6 Film Underrated yang Diprediksi Rebut Nominasi Oscar 2024

Flora and Son datang dari sutradara Irlandia John Carney yang sebelumnya sudah dua kali meraih nominasi Oscar pada kategori Best Song lewat film Once (2007) dan Begin Again (2013). Salah satunya berhasil ia menangkan. Ia pula sosok di balik film brilian Sing Street (2016). 

Kali ini, Carney kembali lewat balada ibu tunggal bernama Flora (Eve Hewson) yang berusaha mengembalikan putranya ke jalan yang benar. Ia kemudian menemukan gitar bekas yang dipakainya untuk meracuninya agar mau mencoba bermusik. Carney memang spesialis film musikal dengan cerita yang menggerakkan hati. Caranya menyertakan musik dalam plot filmnya memang ciamik, berbeda dari film-film musikal lainnya. Kamu yang sering ngantuk saat nonton genre musikal, coba deh karya-karyanya John Carney. Dijamin ketagihan.

The Holdovers mendapuk Paul Giamatti jadi seorang guru sekolah asrama. Pada Natal 1970, ia harus merelakan waktu liburnya untuk menemani beberapa murid yang tak bisa pulang karena sejumlah alasan. Beruntung, satu per satu dari mereka berhasil pulang. Namun, tidak dengan Angus yang tak punya tempat untuk menghabiskan liburan. 

Mereka ditemani kepala koki sekolah, Mary yang juga enggan pulang karena masih berduka atas kematian putranya di Perang Vietnam. Kocak dengan sentuhan klasik, ini film yang layak setidaknya dapat Oscar untuk akting sempurna Giamatti. 

Past Lives punya potensi menyusul sukses Aftersun (2022) pada Academy Awards periode sebelumnya. Selain sama-sama dirilis A24, Past Lives juga bergenre melodrama. Ceritanya tentang Na Young alias Nora yang sejak usia 10 tahun bermigrasi ke Amerika Serikat bersama keluarganya dari Korsel. Ia meninggalkan sahabat kecilnya, Hae Sung.  

Saat dewasa, keduanya dapat kesempatan untuk bertemu kembali. Masalahnya, Nora dan Hae Sung sudah punya pasangan masing-masing. Pertemuan mereka manis dan kontemplatif, tetapi tidak berakhir klise. 

Didapuk sebagai peraih Palem Emas (Palme d'Or) di Cannes Film Festival 2023, Anatomy of a Fall diprediksi akan mengikuti para pendahulunya. Setidaknya, ia punya kans besar untuk berjaya di kategori Best International Feature Film. Film asal Prancis ini berkisah soal seorang perempuan yang dituduh bertanggung jawab atas kematian suaminya. 

Ia tak punya alibi kuat untuk membela diri. Satu-satunya orang yang bisa bersaksi dalam kasus ini adalah putra mereka yang buta. Sandra Huller jadi bintang utama dalam film drama kriminal garapan Justine Triet tersebut. Triet sendiri bukan sutradara sembarangan, ia pernah merilis Sibyl (2019), Victoria (2016), dan Age of Panic (2013). Semuanya bertumpu pada sudut pandang perempuan.

Kisah holocaust biasanya ditulis dari sudut pandang tahanan dan para penghuni kamp konsentrasi. Namun, tidak dengan The Zone of Interest yang justru dibuat dari kacamata komandan kamp konsentrasi Auschwitz, Rudolf Hoss. Mirip dengan yang pernah dilakukan Mark Herman lewat The Boy in Stripped Pajamas (2008). 

Kontras dengan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Nazi pada masa itu, Hoss hidup nyaman dan tenang di sebuah rumah mewah di dekat kamp konsentrasi. Ia ditemani istri dan anak-anaknya yang tak sadar akan kengerian Auschwitz di balik dinding rumah mereka. Aktris Jerman, Sandra Huller juga membintangi film ini. 

All of Us Strangers jadi proyek terbaru dan menjanjikan untuk aktor kawakan Irlandia, Andrew Scott. Ia memerankan Adam, seorang pria yang sesekali pergi ke alam bawah sadarnya untuk bertemu dua orangtuanya yang telah lama meninggal. Pada momen itu, ia seolah bisa berbicara dan berinteraksi dengan mereka, bahkan membicarakan hal-hal yang sebelumnya tak pernah berani ia utarakan. 

Film ini diadaptasi dari novel Strangers karya Taichi Yamada yang terbit pada 1987. Tentunya dengan beberapa modifikasi. Selain Andrew Scott, Paul Mescal, Jamie Bell, dan Claire Foy juga terlibat dalam proyek ini. Buat penggemar film melodrama dengan sentuhan psikologi dan fantasi, ini tontonan yang menarik. 
 
Tak sabar nih menunggu pengumuman nominasi Oscar 2024. Namun, tentu lebih tak sabar lagi menanti penayangan massalnya, baik di bioskop maupun layanan OTT.