8 Film Komedi Paling Diantisipasi di Sundance Film Festival 2024

Between the Tempels bercerita tentang seorang cantor (Jason Schwartzman), pemimpin ibadah Yahudi, yang sedang mengalami krisis iman. Ia merasa hidupnya berantakan dan tak memiliki arah. Suatu hari, ia bertemu kembali dengan guru musiknya (Carol Kane) saat masih sekolah dasar, yang ternyata ingin menjadi murid bat mitzvah-nya.

Bat mitzvah adalah upacara peralihan dewasa bagi perempuan Yahudi yang biasanya dilakukan saat mereka berusia 12 atau 13 tahun. Namun, guru musiknya, yang sudah berusia 60 tahun, baru ingin melakukannya sekarang. Apa yang bakal terjadi selanjutnya?

A Real Pain disutradarai, ditulis, diproduksi, dan dibintangi oleh Jesse Eisenberg. Dalam film ini, aktor peraih nominasi Oscar lewat The Social Network (2010) tersebut beradu peran dengan Kieran Culkin, Will Sharpe, Jennifer Grey, dan Kurt Egyiawan. Selain mereka, Emma Stone juga terlibat sebagai produser di bawah naungan perusahaan produksinya, Fruit Tree.

Film ini menceritakan tentang dua sepupu (Eisenberg dan Culkin) yang melakukan perjalanan ke Polandia setelah kematian nenek mereka. Perjalanan tersebut mereka lakukan untuk menyelidiki silsilah keluarga mereka. Namun, sesampainya di sana, mereka malah bergabung dengan tur Holocaust.

Menggabungkan elemen fantasi dan komedi satire, The American Society of Magical Negroes adalah sebuah sindiran terhadap istilah "Magical Negro" dalam dunia perfilman. Magical Negro adalah karakter kulit hitam yang muncul dalam cerita untuk membantu karakter kulit putih tanpa memiliki motivasi atau latar belakang sendiri.

Dilansir Strange Horizons, istilah ini dipopulerkan pada 2001 oleh sineas Spike Lee. Magical Negro adalah ungkapan kekecewaannya kepada film-film Hollywood yang menampilkan karakter ini, seperti The Green Mile (1999) dan The Legend of Bagger Vance (2000).

Film ini mengikuti seorang protagonis bernama Aren (Justice Smith) yang direkrut ke dalam sebuah masyarakat rahasia orang-orang kulit hitam yang memiliki kekuatan magis. Mereka memiliki tujuan hidup yang sangat "penting", yakni membuat hidup orang-orang kulit putih terasa lebih mudah.

Pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah hidupmu akan berubah jika kamu bisa bertemu dengan dirimu dari masa depan? Itulah yang terjadi pada Elliott Labrant, tokoh utama dalam My Old Ass. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Megan Park, yang beberapa tahun lalu mencuri perhatian lewat debut penyutradaraannya, The Fallout (2021).

Film ini bercerita tentang Elliott (Maisy Stella), gadis cerdas dan kreatif yang akan masuk kuliah. Suatu hari, ia bertemu dengan dirinya yang lebih tua (Aubrey Plaza) saat sedang mengonsumsi jamur ajaib.

Elliott yang lebih tua memberi tahu Elliott bahwa ia tak boleh jatuh cinta, karena itu akan merusak masa depannya. Elliott merasa yakin bahwa ia bisa menghindari cinta, sampai ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang ternyata adalah orang yang dilarang oleh Elliott yang lebih tua.

Seperti judulnya, Thelma berfokus pada Thelma Post (June Squibb), nenek berusia 93 tahun yang tak mau menyerah begitu saja ketika uangnya dicuri oleh penipu telepon. Dengan bantuan cucunya, Danny (Fred Hechinger), ia nekat mengejar pelakunya ke seluruh kota. Sepanjang perjalanan, keduanya terlibat dalam berbagai aksi seru dan menegangkan, seperti menghindari kejaran polisi, gangster, dan bahkan tentara.

