9 Fakta Bisnis Kupu-kupu Malam di Anime The Apothecary Diaries

Salah satu konten menarik di anime The Apothecary Diaries yaitu mengenai bisnis kupu-kupu malam. Penghibur di distrik lokalisasi ini menjajakan pesona mereka sebagai komoditas ekonomi. Maomao sang protagonis adalah gadis yang tumbuh di kawasan tersebut dan memiliki keterikatan dengan salah satu tempat bordil, Rumah Verdigris (Rokushoukan).
Mungkin kalian sudah punya bayangan tersendiri mengenai praktik prostitusi. Namun praktik prostitusi di anime yang berlatar zaman kerajaan China masa lampau itu berbeda dengan yang kita tahu mengenai prostitusi saat ini. Penasaran apa saja fakta menarik bisnis kupu-kupu malam di anime The Apothecary Diaries? Cekidot!
1. Penerimaan masyarakat tentang bisnis prostitusi

Pada latar cerita anime The Apothecary Diaries, prostitusi adalah bisnis terbuka yang sudah lumrah di masyarakat. Hal tersebut dipengaruhi budaya patriarki yang menjadikan laki-laki sebagai anak emas sedangkan perempuan jadi pihak yang terpinggirkan hingga aksesnya mencari penghidupan sangat terbatas. Pandangan patriarki pada kepercayaan mengenai yin dan yang dalam diri perempuan dan laki-laki juga makin mendorong kebutuhan munculnya pekerja seks komersil (PSK).
Meski tidak dijelaskan secara pasti perihal legalitasnya, tapi praktiknya terlihat diterima cukup baik. Memang, bisnis tersebut tetap dianggap hal negatif bagi beberapa orang terutama mereka yang punya pendidikan moral tinggi. Akan tetapi, dalam cerita juga ditunjukkan bahwa pejabat yang datang ke tempat hiburan maupun mengundang para perempuan penghibur ke kediaman mereka tak perlu merasa malu akan perbuatannya. Dengan kata lain itu hal yang biasa-biasa saja dan masih bisa dimaklumi. Apalagi mereka bisa menggunakan dalih hiburan tanpa pelayanan seksual.
2. Sumber SDM tenaga seks komersil di tempat prostitusi

Alasan seseorang menjadi pekerja seks komersil (PSK) cukup beragam. Tetapi kebanyakan masih berkaitan dengan masalah ekonomi. Entah mereka dijadikan instrumen pembayaran hutang, sengaja dijual oleh pihak lain, atau menjual diri demi bertahan hidup.
Untuk alasan ketiga sebenarnya terasa sah-sah saja. Akan tetapi dua alasan lainnya lebih mirip perdagangan manusia. Orang lain seolah punya hak atas tubuh korban yang jelas merupakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). Namun mengingat latar waktunya, akhirnya penonton hanya bisa mengingatkan diri sendiri bahwa tindakan tersebut perlu dilihat sebagai bagian dari sejarah yang tinggalkan. Kemudian berusaha memastikan agar dalam kehidupan nyata, praktik tersebut tidak dilanggengkan.
3. Jenis-jenis pelayanan

Tidak semua perempuan penghibur di suatu rumah bordil menawarkan pelayanan seks. Apalagi untuk rumah-rumah bordil ternama. Biasanya mereka lebih mengedepankan memberi hiburan dengan bakatnya. Menemani minum, bertukar syair, bermain go, bermain erhu atau kecapi, memeriahkan pesta kelompok, dan sejenisnya. Ikut campurnya bakat dalam pelayanan mereka inilah yang membuat kebanyakan kupu-kupu malam tersebut memiliki kebanggaan akan profesinya.
Pertemuan pribadi terlebih yang berakhir dengan pelayanan seksual tetap disediakan. Hanya saja pilihan perempuan penghiburnya akan sangat tergantung pada dana yang ditawarkan ke mucikari. Lihaku, salah satu karakter pendukung di anime The Apothecary Diaries sempat mengilustrasikan bermalam 1 hari di Rumah Verdigris (Rokushoukan) bisa menghabiskan 1 tahun gajinya sebagai pejabat kelas menengah. Tentunya harga tersebut bisa bervariasi tergantung reputasi rumah bordil maupun kupu-kupu malamnya.
4. Tingkatan kelas dalam profesi kupu-kupu malam

Ternyata menjadi kupu-kupu malam tidaklah segampang itu. Pertama-tama perempuan muda yang diterima akan jadi pemagang dan dilatih beberapa keterampilan seperti seni, musik, dan sastra. Selanjutnya mereka akan dinilai berdasarkan penampilan dan bakatnya.
Perempuan dengan kecantikan dan bakat yang biasa-biasa saja akan menerima klien begitu mereka debut. Sedangkan yang punya potensi akan dijaga baik-baik dan membatasi pelayanan hingga melambungkan harga mereka. Mereka biasanya disebut penghibur kelas atas dan keberadaannya akan meningkatkan pamor rumah bordil tempat mereka bekerja. Beberapa dari mereka yang beruntung akan bisa tetap suci sampai ada klien yang sanggup membelinya. Masalah apakah dibeli untuk dijadikan isteri, gundik, atau ditawari pekerjaan lainnya biasanya dibahas saat melakukan kesepakatan pembelian.
5. Faktor penentu nilai seorang perempuan penghibur

