8 Latar Ikonik di Film Animasi Pixar, Mana yang Bikin Kagum?

Ant Island adalah pulau kecil yang menjadi tempat tinggal koloni semut dalam A Bug’s Life (1998). Pulau ini terletak di tengah-tengah aliran sungai kering yang dikelilingi batu besar. Di tengah pulau, ada pohon berdaun lebar yang menjadi sumber makanan bagi semut dan belalang.

Meskipun tampak indah dan damai, Ant Island juga menyimpan berbagai tantangan dan konflik yang dialami oleh para karakter di A Bug’s Life. Pulau ini sering diserang oleh kelompok belalang yang dipimpin oleh Hopper, yang menuntut persediaan makanan dari semut-semut setiap musim panas. Di tengah kesulitan ini, seekor semut bernama Flik mempimpin teman-temannya berjuang membebaskan Ant Island dari ancaman belalang.

Dalam waralaba Monsters, Inc., Monstropolis menjadi latar belakang untuk kisah persahabatan antara Mike Wazowski dan Sulley. Mereka adalah dua monster yang bekerja sebagai penakut profesional di Monsters, Inc., perusahaan yang menghasilkan energi dari teriakan anak-anak manusia. Di sana, Mike dan Sulley mengalami berbagai petualangan dan konflik, dari bertemu dengan Boo, anak manusia yang masuk ke dunia monster, hingga mengungkap rencana jahat Randall Boggs, monster yang ingin mencuri energi dari anak-anak.

Monstropolis menunjukkan keunikan imajinasi dan humor Pixar dalam menciptakan dunia monster yang hidup dan menawan. Selain fasilitas Monsters, Inc., kota tersebut juga memiliki tempat-tempat menarik. Beberapa di antaranya restoran Harryhausen’s, toko buah Tony’s Grossery, dan universitas monster terkenal, Monsters University.

Radiator Springs menjadi latar yang menarik karena menampilkan nuansa nostalgia dan kehangatan dari kota-kota kecil di Amerika. Namun, alih-alih diisi oleh manusia, kota kecil yang muncul di waralaba Cars tersebut dihuni berbagai jenis mobil. Radiator Springs menjadi tempat yang bermakna bagi sang protagonis, Lightning McQueen. Di sana, McQueen yang awalnya arogan, mulai mengenal persahabatan, cinta, dan mimpi.

Meski nama "Future Earth 2805" terdengar futuristik, jangan harapkan masa depan yang indah dalam WALL-E (2008). Pada 2805, Bumi sudah tak bisa ditinggali karena terlalu banyak sampah dan polusi menumpuk. Manusia telah meninggalkan planet ini dan hidup di pesawat luar angkasa yang mewah dan nyaman.

Hanya ada satu robot yang masih bertahan di Bumi, yaitu WALL-E, yang bertugas membersihkan sampah-sampah tersebut. Suatu hari, ia bertemu dengan robot lain yang bernama EVE, yang dikirim dari pesawat luar angkasa untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Bumi. Siapa sangka, di tempat yang mengerikan tersebut, keduanya menemukan harapan dan kasih sayang yang mengubah segalanya.

Land of the Dead, seperti namanya, adalah dunia bawah tempat tinggal para arwah yang sudah meninggal. Dalam budaya Meksiko, tempat ini dipercaya sebagai tujuan akhir bagi roh-roh yang telah berpulang.

Land of the Dead digambarkan sebagai kota yang megah dan berwarna-warni. Banyak bangunan tinggi berbentuk seperti tengkorak, jembatan-jembatan yang terbuat dari kelopak bunga, dan kereta gantung yang mengangkut para arwah.

Di Land of the Dead, para arwah bisa hidup bahagia dan merayakan Día de los Muertos. Día de los Muertos atau Hari Orang Mati merupakan hari untuk mengenang dan menghormati arwah para leluhur. Namun, ada juga bahaya yang mengancam para arwah, yaitu jika mereka dilupakan oleh keluarga mereka di dunia nyata, mereka akan mengalami kematian kedua dan lenyap selamanya.

