9 Fakta Seru di Balik Serial Feminis My Brilliant Friend  

Keempat seri novel ini sering dijuluki pula novel Neapolitan. Ada 4 judul, My Brilliant Friend, The Story of a New Name, Those Who Leave and Those Who Stay, dan terakhir The Story of the Lost Child. Sejauh ini produksi serialnya sudah sampai buku kedua. Buku ketiga sedang digarap versi serialnya dan diprediksi akan rilis tahun depan. 

Sejauh ini tim produksi sangat setia mengikuti alur novel untuk diadaptasi ke live version. Bahkan beberapa dialognya dibuat sama persis dengan yang tercantum di buku. Ini membuat penggemar novelnya pun tidak kecewa. Sebaliknya, banyak penggemar serialnya yang turut membaca novelnya untuk mengenal lebih dalam tiap karakternya. 

Sama dengan novelnya, kamu akan diajak mengenal dulu siapa saja karakter yang ada di kisah ini. Ferrante menggunakan sudut pandang orang pertama seorang Elena Greco atau Lenu, anak perempuan yang tinggal di sebuah pemukiman miskin di pinggiran kota Napoli, Italia. Lakon kedua adalah Rafaella Cerullo atau Lila yang kisah hidupnya nanti akan diceritakan lewat Lenu, sahabatnya. 

Selain kedua karakter itu, akan ada banyak nama-nama lain. Anak-anak dan orang tua yang hidup dan tumbuh bersama mereka. Lengkap dengan masalah mereka masing-masing. 

Ferrante mencoba membuat sebuah cerita kehidupan yang bagaikan autobiografi, tak heran kamu akan menemukan pergantian pemain dari anak-anak ke remaja, dewasa, hingga nanti usia senjanya. Akan ada kelahiran, kematian, dan banyak perubahan lainnya yang mengisi serial ini. Namun, dengan kerja keras tim casting rasanya pergantian pemain ini mulus banget. Cukup ingat beberapa detailnya dan kamu gak akan dibuat bingung. 

Sudah mengenal karakternya, kamu akan dibawa berpetualang bersama Lenu menyusuri tiap gang kecil, terowongan, hingga rumah-rumah anak-anak lain yang saling berdempetan. Akan ada banyak nama yang akan muncul, tetapi yakin selama kamu mengikuti plotnya rasanya sulit menentukan mana karakter protagonis dan antagonis.

Pada akhirnya mereka memiliki sudut pandang dan ceritanya sendiri yang menjelaskan keputusan yang mereka ambil. Seru nih, bikin pengalaman nontonmu gak membosankan. 

Latar serial ini adalah Italia Selatan yang berbeda dengan kota-kota besar macam Milan, Pisa, dan Roma yang terletak di Utara. Tepatnya kota Napoli yang dekat dengan lautan, tetapi juga memiliki karakter yang jauh berbeda dengan lokasi lain di Italia. Apalagi, Ferrante juga mengambil latar pemukiman warga miskin yang jauh dari kemewahan. Latar waktunya pun beberapa tahun pasca Perang Dunia II, di mana kekerasan dan kemiskinan merajalela. Begitu pula dengan pertentangan paham politik fasisme dan komunisme yang masih sangat kental. 

Banyak orang yang tertarik dengan novel ini dan berusaha mencari tahu lebih jauh tentang lokasi yang dimaksud Ferrante dalam novelnya. Alhasil, banyak yang menemukan kemiripan di sana-sini. Dengan akurasi tersebut banyak yang percaya bahwa ini merupakan memoar sang penulis, bukan sebuah novel fiksi. Namun, tentu itu semua tidak bisa terbukti mengingat Ferrante menyimpan rapat-rapat identitas aslinya. 

Dengan pemilihan Napoli sebagai latar utama serial ini, konsekuensinya tentu sebagian besar dialog akan diucapkan dalam dialek daerah. Di masa itu pula, penggunaan bahasa Italia merupakan bukti atau jejak pendidikan tinggi seseorang, di mana saat itu tentu masih susah diakses warga kelas menengah ke bawah. 

Rai TV sebagai pemegang hak siar untuk Italia pun menyalakan fitur subtitle untuk membantu para penonton memahami dialek yang diucapkan para pemainnya. Sebenarnya sama dengan Indonesia yang juga kaya dialek daerah dan tidak semua warganya bisa mengerti. 

Dijuluki salah satu cerita feminis, serial dan novelnya memang sama-sama mencoba menggambarkan ketidakadilan yang dialami perempuan di masa itu. Perlahan tapi pasti, Ferrante juga menyuguhkan bentuk perlawanan yang Lenu dan Lila coba lakukan untuk bertahan hidup di tengah tekanan tersebut. 

Dengan cukup realistis serial My Brilliant Friend menyuguhkan dinamika persahabatan antar perempuan yang seringkali dibumbui dengan persaingan. Atau jika tidak, orang lain yang akan mulai membandingkan satu perempuan dengan perempuan lain tanpa tahu konsekuensi apa yang bisa terjadi pada kondisi psikologi perempuan-perempuan tersebut. 

Baik lakon utama hingga para pemain pendukungnya, usia anak hingga dewasa semuanya tergolong pendatang baru. Margherita Mazzucco, pemeran Lenu dan Gaia Girace yang memerankan Lila bahkan masih berusia belasan tahun di musim pertama dan kedua serial ini. 

Mereka pun didapuk memerankan tokoh tersebut hingga usia 20an, di sinilah peran makeup artist jadi penting. Serial ini mengajak kita berpetualang dari tahun ke tahun, dan kerennya tiap aktor berhasil didandani sesuai dengan perkembangan usia karakter yang mereka perankan. Jadi, jangan heran deh kalau di media sosial mereka bisa saja terlihat jauh lebih muda dari wajah mereka saat berada di set film. 

Sudah tahu beberapa fakta menarik di balik serial My Brilliant Friend, saatnya kamu meluncur nonton maraton tiap episodenya.