Thelma menjadi debut penyutradaraan Josh Margolin, sineas yang memulai kariernya lewat sejumlah pertunjukan komedi improvisasi. Selain June Squibb dan Fred Hechinger, film arahannya ini juga dibintangi oleh sederet aktor kondang. Beberapa di antaranya yakni Richard Roundtree, Parker Posey, Clark Gregg, dan Malcolm McDowell.

Jika pada 2023 ada Reality (2023) karya Tina Satter, maka tahun ini ada Winner karya Susanna Fogel (The Spy Who Dumped Me, Booksmart) yang turut mengangkat kisah Reality Winner. Sekadar informasi, Reality Winner adalah seorang pelapor rahasia yang membocorkan laporan intelijen tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016. Namun, alih-alih dibalut dengan elemen thriller psikologis seperti Reality, Winner justru tampil dengan nuansa komedi hitam.

Film ini merekrut Kerry Howley, penulis esai berjudul Who Is Reality Winner?, juga selaku materi sumber, yang diterbitkan pada 2017 di New York Magazine, sebagai penulis naskah. Sementara di depan layar, Winner memasang Emilia Jones, aktris rookie yang melambung lewat CODA (2021), sebagai Reality Winner, serta Kathryn Newton, Connie Britton, dan Zach Galifianakis sebagai anggota keluarganya.

Film ini disutradarai oleh Jack Begert, sineas yang dikenal sebagai sutradara video musik untuk sederet artis terkenal, seperti Kendrick Lamar, Jack Harlow, dan Olivia Rodrigo. Little Death adalah debut film panjangnya sebagai sutradara, di mana ia menulis naskahnya bersama dengan Dani Goffstein (Model America).

Little Death bercerita tentang tiga kisah yang saling berhubungan. Tiga kisah tersebut melibatkan seorang pembuat film yang sedang mencari inspirasi, dua anak muda yang mencari ransel yang hilang, dan seekor anjing kecil yang tersesat jauh dari rumah.

Film ini dibintangi oleh David Schwimmer, Gaby Hoffmann, Dominic Fike, Talia Ryder, Jena Malone, dan Sante Bentivoglio. Darren Aronofsky, sutradara Requiem for a Dream (2000), Black Swan (2010), dan Mother! (2017), juga menjadi salah satu produser, lho.

Siapa bilang film horor harus selalu bikin kita merinding dan ketakutan? Ada juga, lho, film horor yang bisa bikin kamu tertawa dan baper. Salah satunya yakni Your Monster yang akan tayang di Sundance Film Festival 2024 pada 18 Januari mendatang. Film yang mengawinkan komedi romantis dan horor ini disutradarai oleh Caroline Lindy, yang juga menulis naskahnya berdasarkan film pendeknya yang berjudul sama pada 2019.

Alurnya menceritakan kisah Laura Franco (Melissa Barrera), aktris yang baru saja putus dengan pacarnya, kehilangan pekerjaannya, dan harus tinggal di apartemen murah yang berantakan. Namun, hidupnya berubah ketika ia menemukan sesosok monster (Tommy Dewey) yang tinggal di dalam lemari pakaiannya.

Monster itu ternyata tak hanya menakutkan, tapi juga lucu dan menggemaskan. Laura pun mulai jatuh cinta dengan monster itu dan menemukan kembali gairah hidupnya.

Tak bisa dimungkiri, Sundance Film Festival bagaikan "surga" bagi para penyuka film berkualitas. Tak heran jika setiap tahunnya, para penggemar film di seluruh dunia rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menghadiri festival ini.

Namun, jika kamu tak bisa datang ke Park City, jangan khawatir. Sebagian besar film-film ini akan dirilis secara online atau di bioskop setelah festival film berakhir. Sementara itu, kamu bisa mengikuti perkembangan film-film di atas lewat situs web resmi Sundance Film Festival atau di media sosial.