7 Perjuangan Terberat yang Dilalui Celine Dion dalam Hidupnya

Hal-hal baik dalam hidup akan selalu diiringi dengan hal-hal buruk yang terjadi diluar kemauan kita. Nah, itulah yang juga terjadi pada kisah hidup Celine Dion. Dianugerahi suara emas, Celine Dion adalah salah satu penyanyi asal Prancis yang terlaris sepanjang masa, dan juga salah satu artis pop dan kontemporer berbahasa Inggris yang sangat sukses.
Saat remaja, Celine Dion sudah menjadi bintang di kota asalnya, Quebec, Kanada. Dion menjadi salah satu dari segelintir penyanyi yang cukup sukses setelah berganti genre musik. Dion beralih dari genre balada berbahasa Prancis ke musik pop Inggris, dan menjadi bintang besar di AS dan Barat pada 90-an. Dia juga pernah menyanyikan lagu-lagu populer seperti "Where Does My Heart Beat Now", "The Power of Love", "Beauty and the Beast", "It's All Coming Back to Me Now", dan tentu saja "My Heart Will Go On," yang menjadi soundtrack Titanic.
Celine Dion memang mahir mengekspresikan banyak emosi lewat lagu-lagunya yang sangat populer. Hal ini dipengaruhi oleh banyak momen menyedihkan yang dialami Dion dalam hidupnya, mulai dari kehilangan, tragedi, dan penyakit langka yang dideritanya. Berikut ini adalah sekilas tentang sisi lain dari kehidupan Celine Dion.
1. Celine Dion pernah dibuli sebelum dan setelah menjadi terkenal

Dari awal kehadirannya pada 1990-an, Celine Dion selalu mendapatkan pujian dari banyak orang. Namun, semasa kecilnya dan awal kariernya sebagai penyanyi, Celine Dion juga sering diintimidasi dan diejek teman-temannya. "Aku benar-benar tidak pandai di sekolah. Aku bukan anak yang keren, aku tidak cantik, aku merasa canggung," katanya pada 2013. "Gigiku tidak bagus dan aku terlahir dari keluarga miskin, jadi pakaianku selalu diwariskan dari kakak-kakakku."
Saat Celine Dion sedang naik daun di Quebec, Kanada, albumnya berhasil terjual sekitar 125.000 eksemplar pada 1981, Dion pun masih sering diejek terkait penampilan dan senyumannya. Sebuah majalah bahkan mengkritik gigi Celine Dion yang dianggap tidak rata atau yang lebih dikenal sebagai gingsul. Dion pun menjadi kurang percaya diri di atas panggung. Dia mencoba menutup-nutupi giginya saat sedang bernyanyi, seperti mendekatkan mikrofon ke mulutnya dan memiringkan kepalanya.
2. Celine Dion sempat kesulitan punya anak sampai mengikuti program bayi tabung berkali-kali

