7 Prediksi Pemenang Album of the Year Grammy 2023, Persaingan Sengit!

Sudah menjadi rahasia umum kalau Coldplay selalu menyajikan konsep yang unik di setiap album mereka. Tema ruang angkasa yang pernah diusung dalam Mylo Xyloto dihadirkan kembali dalam album teranyar mereka, Music of the Spheres.

Memadukan synth-pop, space rock, dan ambient, Music of the Spheres mengangkat ide tentang sembilan planet fiktif yang masing-masing menggambarkan pengalaman manusia. Konsep istimewa tersebut semakin terasa lengkap berkat kehadiran sederet musisi pendukung.

Salah satunya adalah BTS yang menyumbangkan suara mereka dalam single berjudul "My Universe." Kolaborasi pertama antara Coldplay dan BTS tersebut sukses besar dan berhasil meraih posisi puncak di Billboard Hot 100. 

Empat tahun setelah meraih Album of the Year Grammy Awards lewat album ketiganya, 25, Adele Laurie Blue Adkins atau yang lebih dikenal dengan Adele menyapa kembali fansnya lewat album keempatnya pada 19 November 2021 lalu. Berjudul 30, album ini terinspirasi dari segala permasalahan yang pernah dihadapi Adele, seperti perceraian hingga patah hati.

Saking personalnya, single pertamanya, "Easy on Me", berhasil kembali mengukuhkan statusnya sebagai "The Queen of Broken Heart." Jika 30 berhasil memenangkan Album of the Year dalam Grammy Awards 2023 nanti, bisa dipastikan Adele akan menyamai rekor Frank Sinatra, Stevie Wonder, Paul Simon, dan Taylor Swift sebagai pemenang penghargaan terbanyak dalam sejarah untuk kategori tersebut.

Jauh sebelum enam musisi lain yang ada dalam daftar ini eksis, ABBA telah lebih dulu mengguncang industri musik dunia lewat lagu-lagu hits, seperti "Dancing Queen" dan "The Winner Takes it All". Namun, sepanjang lima dekade perjalanan kariernya, supergrup asal Swedia ini belum pernah memenangkan sekalipun Grammy Awards.

Voyage, selaku album pertama mereka setelah vakum selama 40 tahun (terakhir memerlukan The Visitors pada 1981), menjadi pembuktian kalau ABBA masih salah satu musisi terlaris dalam sejarah. Coba dengarkan "I Still Have Faith in You" yang menjadi track pertama. Masterpiece mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan lagu tersebut!

Tak berlebihan rasanya jika menyebut Harry Styles sebagai solois pria tersukses saat ini. Empat lagu di album terbarunya, Harry's House, yakni "As It Was," "Late Night Talking," "Music for a Sushi Restaurant," dan "Matilda," berhasil menembus sepuluh besar di Billboard Hot 100.

Di samping itu, Harry's House juga berhasil melampaui prestasi yang diraih album sebelumnya, Fine Line, dengan meraih nominasi paling bergengsi dalam Grammy Awards 2023, yakni Album of the Year. Sementara "As It Was" berhasil mengunci dua nominasi sekaligus, Song of the Year dan Record of the Year.

Uniknya, dalam Song of the Year, Styles harus berhadapan dengan sang mantan kekasih, lho. Yap, siapa lagi kalau bukan Taylor Swift lewat "All Too Well (10 Minute Version) (The Short Film)".

Siapa kira-kira rapper sekaligus penyanyi keturunan Latin yang paling mencuri perhatian saat ini? Kebanyakan penggemar musik pasti akan menjawab Benito Antonio Martínez Ocasio alias Bad Bunny.

Setelah merilis "Soy Peor" bareng Farruko, Karol G, Ozuna, dan J Balvin, nama Bad Bunny kian meroket. Puncak kesuksesannya terjadi tahun lalu, saat album keduanya, YHLQMDLG, berhasil meraih Best Latin Pop or Urban Album di Grammy Awards 2021.

Kini, lewat album terbarunya, Un Verano Sin Ti, Bad Bunny berhasil melesat ke kategori paling bergengsi, yakni Album of the Year. Prestasi tersebut menjadikan Un Verano Sin Ti sebagai album berbahasa Spanyol pertama dalam sejarah yang meraih nominasi di kategori tersebut.

Disebut sebagai penulis lirik terhebat abad ini, Kendrick Lamar harus diakui merupakan aset terbesar dalam industri musik hip-hop. Lirik-lirik yang ditulisnya sangat kuat dan mencakup berbagai tema, mulai dari rasisme, kesehatan mental, hingga kehidupan selebriti.

Album teranyarnya, Mr. Morale & the Big Steppers, pun kental akan pandangan pribadi Lamar mengenai permasalahan sosial, termasuk identitas gender. Hal tersebut dapat disimak salah satu lagu dalam album ini, yakni "Auntie Diaries." Kabarnya, single tersebut berkisah tentang paman dan sepupunya yang transgender, lho.

Arabic music dalam Dangerously in Love, balada R&B dan electropop dalam I Am... Sasha Fierce, hingga art-pop dalam Lemonade. Kira-kira, genre apa yang belum pernah dieksplorasi oleh Beyoncé dalam dua dekade perjalanan solo kariernya? Jawabannya adalah disko.

Rilis pada 29 Juli, Renaissance membuktikan kalau Beyoncé adalah sosok diva yang kreatif sekaligus sensitif. Lewat album ketujuhnya ini, istri Jay-Z tersebut memberikan tribute bagi pria homoseksual yang berarti dalam hidupnya, Jonny, sang mendiang paman.

Renaissance terdiri dari 16 lagu bernuansa dance, house, disko, pop, dan R&B. Selain Album of the Year, album ini juga meraih delapan nominasi lain lewat dua single-nya, "Break My Soul" dan "Cuff It." Iramanya dijamin bikin ketagihan!

Bicara soal kesuksesan dan kualitas, salah satu dari tujuh album di atas memang berpotensi membawa pulang Album of the Year dalam Grammy Awards 2023. Namun, bila menyinggung soal keintiman dan musikalitas, tak menutup kemungkinan kalau tiga album lainnya, yakni Good Morning Gorgeous (Mary J. Blige), Special (Lizzo), dan In These Silent Days (Brandi Carlile), juga bakal keluar sebagai salah satu pemenang. Setuju?