6 Rekomendasi Film Domestic Noir Terbaik, Penuh dengan Misteri!

Tidak lengkap rasanya jika membahas domestic noir tanpa memasukkan Gone Girl di dalamnya. Film yang diadaptasi dari novel karya Gillian Flynn tersebut memiliki setiap aspek domestic noir di dalamnya–kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, teror, dan sinisme. Kombinasikan dengan kinerja sutradara David Fincher dalam menggarap sebuah film dan naskah yang ditulis dengan apik oleh sang pemilik cerita serta performa para aktor yang ciamik, sudah dapat dipastikan kualitas yang dihadirkan mampu melebihi ekspektasi tinggi para penontonnya. Tidak heran rasanya jika Gone Girl masuk dalam daftar 250 film terbaik sepanjang masa versi IMDb.

Gone Girl sendiri mengikuti upaya Nick Dunne (Ben Affleck) dalam mencari istrinya Amy Dunne (Rosamund Pike) yang menghilang tepat di hari perayaan pernikahan mereka yang kelima. Di bawah tekanan polisi dan atensi media yang menggila, gerak-gerik Nick yang dinilai aneh membuat semua orang memiliki pertanyaan yang sama–mungkinkah Nick telah membunuh istrinya?

Jalinan kasih Richard dan Ellen yang toksik dan penuh liku dalam novel besutan Ben Ames Williams diadaptasi dengan apik lewat penulisan naskah yang tajam oleh Jo Swerling. Leave Her to Heaven pun sukses menjadi film garapan Fox Studios dengan pendapatan tertinggi di tahun 1940-an. 

Leave Her to Heaven menceritakan tentang seorang penulis berbakat Richard Harland (Cornel Wilde) dan sosialita muda Ellen Berent (Gene Tierney) yang saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Seiring berjalannya waktu, Richard sadar bahwa istrinya menjelma menjadi sosok yang obsesif dan posesif. Tidak hanya mengancam keutuhan rumah tangga mereka, cinta Ellen yang teramat besar pada suaminya membawa malapetaka pada orang-orang di sekitar mereka.

Diadaptasi dari novel debut Darcey Bell, A Simple Favor hadir dengan unsur komedi dan satire yang cukup kental. Menawarkan premis yang segar dan memberikan visual yang elegan, Lionsgate membeli hak cipta dari cerita tersebut bahkan jauh sebelum novelnya terbit.

A Simple Favor mengikuti keseharian Stephanie (Anna Kendrick) sebagai orangtua tunggal dan membuat video memasak untuk diunggah di internet untuk mengisi waktu senggang. Pertemanan yang terjalin di antara anaknya menjadi alasan kenapa Stephanie bisa berteman baik dengan Emily (Blake Lively) yang dikenal sebagai wanita karier yang disegani banyak orang. Hingga suatu hari Emily tiba-tiba menghilang secara misterius. Stephanie yang khawatir lantas mulai melakukan pencarian yang menuntunnya pada rahasia yang selama ini disembunyikan dengan sangat rapi oleh Emily.

Disadur dari novel karya Mickey Spillane, Kiss Me Deadly pertama kali tayang di bioskop pada tahun 1955. Sempat diprotes oleh beberapa pihak karena memuat adegan intim dan aksi kekerasan yang cukup eksplisit pada masanya, hal tersebut tidak menghentikan sutradara Robert Aldrich untuk menggarap salah satu film noir klasik terbaik sepanjang masa.

Kiss Me Deadly mengikuti pertemuan tak terduga antara detektif swasta Mike Hammer (Ralph Meeker) dan wanita yang panik dan seperti sedang melarikan diri dari sesuatu bernama Christina Bailey (Cloris Leachman) di tengah jalan. Belum sempat menanyai apa yang sebenarnya terjadi, mobil Mike mengalami kecelakaan hebat dan menewaskan Christina. Sudah diperingatkan oleh polisi untuk tidak terlibat, penyelidikan yang Mike lakukan justru membawanya ke dalam bahaya dan mengancam nyawanya.

Naskah original Dead Ringer yang ditulis oleh Albert Beich dan Oscar Millard telah rampung ditulis pada tahun 1944. Namun, Warner Bros baru memproduksi film tersebut pada tahun 1963. Dead Ringer menjadi film terakhir yang ditangani oleh sinematografer Ernest Haller sebelum wafat pada 21 Oktober 1970 silam akibat kecelakaan.

Dead Ringer menceritakan Edith Phillips (Bette Davis) yang baru menyadari bahwa saudari kembarnya Margaret de Lorca (Bette Davis) telah menipunya, menikahi pria impiannya, dan hidup bergelimang harta. Tidak terima, Edith lantas membunuh Margaret dan menjalani hidup mewah yang ia dambakan. Masalah datang ketika detektif Jim Hobbson (Karl Malden) datang untuk menyelidiki kasus menghilangnya Edith dan Tony Collins (Peter Lawford), kekasih gelap Margaret hadir di waktu yang bersamaan.

Rilis pada tahun 2016, The Girl on the Train merupakan adaptasi dari novel best-seller karya Paula Hawkins. The Girl on the Train terinspirasi dari kasus Vennesa Jane Russell yang dilaporkan menghilang pada Juni 2000 di Ohio, Amerika. Vennesa ditemukan 7 tahun kemudian dalam keadaan sudah tidak bernyawa dan hanya menyisakan tulang kerangka. Selingkuhannya lantas dijatuhi hukuman atas kasus pembunuhan.

The Girl on the Train sendiri mengisahkan Rachel Watson (Emily Blunt) yang menghabiskan harinya dengan menaiki kereta ke New York hanya untuk melihat rumah yang sempat ia tinggali dulu bersama mantan suaminya Tom (Justin Theroux). Suaminya masih tinggal di sana bersama istri barunya, Anna (Rebecca Ferguson) dan bayi mereka. Suatu hari, Rachel terbangun dalam keadaan mabuk berat dengan luka-luka dan kotoran di sekujur tubuhnya. Di saat yang bersamaan berita mengenai Megan Hipwell (Hayley Bennet) menghilang ikut tersebar. Merasa ada yang tidak beres, Rachel mencari tahu apakah menghilangnya Megan ada kaitannya dengan luka-luka yang ada di tubuhnya.

Premisnya menarik, bukan? Rekomendasi film domestic noir di atas bisa kamu tonton di layanan streaming Mubi untuk mendapatkan kualitas gambar dan suara yang lebih jernih hasil dari restorasi.