Celine Dion lebih mementingkan keluarga ketimbang segalanya, termasuk karier bermusiknya. "Saya sebenarnya bukan seorang penyanyi. Hidup saya adalah menjadi seorang ibu," kata Celine Dion kepada majalah People. "Ini adalah hal yang paling saya nikmati. Ini adalah hadiah yang paling luar biasa. Saya akan mengambil risiko dengan musik saya. Saya tidak mengambil risiko dengan keluarga saya." Namun, Dion harus berjuang untuk mendapatkan anak.
Anak pertamanya dari pernikahannya bersama René Angélil, adalah anak laki-laki bernama René-Charles Angélil. Putra pertamanya ini lahir pada Januari 2001, didapatkan melalui program bayi tabung. Pasalnya, selama 6 tahun lamanya, Celine Dion kesulitan mendapatkan anak hingga akhirnya memilih untuk mengikuti program bayi tabung.
Setelah René-Charles lahir, Celine Dion dan Angélil ingin memiliki anak lagi. Mereka pun kembali mengikuti program bayi tabung untuk anak keduanya ini. Sayangnya, Dion harus gagal sebanyak 6 kali dalam program bayi tabung ini sebelum berhasil hamil, yang nahasnya, berakhir dengan keguguran. Namun pada 2010, Celine Dion berhasil melahirkan anak laki-laki kembar fraternal, Eddy dan Nelson, melalui program bayi tabung juga. Namun, ia membesarkan mereka sendirian karena suaminya meninggal tak lama setelah ulang tahun kelima anak kembarnya.
3. Suara Celine Dion terganggu karena penyakit yang dideritanya
Celine Dion adalah salah satu penyanyi yang memiliki teknik vokal nada tinggi. Itulah yang membuat Celine Dion bisa bertahan di industri musik hingga saat ini, dan menjadikannya seorang diva. Sayangnya, semua itu justru direnggut oleh penyakit yang dideritanya.
Pada 2012 silam, Celine Dion didiagnosis menderita penyakit serius dan juga langka. Awalnya, Dion mengalami sesuatu yang menimpa suaranya. Dion pun memeriksakan suaranya sebelum pertunjukan live-nya pada Februari 2012, dengan meminta bantuan ahli fisiologi laring terkemuka di UCLA Medical Center, bernama Gerald Berke.
Gerald Berke mendiagnosis bahwa pita suara kanan Celine Dion melemah. Ia menyarankan penyanyi tersebut untuk rehat dari aktivitas menyanyi selama enam hingga delapan minggu. Dari sinilah banyak penampilannya yang mulai dibatalkan.
6 tahun kemudian, suatu penyakit kembali mengancam karier bermusik Celine Dion. "Celine sedang menghadapi kondisi di telinga tengahnya yang dikenal sebagai Patulous Eustachian tube, yang menyebabkan gangguan pendengaran, dan membuatnya sangat sulit untuk bernyanyi," tulis akun Facebook Celine Dion pada Maret 2018. Meski telah melakukan pengobatan selama 18 bulan, kesehatannya tak kunjung membaik. Celine Dion harus menjalani prosedur pembedahan untuk memulihkan pendengarannya dan kemampuannya dalam bernyanyi. Dion pun harus menunda penampilannya di Las Vegas selama 3 minggu pada 2018.
4. Meninggalnya orang tua Celine Dion setelah berjuang menghadapi penyakit

Adhemar Dion meninggal dunia karena kanker yang dideritanya pada 30 November 2003. Ayah Celine Dion ini meninggal di usia 80 tahun, di kota asalnya, Montreal, Kanada. Anak bungsunya, yang merupakan seorang diva, masih tidak menyangka jika ayahnya pergi lebih cepat dari perkiraannya.
Lalu, pada Januari 2020, bertepatan dengan konser Celine Dion di Miami, Dion membagikan kabar duka yang baru saja dialaminya. "Aku cukup yakin kalian sudah mendengar berita meninggalnya ibuku pagi ini," katanya. "Tapi aku baik-baik saja." Thérèse Tanguay Dion, ibu dari Celine Dion, meninggal pada hari itu, dengan didampingi anak-anaknya. Setelah lebih dari setahun mengalami masalah kesehatan, seperti kehilangan ingatan, kehilangan pendengaran, dan penglihatan, ia pun akhirnya menyerah di usia 92 tahun.
5. Celine Dion mengidap penyakit neurologis yang langka

Pada November 2021, Celine Dion seharusnya tampil di Las Vegas, tetapi beberapa minggu sebelum debutnya, dia mengumumkan bahwa penampilannya itu akan ditunda. Alasannya, karena kesehatan Celine Dion yang semakin memburuk. Dion sering mengalami kejang otot yang sangat mengganggu aktivitasnya.
Sekitar setahun kemudian, Celine Dion memutuskan untuk kembali bernyanyi. Namun lagi-lagi, Dion membatalkan penampilannya. Kali ini jadwal konsernya, dengan alasan yang sama, kejang otot. Dokter mendiagnosis Celine Dion dengan penyakit langka bernama Stiff-Person Syndrome (SPS).
SPS sendiri dikaitkan dengan masalah autoimun dan neurologis yang menimpa 1 dari 1 juta orang. Penyakit ini memiliki gejala seperti kejang-kejang dan otot yang mengalami kekakuan. Penyakit ini tentu saja sangat mempengaruhi kinerja fisik dan kemampuan Celine Dion saat menyanyi. Meskipun SPS tidak ada obatnya, gejalanya dapat dikurangi dengan terapi fisik serta mengurangi paparan cahaya dan kebisingan. Itulah sebabnya Celine Dion membatalkan tur konsernya.
6. Meninggalnya suami Celine Dion

