6 Film Dibintangi Onadio di Netflix, Ada yang Jadi Psikopat!

I, Will dan Survive merupakan film trilogi yang disutradarai oleh Anggy Umbara dan mengusung genre crime-thriller. Masing-masing memiliki durasi berbeda dengan jalan cerita yang beragam. Onad berperan sebagai Dani, yang menjadi salah satu pemain kunci di semua triloginya. Pertama, film I terlebih dahulu mengajak penonton untuk melihat emosi dan kekalutan yang dirasakan oleh Sanjaya (Omar Daniel) saat dirinya dihadapkan oleh duka dan kehilangan.

Istrinya, Mila (Amanda Rigby) menghilang tanpa jejak hingga enam bulan kemudian jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Dikuasai amarah dan dendam, Sanjaya kemudian memilih menjadi seorang penembak jitu untuk menghakimi para pelaku kriminal, mulai dari preman kelas teri hingga penjahat kelas kakap seperti koruptor yang tak tersentuh hukum. Ia berniat menegakkan keadilan dengan caranya sendiri, meski dirinya juga berada di tengah pergolakan antara kesedihan dan dendam yang seolah dirasakannya tanpa henti. 

Selanjutnya di film kedua, Will berfokus pada kehidupan Andra (Morgan Oey) usai mengalami kecelakaan saat bersepeda di tengah hutan. Ia terdampar di hutan sepi dalam kondisi terluka parah. Demi bertahan hidup, Andra harus berjuang untuk menghadapi luka fisik dan tekanan mental yang dialaminya. Sehari-hari, Andra hanya bisa mengandalkan tetesan air di daun untuk minum. 

Ia juga harus tetap sadar dan mencari jalan keluar dari hutan tersebut. Selain menyajikan ketegangan, film ini memperlihatkan gigihnya usaha Andra untuk menyelamatkan diri dan kembali ke kehidupannya. Namun, tak disangka, salah satu tujuan Andra memilih bersepeda di tengah hutan saat itu sebenarnya untuk menenangkan dirinya yang terus menerus dihadapkan kerumitan kondisi rumah tangganya dengan Vina (Anggika Bolsterli).

Survive sebagai film penutup tampil cukup mencekam dan mengejutkan saat mengambil sudut pandang Dani (Onadio Leonardo) yang merupakan teman Andra serta rekan kerja sekaligus sahabat dari Sanjaya. Di balik penampilannya yang terlihat biasa saja, seperti pria dewasa pada umumnya, Dani ternyata menyimpan sisi gelap sebagai seorang psikopat. Dirinya menjadi sosok di balik hilangnya Mila dan Vina. Saat menculik dan menyiksa istri Sanjaya dan Andra, Dani melakukan aksinya tersebut dengan dalih membersihkan dosa mereka.

Keadaan tersebut turut diperlihatkan dengan berbagai adegan kilas balik masa lalunya. Dibesarkan dengan masa kecil yang kelam terkait perilaku kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya, Dani tumbuh besar dengan trauma dan prinsipnya sendiri bahwa laki-laki haruslah superior sedangkan perempuan yang berdosa pantas dihukum. Film ini juga memperlihatkan pengaruh dari lingkungan keluarga yang tidak sehat dan ternyata berdampak besar pada pembentukan karakter Dani, termasuk kesehatan mental dan tindakannya yang berimbas merugikan orang lain.

Diadaptasi dari film Korea tahun 2010 dengan judul yang sama, Hello Ghost (2023) bergenre komedi-horor ini menceritakan kehidupan Kresna (Onadio Leonardo) yang sempat mengalami depresi hingga nyaris bunuh diri. Namun, keanehan justru terjadi ketika dirinya menjalani pemulihan di rumah sakit dimana ia mulai menyadari keberadaan hantu di sekitarnya. 

Onad ternyata berubah menjadi seorang indigo yang bisa melihat empat hantu, termasuk berinteraksi dengan mereka. Alih-alih ketakutan, Onad justru seperti merasa terganggu karena merasa risih dengan tingkah laku empat hantu yang kerap merecoki hari-harinya. Terdiri dari Bima (Tora Sudiro), Kuatno (Indro Warkop), Lita (Hesti Purwadinata) dan Chika (Ciara Brosnan), tingkah laku keempat hantu tersebut justru membuat penonton tertawa.

Film ini merupakan versi remake dari film populer Belgia yang bertajuk Hasta La Vista. Dikisahkan tiga pria penyandang disabilitas memilih nekat pergi ke Surabaya untuk mendapatkan pengalaman seksual pertama mereka. Tiga pria dewasa tersebut ialah Miko (Onadio Leonardo) yang merupakan seorang tuna netra, Baskara (Adipati Dolken) yang menderita kelumpuhan syaraf serta Danton (Jefri Nichol) yang menderita tumor sehingga beberapa bagian tubuhnya juga mengalami kelumpuhan. 

Kondisi Baskara dan Danton tersebut membuat keduanya harus selalu berada di atas kursi roda. Meski memiliki keterbatasan fisik yang berbeda, ketiganya sama-sama berprinsip tidak ingin mati sebagai perjaka. Pencarian mereka di Surabaya pun tentu tidaklah mudah. Berbagai tantangan pun tentunya harus dihadapi oleh mereka. Selain dibintangi oleh tiga aktor muda tersebut, film ini juga turut menghadirkan penyanyi Lyodra Ginting.

Film yang merupakan remake dari versi legendarisnya di tahun 1977 ini menceritakan tentang kehidupan Ali Topan (Jefri Nichol), siswa yang kaya dan pintar di sekolah namun kerap bepenampilan berandal, lengkap dengan motor khas-nya yang selalu berisik membelah jalanan kota. Sampai suatu ketika, Ali Topan jatuh hati dengan Anna Karenina (Lutesha), putri seorang pengusaha yang selalu dikekang oleh orang tuanya.

Ketika keduanya memutuskan untuk berpacaran, hal ini tentu ditentang keras oleh orang tua Anna. Puncaknya ketika Anna mengajak Ali untuk kabur dari rumah dengan berbagai masalah lainnya yang harus dihadapi oleh mereka. Selain menampilkan petualangan dari road trip yang dilalui oleh dua remaja ini, penonton juga akan diperlihatkan pemikiran kritis dari Ali tentang kondisi politik, termasuk soal keadilan. Kehadiran Onad di film ini sebagai Dirga bernar-benar berhasil menarik perhatian karena tingkahnya yang kocak dan mencairkan suasana di momen gentingnya Ali dan Anna ketika dalam pelarian.

Tak sekadar menampilkan kisah romansa, sederet film dibintangi Onadio di Netflix juga memberikan gambaran lain yang lebih kompleks, pelik, namun juga unik. Di luar ekspektasi, kamu wajib nonton!