7 Film Dokumenter Terbaik 2024, Bisa Rebut Oscar

Tayang di Netflix sejak Maret 2024 lalu, You Are Not Alone: Fighting the Wolf Pack memotret bangkitnya gerakan #MeToo di Spanyol pada 2018. Pemicunya adalah kasus pemerkosaan yang menimpa seorang perempuan di sebuah festival pada 2016. Kasus itu kemudian mengingatkan masyarakat pada kasus serupa yang juga dilakukan sekelompok pria yang sama beberapa tahun sebelumnya. Sutradara Almudena Carracedo dan Robert Bahar butuh 3,5 tahun untuk menyelesaikan film ini. 

Tayang perdana pada Berlin International Film Festival 2024, No Other Land adalah proyek dokumenter hasil kolaborasi aktivis Palestina dan jurnalis Israel. Tema utamanya ialah pendudukan Israel di Tepi Barat yang membuat keduanya tinggal berdekatan, tetapi tak punya hak dan akses yang setara. No Other Land dinobatkan jadi Film Dokumenter Terbaik dalam festival film bergengsi itu. 

Black Box Diaries ditulis dan disutradarai sendiri oleh seorang penyintas pelecehan seksual. Shiori Ito namanya. Ia seorang jurnalis Jepang yang justru jadi bulan-bulanan publik setelah ia memutuskan melaporkan pelaku pelecehan seksual ke polisi. Film ini menyorot bagaimana kultur misogini dan victim blaming masih berakar kuat dalam masyarakat. Premier pada ajang Sundance Film Festival 2024, Black Box Diaries sudah dibeli hak distribusinya oleh MTV.

Duo sutradara Natalie Rae dan Angela Patton butuh 8 tahun untuk menyelesaikan film dokumenter berjudul Daughters. Sesuai judulnya, film mengikuti empat anak perempuan yang ayahnya harus mendekam di penjara karena kasus kriminal yang berbeda-beda. Untuk tetap bisa menjalin relasi dengan keluarga mereka, pihak penjara memutuskan mengadakan beberapa acara khusus untuk para napi agar bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anak mereka.

Bakal tayang di MUBI tahun depan, Dahomey disebut sebagai penanda kebangkitan sinema Afrika. Film yang memenangkan Golden Bear pada ajang Berlinale 2024 itu berkutat pada proses repatriasi artefak dan benda-benda bernilai sejarah tinggi asal Benin dari Prancis. Film ini memadukan beberapa rekaman faktual dengan adegan fiktif. Film ini digarap sutradara Prancis-Senegal Mati Diop yang dikenal luas lewat Atlantics (2019).

Sesuai judulnya, film ini mengikuti persahabatan rentang zaman antara komedian Will Ferrell dan Harper Steel. Keduanya dipertemukan lewat acara sketsa fenomenal Saturday Night Live dan sampai kini masih berteman baik. Menariknya, Lee merupakan transgender sejak 2022 dan itu tidak mengubah situasi pertemanan mereka. Will & Harper menjadi salah satu calon kuat penerima nominasi Oscar 2025 untuk kategori Dokumenter Terbaik. 

Kamu mungkin sudah gak asing dengan istilah sherpa yang dalam pendakian merujuk pada para porter tangguh di pegunungan Himalaya. Film ini mengikuti salah satu dari mereka, yakni seorang perempuan paruh baya asal Nepal yang berjuang mencari nafkah untuk putri-putrinya dengan melalui medan terjal berbahaya tiap harinya. Tak hanya kaya pesan pemberdayaan, Mountain Queen: The Summits of Lhakpa Sherpa juga disertai kesadaran soal kemiskinan struktural di desa-desa di sekitar Himalaya. 

Masih ragu nonton film dokumenter? Kamu bisa mulai dengan yang sudah terbukti kualitasnya sebelum coba yang eksperimental. Ketujuh judul di atas boleh jadi salah satu opsi tontonan akhir pekan.