Pada usia 12 tahun, Celine Dion mengirimkan demo lagu dalam bentuk tape kaset kepada seorang manajer musik bernama René Angélil. Saat itu juga, Angélil terpesona dengan bakat dan teknik vokal Celine Dion. Angélil akhirnya menjadi manajer Celine Dion dan membentuk Dion menjadi seorang bintang. Di sisi lain, Renè Angélil rela menggadaikan rumahnya agar Celine Dion bisa merekam album pertamanya.
Hubungan antara Celine Dion dan manajernya awalnya murni dan sangat profesional. Namun lama-lama, Celine Dion punya rasa dengan manajernya itu saat Dion berusia 18 tahun. Mereka pun akhirnya berpacaran dengan selisih usia yang cukup jauh, lantaran Angélil 26 tahun lebih tua dari Dion. Namun, hubungan mereka awalnya tidak dapat restu dari ibu Celine Dion, karena Angélil sudah 2 kali menikah, dan 2 pernikahannya tersebut berakhir perceraian.
Renè Angélil dan Celine Dion akhirnya memutuskan untuk menikah pada 1994. Segera setelah itu, Angélil sering sakit-sakitan. Ia diagnosis mengidap kanker tenggorokan pada 1999.
Celine Dion bahkan memilih untuk rehat dari industri musik selama 2 tahun demi mendampingi suaminya dalam pengobatan kankernya, seperti kemoterapi dan operasi. Nah, kanker yang diderita Angélil sempat hilang sejak tahun 2000, tapi kanker ini kembali muncul dalam bentuk tumor tenggorokan pada 2013. Akibatnya, Angélil mengundurkan diri sebagai manajer Dion, dan fokus untuk menyembuhkan tumornya. Sayangnya, kankernya kembali muncul untuk ketiga kalinya. Pada Januari 2016, Renè Angélil tutup usia di umur 73 tahun.
"Saya tidak pernah dekat dengan laki-laki lain seumur hidup saya. Jadi satu-satunya laki-laki dalam hidup saya adalah pasangan saya sendiri, dan kami adalah satu. Jadi saat penderitaannya usai, menurutku, dia sudah jauh lebih baik. Dan dia pantas untuk tidak menderita," ungkap Celine Dion pada CBS Sunday Morning beberapa bulan setelah meninggalnya Renè Angélil.
7. Celine Dion kehilangan banyak keluarga terdekatnya

Salah satu kakak kandung Celine Dion, Liette Dion memiliki putri bernama Karine yang lahir pada 1977. Sayangnya, Karine lahir dengan didiagnosis fibrosis kistik, suatu kondisi medis di mana paru-paru bayi dipenuhi dengan lendir. Akibatnya, beberapa sistem tubuhnya tidak berjalan normal.
Karine Ménard yang merupakan keponakan Celine Dion ini pun meninggal dunia karena komplikasi penyakit yang dideritanya pada usia 16 tahun, tepat saat Celine Dion menemaninya. "Aku bernyanyi pelan di telinganya, dan entah dari mana, matanya seketika langsung terpejam," kenang Celine Dion. "Tetesan air mataku membasahi pipi Karine."
Celine Dion kemudian merekam lagu berbahasa Prancis pada 1995, yang berjudul "Vole". Lagu ini menjadi bentuk kasih sayangnya kepada keponakannya yang telah meninggal itu. Dion pun jadi semakin aktif dalam organisasi amal, khususnya Cystic Fibrosis Canada.
2016 juga menjadi tahun yang sangat tragis bagi keluarga besar Dion. Pada Januari 2016, kakak laki-laki Celine Dion yang bernam Daniel, meninggal dunia di usia 59 tahun. Kematiannya disebabkan karena kanker otak, lidah, dan tenggorokan, yang didiagnosis beberapa tahun sebelumnya. Kematian Daniel juga hanya berselang 2 hari setelah meninggalnya suami Celine Dion, René Angélil, karena kanker juga. Beberapa bulan kemudian, kakak ipar Celine Dion, Guy Poirier, yang merupakan suami dari Lisette Dion, juga didiagnosis menderita kanker tulang, otak, dan paru-paru. Poirier meninggal dunia pada Agustus 2016.
Penderitaan memang lekat kaitannya dengan kehidupan manusia. Seorang tokoh terkenal, selebritas, bahkan orang yang bergelimang harta pun, hidupnya tak jauh dengan kesedihan dan rasa sakit. Itulah yang dihadapi Celine Dion semasa hidupnya. Perjalanan karier musiknya yang seharum bunga-bunga, ternyata tak menjamin kehidupan pribadinya sempurna.