Selain bakat dan kecantikan yang telah disebutkan sebelumnya, nilai seorang perempuan penghibur juga tergantung kesuciannya. Perempuan penghibur biasa akan dibayar tinggi saat melepaskan keperawanannya di saat debut. Jika ingin menjaga nilai pasarannya, ia harus membuktikan kualitas performanya di ranjang.
Sementara itu untuk perempuan penghibur kelas atas, mereka harus menjaga keperawanan selama mungkin. Jika ternoda, nilai mereka bisa turun setengahnya. Itu juga berlaku jika mereka ketahuan memiliki penyakit. Kemudian jika ada perempuan penghibur yang hamil, itu sama artinya ia sudah tidak berharga. Perempuan penghibur yang pernah hamil akan dihargai dengan sangat murah. Itu menyebabkan mereka harus melayani banyak klien dan biasanya justru berujung tertular penyakit kelamin sebelum akhirnya terpaksa pensiun.
6. Risiko pekerjaan sebagai kupu-kupu malam

Patah hati, kekerasan seksual, penyakit kelamin, atau keracunan kosmetik adalah beberapa risiko yang biasanya dihadapi para kupu-kupu malam. Akibat kontrak jangka panjangnya, mereka sering tidak bisa bersatu dengan orang tercinta. Pengkhianatan atau penolakan dari keluarga pihak laki-laki yang mengakibatkan batalnya pembelian juga bisa jadi salah satu penyebab patah hati. Tak jarang akhirnya mereka memilih mengakhiri hidupnya sendiri.
Demi memikat pelanggan, biasanya perempuan penghibur juga memakai kosmetik berisiko yang bisa menyebabkan kematian. Kesalahan dalam menerima pelanggan juga bisa berakibat pada kemungkinan kekerasan seksual ataupun tertular penyakit kelamin. Intinya, meskipun pelaku pekerjaan tersebut terlihat hidup dalam dunia yang gemerlap, sebenarnya prostitusi adalah pekerjaan berisiko tinggi yang mudah merenggut nyawa.
7. Cara menyeleksi pelanggan

Demi meminimalisir tertular penyakit atau mendapatkan klien bermasalah, mucikari di rumah pelacuran harus pandai-pandai menyeleksi klien. Dalam episode 17, Maomao menjelaskan selain dari penampilan dan uang yang dibawa, mereka juga menyeleksi berdasarkan wangi badan sang klien. Jika wanginya berupa campuran beragam wangi-wangian, mereka akan menolak karena klien tersebut berisiko tinggi menularkan penyakit kelamin. Campuran wangi-wangian mengindikasikan ia suka berganti-ganti teman tidur. Jika ada klien berbau hewan ternak atau bau tak sedap lainnya, maka akan ditolak karena dinilai jarang mandi dan keadaan kotor mereka bisa mengundang penyakit.
8. Peran mucikari dalam mengurus tenaga kerjanya

Selain bertanggung jawab dalam tugas mengatur keuangan dan menyeleksi pelanggan, peran krusial mucikari adalah ketika perlu mengurus tenaga kerjanya. Mucikari yang buruk dan yang baik akan sangat berbeda dalam penanganannya. Nenek pemilik Rumah Verdigris diceritakan merupakan salah satu mucikari yang lumayan baik.
Saat datang tawaran membeli salah satu pekerjanya, ia akan berdiskusi dengan perempuan penghibur yang bersangkutan. Pun saat ada anak buahnya yang terkena penyakit, ia masih berkenan merawat dan tidak menelantarkannya begitu saja. Kondisi Maomao dan sang ibu adalah salah satu contohnya. Perlakuan di tempat lain belum tentu seberuntung itu.
9. Sistem kerja dan rata-rata usia pensiun

Meski lebih sering memakai istilah jual beli dalam transaksinya, sistem kerja kupu-kupu malam di anime The Apothecary Diaries sebenarnya berupa kontrak dengan jangka waktu tertentu. Jika ada pelanggan yang ingin membeli sang kupu-kupu malam, maka artinya ia harus membayar harga senilai perkiraan pemasukan yang bisa didapatkan perempuan penghibur selama sisa masa kontraknya. Itu sebabnya pula jika suatu rumah hiburan memiliki perempuan penghibur berbakat, biasanya tidak akan dilepaskan dengan mudah oleh sang mucikari karena berharap harganya nanti akan melambung lebih tinggi lagi.
Jika bukan terpaksa karena kesehatan, normalnya perempuan penghibur akan pensiun di usia 30-an. Mendekati usia-usia tersebut, biasanya perempuan penghibur akan mulai memikirkan langkah selanjutnya. Mencari pasangan potensial yang bisa menebusnya, melakukan kesepakatan perpanjangan kontrak jika masih cukup populer, atau lainnya. Yang jelas, profesi sebagai kupu-kupu malam adalah profesi yang membatasi usia pekerjanya. Sebab pada titik tertentu, kecantikan juga ikut luntur bersama pertambahan usia pemiliknya.
Secara keseluruhan, anime The Apothecary Diaries menyajikan kisah dunia prostitusi secara cukup berimbang antara sisi positif dan negatifnya. Penggambaran bisnis kupu-kupu malam di anime The Apothecary Diaries membuat penonton belajar sejarah serta perbedaan bisnis tersebut antara zaman dahulu dan sekarang. Dari fakta menarik bisnis kupu-kupu malam yang telah dibahas, mana yang menurut kamu paling mindblowing?