Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Film Hitam-Putih Terbaik Abad Ini, Alur Ceritanya Keren

The Lighthouse (dok. A24/The Lighthouse)

"Film hitam putih lebih abadi daripada film berwarna. Warnanya memang pudar, tapi emosinya tetap sama." –Martin Scorsese.

Warna dalam film adalah detail yang biasa digunakan untuk menyampaikan informasi dan menciptakan suasana. Namun, ketiadaan warna tidak serta merta membatasi sebuah film. Sebaliknya, ini memungkinkan sutradara berfokus pada emosi, suasana hati, dan esensi narasi.

Di tengah lautan warna-warna cerah yang menyelimuti film-film modern, film hitam-putih mempertahankan daya pikat dan statusnya sebagai bentuk seni yang unik. Artikel ini akan membahas beberapa di antaranya. Berikut tujuh film hitam-putih terbaik di abad ke-21.

1. The Man Who Wasn't There (2001)

The Man Who Wasn't There (dok. USA Films/The Man Who Wasn't There)

Sutradara: Joel dan Ethan Coen
Pemeran: Billy Bob Thornton, Frances McDormand, Richard Jenkins, dan Scarlett Johansson
Durasi: 116 menit

Kita mulai daftar ini dengan The Man Who Wasn't There (2001), salah satu film hitam-putih terbaik sekaligus terpenting di zaman modern. Dengan getaran neo-noir yang kuat, film ini membawa kita ke kehidupan tukang cukur biasa bernama Ed Crane. 

Di sinilah kehebatan Coen bersaudara, yang seolah-olah membuat kita menjadi seseorang yang sering dianggap "tidak ada" lewat narasinya. Kita pun dibuat menebak-nebak, sampai akhirnya dipertemukan dengan twist yang tak terduga di akhir film. 

2. Frances Ha (2012)

Frances Ha (dok. IFC Films/Frances Ha)

Sutradara: Noah Baumbach
Pemeran: Greta Gerwig, Adam Driver, dan Mickey Sumner
Durasi: 86 menit

Film hitam-putih berikutnya datang dari sutradara Marriage Story (2020). Plotnya mengikuti seorang wanita New York bernama Frances Halladay yang diramal akan sukses menjadi penari. Dia pun langsung terjun ke profesi tari, meskipun belum memiliki pengalaman sebelumnya.

Frances Ha (2012) mengajarkan kita tentang arti persahabatan, mimpi dan juga cinta. Narasinya yang ringan dan terkadang diselingi komedi membuatnya mudah untuk ditonton. Sekadar info, film ini dibintangi oleh Greta Gerwig yang menyutradarai Barbie (2023).

3. Nebraska (2013)

Nebraska (dok. Paramount Pictures/Nebraska)

Sutradara: Alexander Payne
Pemeran: Bruce Dern, Will Forte, June Squibb, dan Bob Odenkirk
Durasi: 115 menit

Nebraska (2013) membawa kita ke sosok Woody Grant, seorang pria tua yang yakin telah memenangkan lotere bernilai jutaan dolar. Sayang, klaimnya dianggap angin lalu oleh orang di sekitarnya. Demi membantu ayahnya yang tua, sang anak pun membawanya dari Montana ke Nebraska.

Lewat film ini, kita akan melihat kedalaman emosi manusia dan kompleksitas hubungan keluarga. Khususnya, hubungan antar ayah-anak yang penuh dinamika. Siapkan tisu sebelum menontonnya, ya!

4. Cold War (2018)

Cold War (dok. Curzon Artificial Eye/Cold War)

Sutradara: Paweł Pawlikowski
Pemeran: Joanna Kulig, Tomasz Kot, dan Cédric Kahn
Durasi: 90 menit

Selanjutnya ada film hitam-putih terbaik dari Polandia. Mirip seperti judulnya, film ini berlatar Perang Dingin. Pada tahun 1950-an di Polandia, dua orang dengan latar belakang berbeda memulai kisah romansa yang mustahil akan berhasil.

Uniknya, film ini terinspirasi dari kehidupan orangtua sang sutradara sendiri. Ketika tayang di Festival Film Cannes 2018, banyak kritikus yang memuji akting, skenario, penyutradaraan, dan sinematografinya.

5. Roma (2018)

Roma (dok. Netflix/Roma)

Sutradara: Alfonso Cuarón
Pemeran: Yalitza Aparicio dan Marina de Tavira
Durasi: 135 menit

Saat perilisannya, film ini mendapat perhatian luar biasa di dunia perfilman. Berlatar Meksiko tahun 1970-an, khususnya di lingkungan Colonia Roma, film tersebut adalah cerminan semi-otobiografi dari masa kecil sang sutradara, Alfonso Cuarón. 

Roma (2018) sendiri mengikuti kehidupan seorang pengurus rumah tangga pribumi (Mixteco) yang bekerja untuk keluarga menengah atas. Tak hanya bernapaskan nostalgia, film hitam-putih ini juga mengeksplorasi dinamika sosio-politik.

Di jantung cerita, film ini menyentuh tema hierarki sosial, peran gender, dan ketidakstabilan politik di Meksiko saat itu. Dengan mahir, Cuarón merangkai cerita-cerita yang ada untuk menciptakan refleksi mendalam akan kondisi manusia yang rapuh.

6. The Lighthouse (2019)

The Lighthouse (dok. A24/The Lighthouse)

Sutradara: Robert Eggers
Pemeran: Willem Dafoe dan Robert Pattinson
Durasi: 110 menit

The Lighthouse (2019) adalah sensasi di tahun 2019. Bahkan sampai saat ini, para sinefil masih terus membahasnya. Sejujurnya, ini adalah film hitam-putih terbaik sekaligus terpopuler di abad ke-21. Mari kita tinjau kembali mengapa film ini sangat luar biasa.

Tak hanya film tentang penjaga mercusuar, The Lighthouse adalah eksplorasi visual dari kedalaman jiwa manusia. Ada banyak simbolisme dan metafora yang mengajak penonton untuk mencari interpretasi yang tersembunyi. 

Salah satu aspek kunci dari film ini adalah alegorinya. Mercusuar sendiri adalah simbol pencerahan, haus akan ilmu, dan pengejaran akan kebenaran. Sedangkan adegan dengan monster laut semakin membenamkan kita ke dalam dunia fantasi dan mistik di dalamnya. 

7. C'mon C'mon (2021)

C'mon C'mon (dok. A24/C'mon C'mon)

Sutradara: Mike Mills
Pemeran: Woody Norman, Joaquin Phoenix, dan Gaby Hoffmann
Durasi: 108 menit

Terakhir, ada C'mon C'mon (2021) yang dibintangi oleh aktor pemeran Joker. Di sini, ia berperan sebagai seorang jurnalis radio yang ditugaskan untuk mewawancarai anak-anak di sepanjang Amerika Serikat.

Namun semua berubah saat ia ditugaskan untuk merawat keponakannya. Sambil melakukan perjalanan lintas negara, ia pun menemukan perspektif baru tentang kehidupan. Meskipun simpel, pengemasan yang baik membuat film ini layak untuk ditonton.

Jika kebetulan kamu sedang bosan menonton film warna-warni, silahkan simak rekomendasi film hitam putih terbaik di atas. Selamat menonton!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us