Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Film Jepang tentang Ibu, Tak Selamanya Ideal

film Mother (dok. Netflix/Mother)
film Mother (dok. Netflix/Mother)

Butuh rekomendasi film untuk ditonton saat Hari Ibu? Coba berkelana di semesta sinematik Jepang, deh. Sebagai salah satu produsen film psikodrama terbaik di dunia, Jepang punya banyak film bertema ibu yang menantang ditonton. Ini karena tidak semua ibu dalam film Jepang dipotret sempurna bak ibu peri. 

Gak sedikit yang justru toksik dan ngeselin. Bukan apa-apa, realitanya memang gak semua orang siap dan layak jadi orangtua, pun jadi ibu tidak melulu pelangi dan matahari. Penasaran seberapa realistisnya gambaran ibu dalam film Jepang? Nonton enam film berikut, yuk!

1. Nobody Knows (2004)

film Nobody Knows (dok. Trigon Film/Nobody Knows)
film Nobody Knows (dok. Trigon Film/Nobody Knows)

Nobody Knows adalah gambaran ibu toksik yang bikin siapapun mendidih melihatnya. Film ini berkutat pada Akira (Yuya Yagira), bocah tertua dari empat bersaudara yang harus menjaga adik-adiknya setiap kali ibunya pergi entah ke mana. Tak hanya hitungan jam, sang ibu bisa pergi berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Parahnya, selama ini sang ibu hanya memperkenalkan Akira ke tetangga dan menyembunyikan eksistensi tiga anak lainnya. Keempat anak itu juga tak pernah menempuh pendidikan formal. Mirisnya, film ini terinspirasi dari sebuah kasus nyata yang menggemparkan Jepang pada 1980-an. 

2. Mother (2020)

Mother (dok. Netflix/Mother)
Mother (dok. Netflix/Mother)

Mother juga masih berkutat pada sosok ibu toksik bernama Akiko (Masami Nagasawa) yang hidupnya berantakan. Ia bergonta-ganti pasangan dan tak pernah benar-benar peduli pada kemaslahatan putranya, Shuhei (Daiken Okudaira). Akiko bahkan memanfaatkan putranya sebagai alasan untuk meminta bantuan dana dari ayahnya yang sebenarnya sudah malas berurusan dengan. Tak cukup di situ, Shuhei juga harus membantu merawat adik tirinya yang baru dilahirkan sang ibu. 

3. True Mothers (2018)

True Mothers (dok. Japanese Film Festival/True Mothers)
True Mothers (dok. Japanese Film Festival/True Mothers)

True Mothers adalah film Jepang tentang ibu yang dibuka dengan sebuah insiden di sekolah. Seorang bocah dituduh mencelakai bocah lain dan sekolah terpaksa memanggil orangtua terduga pelaku. Di sinilah, orangtua sang bocah mulai khawatir mengingat anak tersebut bukan anak kandung pasangan tersebut. Film kemudian berbalik ke beberapa tahun lalu sebelum sang anak lahir dan pasutri tersebut memutuskan untuk mengadopsinya. 

4. Tokyo Sonata (2008)

Tokyo Sonata (dok. Django Film/Tokyo Sonata)
Tokyo Sonata (dok. Django Film/Tokyo Sonata)

Tokyo Sonata memang gak fokus pada sosok ibu saja, ia mengikuti kemelut dalam sebuah keluarga kelas menengah di Tokyo. Kehidupan mereka yang tampak ideal ternyata tak seperti yang kita bayangkan. Pemicunya adalah momen ketika sang ayah selaku pencari nafkah satu-satunya di keluarga tersebut kehilangan pekerjaannya. Berlatar tahun 2008 ketika Jepang dilanda krisis ekonomi, film ini memotret dinamika dan kultur keluarga khas Jepang. Termasuk fakta bahwa banyak perempuan yang setelah menikah menjadi ibu rumah tangga hingga budaya menyerahkan gaji sepenuhnya pada istri untuk dikelola. 

5. Tokyo Story (1953)

Tokyo Story (dok. Criterion/Tokyo Story)
Tokyo Story (dok. Criterion/Tokyo Story)

Tokyo Story adalah film klasik Jepang yang mengikuti perjalanan pasutri lansia dari kampung halaman mereka di Onomichi ke Tokyo untuk menjenguk anak-anak mereka. Sudah berkeluarga, anak-anak mereka tampak enggan ketika keduanya datang. Kebanyakan sibuk dengan pekerjaannya dan justru merasa terbebani. Sadar akan hal ini, mereka pun pulang lebih awal dari rencana. Namun, saat perjalanan pulang sang ibu mulai tak enak badan. Di sinilah anak-anak mereka mulai sadar kalau waktu mereka bersama tak lama lagi. 

6. Beyond the Fog (2023)

Beyond the Fog (dok. Nara International Film Festival/Beyond the Fog)
Beyond the Fog (dok. Nara International Film Festival/Beyond the Fog)

Beyond the Fog memotret hubungan hangat seorang bocah 12 tahun dengan ibu tirinya yang mengelola sebuah penginapan tradisional di perfektur Nara, Jepang. Ayahnya bekerja di kota lain, sementara kakeknya mulai pikun dan suka mengembara seorang diri tiap pagi. Sama seperti beberapa perfektur lain, Nara juga mengalami pengurangan penduduk yang cukup drastis. Kehidupan mundane di penginapan itu dipotret lewat perspektif Ihika (Shuri Miyake), sang bocah. 

Ada yang hangat, tak sedikit yang justru menggambarkan keluarga disfungsional, Jepang memang gudangnya film psikodrama berkualitas dan beragam. Butuh film realis yang tak hanya memoret momen manis jadi ibu, keenam sinema Jepang di atas silakan dimasukkan daftar tonton. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us