8 Fakta Barasuara yang Tak Banyak Orang Tahu, Bikin Terharu!

Band rock yang memulai kariernya sejak tahun 2012, Barasuara resmi merilis album terbaru berjudul "Pikiran dan Perjalanan" pada 8 Maret 2019 setelah 4 tahun terakhir. Tentunya hal ini menjadi kabar baik bagi penunggang badai (Sebutan untuk penggemar Barasuara), dalam menikmati musik hasil band yang beranggotakan Iga Massardi, Gerald Situmorang, Marco Steffiano, TJ Kusuma, Asteriska Widianti dan Putri Chitara.
Berisi 9 lagu, album Pikiran dan Perjalanan merupakan karya yang sangat dinantikan setelah Barasuara sukses dengan album Taifun yang dirilis tahun 2015. Hadir dengan judul lagu dan lirik yang unik, bagaimana proses pembuatan album ini dan apa saja inspirasi sekaligus makna dalam album ini? Yuk kita simak!
1. Pikiran dan Perjalanan sebagai sebuah dokumentasi musikal Barasuara sejak 2015
Memakan waktu selama 3,5 tahun, Pikiran dan Perjalanan telah ditulis sejak tahun 2016. Bahkan lagu "Samara" awalnya menjadi salah satu trek yang masuk ke dalam album "Taifun". Dengan rentang waktu yang cukup jauh dari album pertama mereka, Pikiran dan Perjalanan menjadi sebuah dokumentasi perjalanan musik Barasuara sejak tahun 2015.
"Secara garis besarnya, Pikiran dan Perjalanan ini sebagai sebuah dokumentasi musikal Barasuara selama hampir dari 2015 hingga sekarang. Dan apa yang kami tulis di sini, apa yang kita rekam adalah sebuah potret pembelajaran apa yang mempengaruhi kami secara musikal, kita tulis bareng-bareng terus tema genrenya juga dari apa yang kita ingin apa yang kita serap kita coba realisasikan di sini," tutur Iga Massardi.