7 Film yang Dibintangi Lutesha, Aktris Indonesia yang Lagi Naik Daun

Karier Lutesha di dunia perfilman Indonesia dimulai saat ia berperan sebagai Suki di film arahan Upi, My Generation. Rilis pada 2017, My Generation memperlihatkan potret para generasi Z dengan segala problematika yang mereka miliki. Sejumlah isu, seperti kesehatan mental, pendidikan seks, dan hubungan orang tua dengan anak yang kompleks berhasil disorot Upi lewat film ini.

Lutesha bersama para pemeran lain seperti Arya Vasco, Alexandra Kosasie, dan Bryan Langelo merupakan nyawa utama dari cerita My Generation. Film ini menjadi salah satu karya sineas Indonesia yang perlu ditonton, demi mengetahui gambaran anak muda saat ini, tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi.

Lepas dari My Generation, Lutesha kembali mendapatkan peran sebagai remaja pembangkang yang ingin menikmati masa mudanya. Kali ini, ia ikut dalam proyek film dengan latar belakang Suku Baduy yang disutradarai oleh Farid Dermawan berjudul Ambu. Lutesha berkesempatan adu akting dengan dua aktris senior, yakni Widyawati dan Laudya Cynthia Bella.

Ambu menyoroti tentang permasalahan yang dialami oleh setiap perempuan, baik yang berstatus sebagai ibu maupun yang masih lajang. Kehidupan modern yang dijalani karakter Lutesha dan Laudya Cynthia Bella harus bertemu dengan karakter Widyawati yang masih kental dengan budaya Baduy.

Bebas merupakan adaptasi dari film populer dari Korea Selatan yang berjudul Sunny. Sama seperti materi aslinya, Bebas menceritakan reuni sebuah geng SMA setelah salah satunya menderita penyakit kronis. Film ini memiliki plot mundur yang menceritakan awal mula terbentuknya geng Bebas hingga permasalahan yang mereka hadapi saat dewasa.

Dalam film Bebas, Lutesha memerankan sosok Suci remaja. Suci merupakan gadis cantik yang menjadi primadona sekolah, tetapi terkesan begitu cuek dengan keadaan. Karakter Suci juga mengundang misteri karena saat dewasa, ia menjadi yang paling terakhir bergabung dengan gengnya.

Lewat Bebas, Lutesha semakin menegaskan namanya di kancah perfilman nasional. Ia membuktikan diri akan kemampuannya yang mampu menjadi salah satu wajah familier di film-film populer yang dirilis di tanah air.

Panggung perfilman Indonesia seperti wahana permainan yang terus dijelajah Lutesha untuk mengasah kemampuannya berakting. Setelah membintangi tiga film yang memperlihatkan kehidupan remajanya, Lutesha menjajal genre horor lewat Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2.

Dalam film ini, Lutesha memerankan sosok Kristi, salah satu remaja yang harus mendapati teror lanjutan dari Sebelum Iblis Menjemput musim sebelumnya. Sekuel kali ini masih berkutat tentang kehidupan Alfie, yang diperankan oleh Chelsea Islan, usai ia harus melawan iblis yang meneror keluarganya sendiri. Teror dari film sebelumnya belum berakhir dan ia masih dihantui oleh sejumlah penglihatan mistis tentang bahaya yang mengancam.

Kerja keras Lutesha membuatnya mampu menjadi bagian dari film yang memborong Piala Citra, Penyalin Cahaya. Penyalin Cahaya berhasil memenangi dua belas Piala Citra, termasuk untuk kategori film terbaik.

Penyalin Cahaya menceritakan kisah Suryani (Shenina Cinnamon) dalam mencari keadilan setelah foto selfie-nya yang tidak senonoh tersebar dan membuatnya kehilangan beasiswa. Sur merasa dijebak oleh situasi dan bersama sahabatnya yang seorang tukang fotokopi, Amir (Chicco Kurniawan), berusaha mengetahui kebenarannya.

Dalam film ini, Lutesha kebagian peran pembantu sebagai Farah Natia. Lutesha mendapat pujian kala berakting sebagai Farah yang mampu meninggalkan kesan mendalam, meski hanya bertindak sebagai pemeran pembantu.

Kesuksesan film Keramat yang rilis pada 2009 lalu, membuat Monty Tiwa selaku sutradara akhirnya merilis Keramat 2: Caruban Larang sebagai sekuelnya. Masih menggunakan gaya mokumenter, sekuel Keramat tersebut menyorot perjalanan anak muda ke Cirebon yang diwarnai sejumlah peristiwa mistis.

Lutesha mengambil peran yang berani sebagai Ute, seorang indigo yang memiliki sebuah agenda misterius. Akting Lutesha kembali dipuji, apalagi salah satu ekspresi ikonisnya sebagai Ute kerap menjadi bahan promosi andalan dari film Keramat 2: Caruban Larang.

The Big 4 menandai jiwa petualang Lutesha dalam mencari peran yang semakin menantang dalam kariernya. Ia berperan sebagai Alpha, seorang mantan pembunuh bayaran yang harus kembali beraksi bersama komplotannya demi menghadapi musuh mantan gurunya.

Lutesha membawa Alpha sebagai karakter yang tangguh, tetapi juga kerap tampil komikal untuk mengundang tawa. Ia mampu bersinar di film yang dipenuhi oleh nama-nama besar, seperti Abimana Aryasatya, Putri Marino, dan Marthino Lio.

Saat ini, The Big 4 tercatat sebagai film yang memuncaki daftar terpopuler Netflix di seluruh dunia. Karya terbaru Timo Tjahjanto ini semakin menegaskan, jika film aksi Indonesia memiliki tempat tersendiri di hati penonton internasional.

Setiap kehadiran aktor muda berbakat di Indonesia selalu patut untuk dirayakan. Lutesha menjadi nama terbaru yang proyek-proyeknya selalu bisa mengundang rasa penasaran. Dari tujuh film di atas, kamu sudah menonton yang mana saja, nih?