7 Film Action dengan Protagonis Non-Petarung, Termasuk Civil War

Horizon Line menghadirkan kisah yang memacu adrenalin, di mana sepasang mantan kekasih, Jackson dan Sara (Alexander Dreymon dan Allison Williams), terpaksa mengambil alih pesawat setelah pilot mereka mendadak meninggal. Meski berjuang dengan pengetahuan terbatas dan menghadapi badai yang mengancam, film ini berhasil mengeksplorasi dinamika hubungan mereka dalam situasi yang ekstrem. Berdurasi singkat namun penuh ketegangan, Horizon Line menawarkan pengalaman bertahan hidup yang unik.

Dalam The Ledge, kita dihadapkan pada petualangan mendaki yang berubah menjadi mimpi buruk mengerikan. Kelly (Brittany Ashworth), sang protagonis, menjadi target selanjutnya dari sekelompok pembunuh setelah menyaksikan pembunuhan sahabatnya dan merekamnya dalam kamera. Dengan ketegangan yang memuncak di setiap adegan, film ini mengajak penonton untuk merasakan ketegangan bukan hanya dari aksi laga, tetapi juga dari perjuangan batin seorang wanita yang berusaha mempertahankan kebenaran.

Concrete Utopia menghadirkan kisah bertahan hidup dalam sebuah kompleks apartemen yang menjadi benteng terakhir di tengah reruntuhan Seoul pasca-gempa besar. Dengan latar belakang distopia yang kelam, film ini menyoroti dilema moral dan keputusasaan manusia dalam menghadapi krisis, sebagaimana tercermin dari perjuangan karakter utama, Min Sung dan Myung Hwa (Park Seo Joon dan Park Bo Young). Walau cuma warga sipil, mereka berdua menunjukkan keberanian yang luar biasa di tengah kekacauan.

Alih-alih pejuang, karakter utama dalam Plane, Brodie Torrance (Gerard Butler), adalah seorang pilot komersial yang terpaksa mendaratkan pesawatnya di pulau yang dilanda perang setelah terjebak dalam badai hebat. Dalam perjalanannya, ia harus berkolaborasi dengan seorang tahanan (Mike Colter) untuk menyelamatkan penumpang dari pemberontak. Dinamika antara dua karakter yang tak biasa ini menambah ketajaman pada cerita, menggabungkan ketegangan dan aksi dengan elemen kemanusiaan yang kuat.

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes mengambil latar waktu sebelum peristiwa trilogi asli, mengisahkan asal-usul Presiden Snow yang diperankan dengan brilian oleh Tom Blyth. Meski bukan tribute, karakternya menunjukkan bahwa pertarungan kekuasaan bisa sama intensnya dengan pertempuran fisik di arena. Film ini menawarkan perspektif segar pada seri The Hunger Games dan intrik politik yang memikat, menjadikannya salah satu film aksi terbaik di tahun lalu.

Lewat Love Lies Bleeding, Rose Glass (Saint Maud), selaku sutradara, membawa penonton menyaksikan perjalanan Lou (Kristen Stewart), seorang manajer gym yang terlibat dalam kisah cinta penuh gejolak dengan seorang binaragawati ambisius. Lou yang awalnya tertutup, mulai menunjukkan keberanian saat mereka menghadapi dunia kriminal penuh marabahaya. Film ini memberikan twist unik pada genre aksi, dengan menggabungkan laga, romansa, serta drama keluarga gangster.

Setelah menciptakan kengerian psikologis dalam Men (2022), Alex Garland kembali menuai sorotan lewat karya terbarunya, Civil War, yang mengeksplorasi konsekuensi dari perang sipil melalui lensa para jurnalis. Dengan pendekatan lebih matang dan reflektif, Garland menunjukkan perjalanan berisiko dari mereka yang berani menantang batasan etika dalam melaporkan fakta. Film ini tak hanya menampilkan aksi jurnalistik yang mendebarkan, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan yang sering terlupakan dalam pergolakan perang.

Berlatar belakang Amerika masa depan yang kacau, Civil War berhasil memadukan elemen thriller dan drama, sambil tetap mempertahankan nuansa blockbuster yang diusung. Kinerja apik para pemain, termasuk Kirsten Dunst dan Cailee Spaeny, di sisi lain menambah kedalaman pada narasi. Penasaran dengan visi Garland yang tajam dan provokatif? Civil War sudah bisa kamu saksikan di bioskop Indonesia sejak Selasa (30/4/2024).

Dari pilot yang terdampar di pulau terpencil hingga jurnalis yang mengungkap kebenaran di tengah perang saudara, tujuh judul di atas membuktikan bahwa aksi dan ketegangan tak selalu harus diwakili oleh pertarungan fisik. Mereka menawarkan perspektif baru dalam genre action, di mana keberanian dan ketangguhan karakter diukur dari kecerdasan dan ketahanan mereka dalam menghadapi situasi sulit.