6 Film Thriller Iran Terbaik selain The Salesman

Film ini terinspirasi dari sebuah reality show di Iran, di mana seorang terdakwa dengan vonis mati bisa mencari dukungan dari khalayak luas untuk dapat ampunan dari pengadilan. Dalam film, sang terdakwa adalah perempuan yang membunuh suaminya sendiri. 

Ia diberi kesempatan untuk tampil di acara tersebut dan mencari dukungan sebanyak-banyaknya. Atau, ia juga bisa mencoba menyakinkan salah satu kerabat dekat sang suami untuk memaafkannya. 

Masih terinspirasi kisah nyata, Holy Spider berkutat pada kasus pembunuhan yang menyasar korban pekerja seks komersial di sebuah kota di Iran. Status pekerjaan para korban yang cenderung dianggap "tak terhormat" membuat polisi terkesan ogah-ogahan melakukan penyelidikan serius. 

Sutradara kemudian menciptakan tokoh fiktif, yakni jurnalis perempuan yang bertekad menemukan sang pembunuh dan memastikan ia diadili. Kasus ini memang pelik, saat berhasil ditangkap, sang pembunuh ternyata sempat dapat dukungan dari keluarga dan beberapa komunitas yang menganggapnya sebagai pahlawan moral. 

Beda dengan dua film sebelumnya yang berkutat pada kasus pembunuhan, Law of Teheran memotret peredaran narkoba di Iran. Ia ditulis dari sudut pandang beberapa polisi yang ditugaskan pada satuan khusus. 

Lewat berbagai cara, mereka akhirnya berhasil menangkap sang gembong narkoba. Namun, mengadilinya tidak semudah yang dibayangkan.

Selain penuh twist and turn yang seru, film ini terasa sangat realistis. Polisi tidak dipotret sebagai sosok sempurna, pun sang penjahat digambarkan masih punya sisi humanis. 

Sebelum dikenal lewat About Elly (2009), A Separation (2011), dan The Salesman (2016), Asghar Fahadi pernah merilis Fireworks Wednesday (2006). Fahadi seperti biasa membangun ketegangan dengan perlahan. Adegan kekerasannya benar-benar seperti kejutan yang tak terduga eskalasinya. 

Semua bermula dari pekerjaan baru Rouhi, yakni ART di rumah pasangan kelas menengah bernama Morteza dan Mozhdeh. Tanpa sengaja, Rouhi terjebak dalam polemik rumah tangga mereka. 

Crimson Gold bisa dibilang terobosan berani dalam sinema Iran. Ia menceritakan kehidupan seorang pengantar piza yang karena tuntutan ekonomi memilih untuk merampok sebuah toko perhiasan.

Namun, usahanya gagal dan berujung pada tragedi memilukan. Crimson Gold sempat ditayang larang oleh otoritas Iran karena mengandung adegan menyakiti diri sendiri. 

The Night mengikuti pasangan suami istri yang baru saja menghadiri acara sosial. Ketika perjalanan pulang, mereka terlibat adu mulut dan berakhir tersesat di jalan. Lelah dan telah larut, keduanya memutuskan untuk menginap di sebuah hotel yang terkenal angker. 

Dengan kondisi yang sunyi dan suram, mereka harus melewati malam penuh ketegangan di dalam kamar hotel tersebut. Apa sebenarnya yang menghantui mereka? 

Kalau film thriller terbaik Hollywood sudah kamu lahap semua, coba lirik karya sinematik Iran di atas. Dijamin sensasi ngerinya berbeda. Ada isu sosial politik yang disinggung pula di dalamnya. Paket komplit untuk pecinta film.