Di sinilah petualangan Miguel, tokoh utama Coco (2017), dimulai. Ia harus menemukan kakek buyutnya, seorang musisi legendaris, sebelum fajar menyingsing. Jika tidak, Miguel akan terjebak di Land of the Dead selamanya.

Jika Land of the Dead bertutur mengenai kehidupan setelah kematian, maka The Great Before berbicara tentang kehidupan sebelum kelahiran. The Great Before adalah tempat di mana jiwa-jiwa baru mendapatkan kepribadian, keunikan, dan minat mereka sebelum pergi ke Bumi. Di sini, mereka belajar tentang berbagai aspek kehidupan dengan bantuan para mentor yang merupakan jiwa-jiwa hebat dari masa lalu.

Dalam Soul (2020), The Great Before menjadi tempat yang disinggahi Joe Gardner, guru musik yang bercita-cita menjadi pianis jazz profesional, ketika ia mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya terpisah dari tubuhnya. Ia harus menemukan jalan kembali dengan bantuan 22, jiwa baru yang skeptis tentang hidup. Dalam petualangan mereka, Joe dan 22 menjelajahi The Great Before dan memahami makna sebenarnya dari kehidupan.

Element City adalah kota ajaib yang menjadi latar utama dalam Elemental (2023). Kota ini dihuni empat jenis makhluk yang berbeda, yaitu api, air, tanah, dan udara, yang masing-masing memiliki penampilan, kepribadian, dan kemampuan unik sesuai dengan elemennya. Namun, ada satu aturan ketat yang harus mereka patuhi, yaitu mereka tak boleh bercampur dengan elemen lain.

Di tengah hukum tersebut, Ember, gadis api yang berani dan cerdas, dan Wade, pemuda air yang sensitif dan ramah, bertemu dan menjalin hubungan yang tak mungkin. Romansa manis yang bersemi antara keduanya di tengah jurang perbedaan membawa angin perubahan di Element City. Di sisi lain, kota tersebut juga belajar untuk mengatasi tantangan sosial, khususnya perihal xenophobia, di mana keragaman adalah sesuatu yang patut dirayakan alih-alih dibenci.

Pernahkah kamu merasa penasaran, bagaimana cara kerja pikiran manusia? Pertanyaan tersebut dijawab oleh Pixar secara kreatif lewat pikiran Riley, bocah yang baru pindah rumah, dalam Inside Out (2015). Di sana, lima emosi dasarnya, yaitu Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust, bekerja sama mengendalikan perilaku dan perasaan Riley. Mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga kenangan-kenangan penting Riley yang disimpan dalam bola-bola berwarna.

Pikiran Riley tak hanya terdiri dari Headquarters, tempat para emosi beroperasi, tetapi juga berbagai lokasi lain yang mencerminkan aspek-aspek kepribadian Riley. Misalnya, ada Family Island, Friendship Island, Hockey Island, Honesty Island, dan Goofball Island, yang mewakili nilai-nilai dan minat Riley. Ada juga Imagination Land, Dream Productions, Subconscious, dan Train of Thought, yang menunjukkan sisi kreatif, mimpi, ketakutan, dan pemikiran Riley.

Dalam sekuelnya, Inside Out 2 (2024), penonton diajak untuk melihat isi pikiran Riley yang lebih kompleks. Kehadiran empat emosi baru, yakni Anxiety, Envy, Ennui, dan Embarrassment, merepresentasikan dinamika Riley yang tumbuh sebagai remaja. Sementara itu, elemen-elemen baru, seperti Brainstorm hingga Sense of Self, turut diperkenalkan dan menambah kekayaan narasi pada film yang tayang sejak Jumat (14/6/2024) di bioskop tanah air ini.

Dari pulau semut yang ramai hingga sudut-sudut pikiran penuh warna, Pixar membuktikan bahwa setiap latar dalam ceritanya kaya akan makna dan emosi. Kita diajak untuk merenung dan menemukan pesan-pesan tersembunyi yang mungkin terlewatkan saat pertama kali menonton lewat delapan latar menakjubkan di atas.