, pada episode pertama dimana terdapat berbagai makanan Tiongkok seperti kue bulan di dalamnya. Terlebih, properti yang digunakan memiliki unsur Tiongkok yang mencolok, seperti sumpit dan pakaian yang dikenakan.
Masyarakat Korea Selatan bahkan membuat petisi untuk menghentikan penayangan drama tersebut. Krisis semakin besar dengan pembatalan seluruh iklan dan sponsor dalam drama ini.
Dengan berbagai kontroversinya, SBS secara resmi mengumumkan pemberhentian drama pada tanggal 25 Maret. Pembatalan drama juga semakin diperkuat dengan penarikan investasi dari Co-Production Joseon Exorcist.
Ditulis oleh penulis yang sama dengan Joseon Exorcist, drama Mr. Queen juga sempat tersandung kontroversi. Kontroversi terjadi pada dua episode awal.
Drama tersebut dianggap merendahkan sejarah dengan berbagai adegan. Narasinya juga dinilai menghina catatan sejarah pada masa dinasti Joseon yang terjadi di episode kedua.
Kontroversi semakin memanas dengan bumbu humor yang diselipkan drama ini. Ini dapat terlihat, ketika adegan ritual kerajaan yang diadakan di kuil Jongmyo dijadikan bahan candaan.
Hal ini dianggap keterlaluan karena karakter dalam drama tersebut berdasarkan pada tokoh sejarah. Buntutnya adalah pihak produksi akhirnya meminta maaf atas kontroversi yang terjadi.
Drama yang semula dijadwalkan tayang pada tanggal 26 Februari 2021 ini harus ditunda penayangannya dalam waktu yang belum dipastikan. Ini adalah dampak dari kontroversi bullying yang dilakukan Park Hye Soo.
Meskipun sampai saat ini, kasus bullying tersebut belum dipastikan kebenarannya. Namun, karena besarnya kontroversi yang ditimbulkan membuat berbagai jadwal promosi, press-conference, hingga tayangnya episode pertama pun dibatalkan.
Taxi Driver juga mengalami nasib serupa dengan Dear.M. Kontroversi yang timbul disebabkan oleh salah satu pemain yakni, Naeun APRIL yang tersandung kasus bullying.
Bahkan, kasusnya cukup besar karena melibatkan Hyunjoo, yakni mantan anggota dari grup APRIL itu sendiri. Buntut dari kasus ini adalah Naeun secara resmi mengundurkan diri dari drama yang akan tayang pada tanggal 9 April 2021.
Drama yang tayang di stasiun TV SBS ini juga sempat mengalami kontroversi yang cukup panjang. Bahkan, drama yang diadaptasi dari Webtoon berjudul Convenience Store Saet Byul sudah mendapatkan penolakan ketikan dramanya resmi diumumkan.
Kontroversi semakin memanas dengan hadirnya berbagai adegan yang dirasa kurang pantas. Apalagi, Ji Chang Wook dan Kim Yoo Jung sebagai karakter utama memiliki perbedaan usia tiga belas tahun.
Ada banyak adegan yang dianggap terlalu dewasa dan tidak senonoh. Bahkan, menurut Korea Communications Standards Commission, drama ini menjadi salah satu drama dengan keluhan terbanyak, lho.
Bukan karena pembelokan sejarah atau adegan bermasalah. Kontroversi drama yang tayang di stasiun MBC ini dikarenakan masalah attitude dari Kim Jung Hyun sebagai pemeran utama.
Masalah tersebut terjadi ketika konferensi pers yang diadakan pada 20 Juli 2018 lalu. Sikap Kim Hung Hyun yang tidak ramah dan berekspresi datar membuat netizen geram.
Bahkan, perilakunya terhadap lawan mainnya, yakni Seohyun dianggap tidak sopan. Namun, aktor tersebut mengklarifikasi bahwa ia sedang melakukan pendalaman karakter. Pada pertengahan episode, Kim Jung Hyun pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari drama tersebut.
Itulah enam drama Korea yang menuai beragam komentar dan protes negatif dari netizen, khususnya masyarakat Korea. Meskipun tidak semuanya terkait distorsi sejarah, tapi banyak aspek lain yang membuat masyarakat memilih untuk melakukan protes untuk penghentian drama tersebut.