Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Episode Terbaik Serial What If...? Season 2, Mindblowing!

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

Apa yang terjadi jika Captain America menjadi zombi? Atau jika Spider-Man menjadi Sorcerer Supreme? Atau jika Ultron menguasai multisemesta? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang menjadi dasar dari What If...? (2021—sekarang). Serial tersebut mengeksplorasi berbagai kemungkinan alternatif dari alam semesta Marvel lewat narasi dari entitas misterius yang disebut Watcher (Jeffrey Wright).

Setelah sukses dengan musim pertama, serial antologi animasi yang menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini kembali dengan musim keduanya. Tayang di Disney+ sejak 22—30 Desember 2023, What If...? Season 2 menyuguhkan sembilan episode yang tak kalah mindblowing dari musim sebelumnya. Namun, dari sembilan episode tersebut, ada enam yang menurut penulis paling menonjol berkat cerita yang kuat, karakter yang menawan, aksi yang seru, dan twist-nya yang tak terduga.

Penasaran episode mana saja? Berikut enam episode dalam What If...? Season 2 yang layak disebut terbaik. Namun, sebelum membaca artikel di bawah ini, pastikan kamu sudah menonton serialnya supaya tak terkena spoiler, ya!

1. What If... Captain Carter Fought the Hydra Stomper? (Episode 5)

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

Episode kelima dari musim kedua What If...? ini lanjutan dari episode pertama musim pertama yang mengisahkan tentang apa yang terjadi jika Peggy Carter yang menerima serum super-soldier, alih-alih Steve Rogers. Di episode ini, kita melihat nasib Peggy dan Steve setelah perang dunia kedua berakhir, dan bagaimana mereka berhadapan dengan ancaman baru dari Hydra dan Red Room.

What If... Captain Carter Fought the Hydra Stomper? mengikuti penyelidikan Peggy dan Natasha Romanoff alias Black Widow di sebuah kapal kargo yang diserang bajak laut. Di sana, mereka menemukan peti berisi Hydra Stomper, baju besi yang dibuat oleh Howard Stark untuk Steve Rogers, yang hilang dalam perang.

Tak hanya itu, mereka juga menemukan Steve Rogers masih hidup di dalam baju besi tersebut. Namun, Steve telah dicuci otak oleh Hydra dan Red Room, yang ingin menggunakan Hydra Stomper sebagai senjata rahasia mereka.

2. What If... the Avengers Assembled in 1602? (Episode 8)

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

Apa yang terjadi jika para Avengers berkumpul pada 1602? Itulah pertanyaan yang dijawab oleh What If... the Avengers Assembled in 1602?. Episode ini melanjutkan akhir episode kelima, ketika Captain Carter terlempar ke dalam portal misterius dan terjebak di era Renaissance. Di sana, ia menjadi tamu kehormatan Ratu Hela yang kerajaannya terancam oleh retakan mematikan.

Alkisah, setelah gagal menyelamatkan Ratu Hela dari retakan, Peggy menjadi buronan King Thor, selaku raja baru. Ia kemudian meminta bantuan kepada ilmuwan lokal, Tony Stark, untuk membuat alat yang bisa melacak Sang Pelopor, sosok pertama yang memicu anomali temporal. Dapatkah mereka menemukan Sang Pelopor sebelum mereka semua terjebak di semesta tersebut selamanya?

Episode ini terinspirasi oleh seri komik terbatas karya Neil Gaiman, Marvel 1602, yang menggambarkan sebuah realitas alternatif di mana para pahlawan super ada di zaman Elizabethan. Namun, ada beberapa perbedaan antara komik dan serial, seperti karakter-karakter yang terlibat, alur cerita, dan penyelesaian. Salah satu perbedaan mencolok yakni adanya Wanda Maximoff, yang di sini disebut sebagai Wanda-Merlin, sebagai penyihir yang memiliki kekuatan untuk mengubah realitas.

3. What If... Peter Quill Attacked Earth's Mightiest Heroes? (Episode 2)

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

Episode ini dimulai dengan Yondu Udonta dan para Ravagers yang menculik Peter Quill dari Bumi, tapi tak membesarkannya sebagai anak angkat, melainkan menyerahkannya kepada ayahnya, Ego. Enam bulan kemudian, Peter kembali ke Bumi dan membuat kekacauan dengan kekuatan Celestialnya di New York City. Melihat hal tersebut, dua pemimpin S.H.I.E.L.D., Peggy Carter dan Howard Stark, membentuk sebuah tim superhero untuk menghentikannya.

Episode ini sangat berbeda dari Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017), yang menceritakan pertemuan Peter dan Ego yang penuh konflik dan emosi. Di sini, kita melihat Peter sebagai bocah yang sudah memiliki kekuatan Celestial sejak kecil dan hanya mengikuti perintah Ego dalam sebuah misi jahat. Namun, Peter tak benar-benar ingin menghancurkan Bumi. Ia hanya ingin pulang dan mengetahui lebih banyak tentang ibunya.

