8 Cerita Mengerikan di School Tales: The Series, Bikin Merinding!

Episode pertama dari School Tales: The Series ini menceritakan sebuah pesan misterius setiap jam tujuh pagi di Kirinmas Internasional School. Pesan misterius tersebut setiap hari ditulis di papan tulis dan akan menyebutkan buku mata pelajaran yang harus dibawa oleh siswa kelas 12-2. Apabila ada siswa di kelas yang tidak membawanya, maka ia akan mati dan namanya tidak akan diingat oleh siapapun.

Berjudul 7AM, episode pertama ini mendapuk Kay Lertsittichai, Pepo Nutchapan dan Care Panisara sebagai pemeran utama. Kay Lertsittichai berperan sebagai tokoh Q, seorang siswa yang dimanfaatkan oleh teman-temannya agar datang lebih awal ke sekolah untuk memotret buku yang harus mereka bawa setiap harinya.

Debut melalui serial Hormones 3, dalam School Tales: The Series Pepo Nutchapan  berperan sebagai Not. Kembali beradu akting dengan Kay Lertsittichai setelah film Depp, dalam serial horor ini Care Panisara memerankan tokoh bernama Tan.

Vengeful Spell menjadi episode kedua dari School Tales: The Series. Jennis Opraset, Mark Siwat dan Noon Pitchatorn merupakan bintang utama untuk episode kali ini. Jennis Opraset yang juga anggota BNK48 ini memerankan tokoh Pleng, siswa manis yang bercita-cita sebagai penulis horor. Mark Siwat yang populer dengan banyak drama yang telah ia mainkan, kali ini berperan sebagai tokoh Boy, kakak kelas tampan yang mempunyai banyak penggemar perempuan. Lalu, Noon Pitchatorn berperan sebagai tokoh Jinnie seorang siswa sekolah menengah atas yang juga seorang model dan merupakan saudari Boy.

Episode kedua ini menceritakan tentang sebuah kotak kutukan yang tersimpan di Sekolah Panyaphornwittaya. Kotak tersebut berisi sebuah mantra dan tata cara mengutuk seseorang yang kita benci atau tidak kita suka. Tulis nama orang yang kamu benci di telapak kakimu dan baca mantra yang ada dalam kotak kutukan tersebut, maka orang tersebut akan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri yang mengerikan.

Berjudul Beautiful, bintang utama episode ketiga ini adalah dua aktris muda Thailand yakni Yaimai Shinaradee dan Amy Thasorn. Dao (Yaimai Shinaradee) diceritakan sebagai siswa cantik yang memesona dan kecantikannya tersebut pun memberikan banyak privilege. Ia ditawarkan untuk menjadi model dan semua orang menyukainya. Hal tersebut pun membuat Aim-Orn (Amy Thasorn) merasa insecure dan berusaha mencari cara di internet agar menjadi cantik seperti Dao.

Saat dirinya berselancar di internet, ia mendapat sebuah pesan misterius yang berisi rahasia yang akan membuat dirinya menjadi lebih cantik. Aim-Orn pun mendapatkan sebuah ramuan dan meminumnya, benar saja hal tersebut membuat dirinya lebih cantik dan dikagumi oleh semua orang di sekolahnya. Namun, ia mempunyai kesepakatann untuk tidak memberitahu siapapun rahasia kecantikannya karena dirinya akan kehilangan segalanya bahkan nyawanya sendiri.

Dua puluh tahun lalu di sebuah sekolah khusus perempuan ada siswa bernama Ploypoom yang mengalami perundungan. Dirinya mengalami penyiksaan di toilet selama tiga bulan lamanya, sebelum akhirnya meninggal karena bunuh diri. Selama mengalami penyiksaan Ploypoom menulis buku tentang kematian dan apapun yang ia tulis di dalam buku tersebut menjadi kenyataan.

