Butuh cerita bersahaja untuk menenangkan hatimu yang sedang gundah? Coba jelajahi film klasik Jepang, deh. Selain dikenal lewat anime dan film-film nyelenehnya, Jepang ternyata punya koleksi film-film minimalis yang ceritanya ringan dan menghangatkan hati.
Untuk menghemat waktumu, gunakan saja kurasi berikut. Ini wajah sinema Jepang sebelum Hirokazu Koreeda mendominasi. Jadikan opsi tontonan sepulang beraktivitas seharian. Dijamin lelahmu bakal terbayar.
Tokyo Story adalah salah satu film terbaik sutradara legenda Jepang, Yasujiro Ozu. Film hitam putih rilisan tahun 1950-an ini mengikuti perjalanan pasutri lansia yang mengunjungi putra-putri mereka di Tokyo.
Sudah dewasa dan mandiri, keduanya sadar kalau anak-anak mereka sudah tak membutuhkan mereka lagi. Mengharukan, tetapi juga kontemplatif dan menenangkan. Apalagi sinematografinya ciamik, simetris banget.
Kalau film sebelumnya melankolis, kamu bisa coba karya Ozu lain yang lebih meriah dan ceria. Sudah dibuat dengan warna, kamu akan diajak berkenalan dengan penduduk sebuah pemukiman.
Pekerjaan, usia dan latar belakang mereka beragam, tetapi hidup mereka tak bisa lepas satu sama lain karena kedekatan jarak. Mirip dengan Tokyo Story, Ozu masih menyoal konflik antargenerasi, tetapi dikemas lebih kocak dengan kehadiran aktor-aktor cilik yang tingkahnya menggemaskan.
Masih berkutat pada drama keluarga, kali ini Ozu bakal mengantarmu meneropong kehidupan seorang duda dan dua anaknya yang sudah dewasa. Mereka masih tinggal bersama sang ayah karena belum menikah, tipikal tradisi Asia.
Hingga satu hari, sang ayah tergerak untuk menjodohkan putrinya karena tak ingin membebaninya dengan kewajiban mengurus orangtua yang sudah lansia.
Film klasik Jepang lain yang banyak disarankan adalah Ikiru atau To Live. Film karya Akira Kurosawa yang juga dikenal sebagai penganut minimalisme ini mengikuti kehidupan seorang pegawai pemerintah yang didiagnosa mengidap kanker.
Tahu hidupnya tak lama lagi, ia pun mengalami krisis karena merasa belum melakukan hal yang signifikan. Saat berusaha mencari makna dari hidupnya, ia bertemu seorang pegawai di kantornya yang punya antusiasme tinggi soal kehidupan. Dari karyawan itulah, ia akhirnya dapat inspirasi dan resep untuk tetap bersemangat dan bahagia.
A Scene at the Sea juga bisa jadi hiburan ringan sepulang kerja atau sekolah. Film bikinan Takeshi Kitano ini menceritakan perjalanan seorang pemulung tuli yang tak sengaja menemukan seonggok papan selancar bekas di tempat sampah.
Bersama kekasihnya yang juga tuli, ia mencoba belajar berselancar dan menemukan satu kegiatan yang membuatnya makin antusias menjalani hidup. Minimalis, tapi bikin penonton ikut tersenyum.
Takeshi Kitano juga punya Kikujiro, sebuah film road trip yang cukup unik dan kocak. Lakonnya bocah cilik bernama Masao yang nekat kabur dari rumah neneknya setelah tahu alamat sang ibu.
Pada prosesnya, ia dicegat tetangga sang nenek, Kikujiro dan istrinya. Merasa iba, Kikujiro akhirnya bersedia mengantar Masao mencari keberadaan sang ibu dan perjalanan epik mereka pun dimulai. Dikenal lewat film-film yakuza-nya, ternyata Kitano jago juga bikin film keluarga dan romantis.
Film klasik Jepang ternyata bisa jadi kata kunci menarik buat cari referensi film. Meski harus diakui banyak film nyeleneh yang mungkin tidak buat semua orang, katalog film keluarga bersahajanya ternyata lumayan lengkap. Silakan ulik lebih banyak kalau tertarik.