Selain menyoroti sosok Peter Quill cilik, episode ini juga menampilkan varian lain dari tim Avengers, yakni Avengers dari tahun 1988 yang dipimpin Peggy Carter dan Howard Stark. Mereka terdiri dari Hank Pym alias Ant-Man, Bill Foster alias Goliath, T'Chaka alias Black Panther, Wendy Lawson alias Mar-Vell, dan Bucky Barnes alias Winter Soldier. Mereka juga dibantu oleh Thor yang datang ke Bumi untuk menghentikan Peter dan Ego.

4. What If... Happy Hogan Saved Christmas? (Episode 3)

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

What If... Happy Hogan Saved Christmas? adalah sebuah penghormatan kepada film aksi klasik Die Hard (1988), yang menampilkan Bruce Willis sebagai John McClane, polisi yang menghadapi sekelompok teroris yang menyandera gedung pencakar langit. Di sini, peran John McClane diambil alih oleh Happy Hogan, asisten Tony Stark yang lucu dan setia. Hogan menjelma menjadi pahlawan yang harus menghadapi Justin Hammer, musuh bebuyutan Iron Man, yang menyerang Avengers Tower saat pesta Natal.

Dibantu Darcy Lewis dan Maria Hill, Hogan harus menghentikan rencana jahat Justin Hammer yang ingin mencuri darah Hulk dan menghancurkan Avengers. Namun, masalah timbul saat darah tersebut tak sengaja masuk ke tubuh Hogan. Apa yang terjadi selanjutnya? Kamu wajib simak "kekacauannya" dalam What If... Happy Hogan Saved Christmas?!

5. What If... Kahhori Reshaped the World? (Episodes 6)

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

Episode ini merupakan salah satu episode paling spesial dari What If...? karena menampilkan karakter superhero orisinal MCU yang belum pernah muncul dalam komik, film, ataupun serial. Superhero yang dimaksud adalah Kahhori, perempuan muda asal suku Mohawk yang tinggal di Amerika selama masa penjajahan Spanyol pada abad ke-15. Di episode ini pula, penonton diajak melihat cerita alternatif ketika Tesseract mendarat di Bumi setelah Surtur berhasil menghancurkan Asgard selama Ragnarok.

Diceritakan, Tesseract melepaskan energi Space Stone ke sebuah danau tersembunyi yang memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang menyentuhnya. Tak hanya itu, Tesseract juga membuat sebuah portal ke dunia ajaib yang disebut Sky World, di mana para leluhur Kahhori yang hilang hidup dengan damai. Namun, semua berubah ketika Kahhori terlempar ke Sky World akibat lari dari kejaran tentara Spanyol.

6. What If... Strange Supreme Intervened? (Episode 9)

adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)
adegan dalam serial What If...? (dok. Marvel Studios/What If...?)

Jika kamu mengira musim pertama What If...? sudah cukup gila dan mengejutkan, maka kamu belum melihat apa-apa. Musim kedua dari serial ini membawa penonton ke berbagai realitas alternatif yang lebih liar, lebih berani, dan lebih berbahaya. Salah satunya yakni realitas di mana Strange Supreme, versi jahat dari Doctor Strange yang muncul di musim pertama, kembali dan berniat mengacaukan tatanan multisemesta.

Episode kesembilan dan terakhir dari musim kedua ini adalah lanjutan dari episode keenam dan kedelapan, yang mengisahkan tentang Captain Carter yang ditugaskan oleh Strange Supreme untuk memburu para villain yang disebut Universe Killers. Rupanya, salah satu Universe Killers yang diburu oleh Strange Supreme adalah Kahhori. Dari Kahhori, Peggy pun menyadari bahwa Universe Killers adalah kedok bagi Strange Supreme untuk menutupi rencananya yang sebenarnya: membuat semesta baru di mana Christine Palmer, kekasihnya, eksis.

Episode ini adalah episode yang memukau dan memuaskan, yang menutup musim kedua What If...? dengan cara spektakuler. What If... Strange Supreme Intervened? menunjukkan bahwa Strange Supreme adalah salah satu karakter Marvel paling kompleks dan menarik, yang memiliki motivasi dan karakterisasi yang mendalam. Selain itu, episode ini juga menampilkan kerja sama antara Peggy dan Kahhori yang benar-benar di luar ekspektasi penggemar. Pecah banget, deh!

Setelah menyaksikan What If...? Season 2, tentu saja pertanyaan yang muncul adalah seputar sang superheroine baru, yakni Kahhori. Apakah Kahhori akan muncul dalam film atau serial live action MCU selanjutnya? Apa pun itu, penulis rasanya tak sabar menantikan ide gila apa lagi yang akan dilempar Marvel Studios dalam musim ketiga What If...? di masa mendatang. Apakah kamu juga demikian?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Wibawa
EditorSatria Wibawa
Follow Us