Penuh teror dari hantu Ploypoom dan plot twist yang mencengangkan di akhir episode, The Book of Corpes kembali dibintangi oleh anggota BNK48 yakni Orn Patchanan. Ia berperan sebagai Saiparn dan beradu akting dengan Fah Sarika yang memerankan tokoh pustakawan bernama Narin

Pada episode kelima ini kita akan sedikit menarik napas lega, sebab episode dengan judul The Headless Teacher ini bertemakan horor komedi. Dibungkus dengan cerita komedi yang kocak, episode ini menceritakan seorang guru yang menjadi korban pembunuhan, kepalanya yang terpisah dari tubuhnya mebuat dirinya menjadi hantu gentanyangan. Ia dibantu oleh dua siswa SMP yang terkenal nakal dan super jahil untuk menemukan kepalanya yang hilang agar bisa pergi dengan tenang.

The Headless Teacher diperankan oleh Pingpong Thongchai sebagai Waiwan yakni guru yang menjadi korban pembunuhan dan kehilangan kepalanya. Dirinya akan dibantu oleh dua aktor muda pendatang baru yakni Garto Pannawit sebagai Tim dan Euro Waratt sebagai Ping.

Launch menceritakan sebuah kedai di kantin sekolah menjual sup tulang yang begitu lezat, hal ini membuat siswa di sekolah tersebut curiga dan berspekulasi bahwa sup tulang yang dijual dicampur dengan ganja. Seorang siswa bernama Kong pun melakukan siaran langsung dan berusaha menguak misteri dari lezatnya sup tulang tersebut. Hal tak terduga terjadi, sup tulang yang dijual ternyata menggunakan kepala anjing dan kucing.

Sejak kejadian tersebut, tokoh Kong yang diperankan oleh Ton Tonhon pun diteror oleh sosok hantu misterius dan sebuah kenyataan tentang pembuatan sup tulang yang lezat tersebut akhirnya benar-benar terungkap.

Berjudul Curse, episode tujuh ini dibintangi oleh Fiat Patchata sebagai Korn dan Fon Nalinthip yang berperan sebagai hantu perawat sekolah. Korn diceritakan sebagai seorang siswa yang mengalami bullying, ia dipaksa oleh teman-teman di sekolahnya untuk memberikan jawaban saat ujian kelulusan. Korn yang berusaha melawan pun mengalami pemukulan dan penyiksaan di sebuah gedung tua yang terletak di belakang sekolahnya.

Gedung tua tersebut menjadi tempat bagi hantu perawat sekolah dan para siswa percaya apabila seseorang duduk di kursi roda yang ada di gedung tersebut dengan membelakangi pintu maka hantu perawat akan muncul dan segala permohonan akan terkabulkan. Korn yang bertemu dengan hantu perawat tersebut dan sejak saat itu hidupnya berubah.

Episode puncak dari School Tales: The Series dibintangi oleh dua aktor kenamaan Thailand yakni Saint Suppapong dan Chimon Wachirawit. Berjudul A Walk in School, episode terakhir ini menceritakan tentang Boyd (Saint Suppapong) yang mengajak Tum (Chimon Wachirawit) untuk datang ke sekolah saat malam hari.

Boyd ingin membuktikan berbagai cerita hantu yang telah terjadi berabad-abad hanyalah sebuah takhayul. Sehingga dirinya memilih untuk melakukan perjalanan saat malam hari di sekolah dengan ditemani oleh Tum. Perjalanannya tersebut pun disiarkan secara langsung untuk menjadi bukti dan disaksikan oleh orang banyak. Hal-hal mistis dan horor yang menakutkan akan menghiasi perjalanan Boyd dan Tum di episode terakhir ini.

Dapat kamu saksikan secara lengkap di Netflix, itulah delapan cerita mengerikan di serial horor Thailand School Tales: The Series. Nah, buat kamu pecinta cerita bergenre horor, wajib banget nonton antologi serial yang satu ini.