7 Film Thriller Psikologis 'Underrated' yang Seru untuk Ditonton

Film Prancis yang sebenarnya berjudul Harry, Un Ami Qui Vous Veut Du Bien ini adalah sebuah campuran thriller dan komedi hitam. Kisah di dalamnya mengikuti kehidupan pasutri, Michel dan Claire, yang sedang liburan bersama ketiga putri mereka.

Namun di tengah liburan itu, Michel bertemu dengan seorang teman lama, Harry, yang lambat laun mulai menganggu hubungan rumah tangga mereka. Film ini sangat terkenal di Prancis dan bahkan memenangkan beberapa César Award. Singkatnya, Harry, He's Here to Help adalah sebuah film yang menghibur, cerdas, menegangkan sekaligus menakutkan.

Novel buatan Friedrich Dürrenmatt, The Pledge: Requiem for the Detective Novel, telah diadaptasi ke layar lebar beberapa kali. Meski begitu, tidak ada yang lebih bagus dari versi Sean Penn ini. Plotnya berfokus pada Detektif Jerry Black (Jack Nicholson) yang akan segera pensiun.

Namun saat dia berada di pesta pensiunnya, tim detektif mendapatkan laporan tentang pembunuhan seorang gadis kecil. Bisa dibilang kalau film ini menampilkan salah satu pertunjukan Jack Nicholson yang halus dan efektif. The Pledge tidak hanya menarik karena kisah misteri di dalamnya, tetapi juga karena ceritanya yang berlapis-lapis.

Selain Nicholson, film ini juga diisi oleh aktor-aktor bintang lain seperti Mickey Rourke, Benicio Del Toro, Robin Wright, Aaron Eckhart, dan Helen Mirren.

Dibintangi oleh John Malkovich, Ripley's Game bercerita tentang seorang penggiat seni bernama Tom Ripley yang harus berurusan dengan gangster Inggris bernama Reeves. Setelah bertahun-tahun hidup damai, ia kembali diusik oleh Reeves. Ripley pun memaksa seorang penggiat seni yang sekarat, Trevanny, untuk melakukan pekerjaan kotor untuknya.

Tom Ripley adalah karakter yang luar biasa dan John Malkovich adalah pilihan yang sangat tepat untuk memerankannya. Sayangnya, Ripley's Game sangat diremehkan dan kurang dihargai pada saat perilisannya. Film ini bahkan tidak pernah dirilis secara teatrikal di Amerika Serikat, dan akhirnya hanya rilis di siaran kabel pada akhir tahun 2003.

Disutradai oleh sang bapak "Body Horror," David Cronenberg, film ini mengisahkan kehidupan seorang pria yang mengalami gangguan mental. Ia pun mengucilkan diri dari dunia karena terus dihantui oleh masa lalunya yang menyakitkan. Lambat laun, hal ini mulai mengaburkan persepsinya akan kehidupan nyata dan masa lalunya.

Sebagai sebuah film thriller psikologis yang halus dan gelap dengan elemen horor ala Cronenberg, film ini benar-benar mendobrak batas genre. Tidak disangka-sangka, film ini juga turut memberikan beberapa pertanyaan eksistensialis di dalamnya.

Ralph Fiennes juga sangat hebat dalam memerankan seorang penderita skizofrenia di dalamnya. Tentunya, kita tidak diberi tahu pasti yang mana kisah aslinya, tetapi apa yang dia lihat dan siapa dia dari realitasnya sendiri sangat menarik untuk dieksplorasi.

Sebagai salah satu film yang paling banyak dikritik di abad ke-21, In the Cut adalah film yang cukup berani. Plotnya sendiri mengikuti guru bahasa Inggris bernama Frannie Avery (Meg Ryan) yang melihat mayat seorang wanita di depan rumahnya. Setelahnya, dia diinvestigasi oleh Detektif Giovanni Malloy (Mark Ruffalo) yang menyelidiki kasus tersebut.

In the Cut mungkin terlihat seperti sebuah film thriller erotis. Namun, jangan pernah remehkan sutradara Jane Campion, karena dia sangat pintar dalam memasukkan aspek misteri ke dalam filmnya. Dalam film ini, Campion menyajikan studi tentang kekerasan dalam segala aspeknya, khususnya kekerasan antar jenis kelamin.

Pada 1979, Mark Yavorsky, aktor dari Universitas San Diego, membunuh ibunya sendiri menggunakan sebuah pedang antik. Secara harfiah, dia memerankan kembali sebuah adegan dari tragedi Yunani, Orestes. Kisahnya menginspirasi Werner Herzog untuk membuat film berjudul My Son, My Son, What Have Ye Done yang dibintangi oleh Michael Shannon.

Herzog menjelaskan kalau dia tidak tertarik dengan kisah kehidupan nyata Yavorsky, melainkan hanya tertarik dengan pola pikirnya yang unik, yang ditampilkan secara apik oleh Shannon. Tentunya, film ini mencoba untuk mengeksplorasi kondisi psikologi dari Yavorsky, yang menganggap kalau dunia ini dipenuhi oleh kepalsuan.

Film ini mengisahkan pasutri, Justin dan Kate, yang sedang menantikan anak pertama mereka. Mereka sangat gembira ketika mengetahui kalau ternyata tetangga baru mereka, Jon dan Theresa, juga sedang mengharapkan seorang anak. Tetangga itu pun menjadi teman, sampai Theresa jatuh dari tangga dan menderita keguguran.

Dalam kesedihan mereka, pasangan itu menyalahkan Kate dan Justin atas kecelakaan itu. Film thriller psikologis ini benar-benar membangun ketegangan dengan apik, memiliki narasi yang menarik, bahkan dilengkapi oleh beberapa humor dan akting yang hebat. Beberapa pengaruh dari Hitchcock dan Polanski terlihat jelas dalam film ini.

Nah, itu tadi 7 film thriller psikologis "underrated" yang seru untuk ditonton. Jadi, tertarik untuk menonton semuanya?