9 Karakter Kulit Hitam Paling Ikonik dalam Film Hollywood

Wakanda forever! Slogan ini sering diucapkan oleh T'Challa, raja dan pahlawan super dari Wakanda, negara fiksi di Afrika dengan teknologi canggih dan sumber daya vibranium. T'Challa muncul pertama kali dalam Captain America: Civil War (2016), lalu mendapatkan film solonya sendiri, Black Panther (2018), yang menjadi salah satu film terlaris dan terbaik sepanjang masa.

T'Challa bukan sekadar karakter kulit hitam biasa, ia simbol dari afrofuturisme, yakni sebuah genre yang menggabungkan budaya Afrika dengan fiksi ilmiah. Ia juga menunjukkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kebanggaan sebagai pemimpin dan pejuang. T'Challa diperankan oleh Chadwick Boseman, yang sayangnya meninggal dunia pada 2020 akibat kanker.

Kalau suka film detektif, pasti kamu tahu John Shaft. Ia adalah detektif swasta kulit hitam yang pertama kali muncul dalam novel karya Ernest Tidyman pada 1970. Novel ini kemudian diadaptasi ke film pada 1971 yang dibintangi oleh Richard Roundtree.

Bisa dibilang, John Shaft adalah detektif yang ulung. Ia mampu menyelesaikan berbagai kasus, mulai dari geng jalanan, mafia, sampai polisi korup. Ia juga mempunyai gaya berpakaian yang modis dan maskulin, dengan jaket kulit panjang, celana hitam ketat, dan sweter leher tinggi berwarna netral.

Dari budak kulit hitam menjadi pemburu hadiah, itulah perjalanan hidup Django. Ia diperankan oleh Jamie Foxx dalam Django Unchained yang dirilis pada 2012. Film ini disutradarai Quentin Tarantino yang terkenal dengan film-filmnya yang unik dan provokatif.

Django adalah laki-laki yang jujur, setia, dan berbakat. Ia dibebaskan oleh Dr. King Schultz (Christoph Waltz), dokter gigi yang menjadi pemburu hadiah, yang kemudian mengajari Django cara menembak dan berburu penjahat. Django kemudian mencari dan menyelamatkan istrinya, Broomhilda (Kerry Washington), yang masih menjadi budak di perkebunan Candyland yang dikelola oleh Calvin Candie (Leonardo DiCaprio) yang kejam.

Siapa yang tak kagum dengan Storm? Mutan yang selalu terlihat anggun ini diperankan dengan sempurna oleh aktris peraih Oscar, Halle Berry, dalam X-Men (2000), X2 (2003), X-Men: The Last Stand (2006), dan X-Men: Days of Future Past (2014). Keempat seri X-Men tersebut sukses besar dan meraup lebih dari 1,9 miliar dolar AS di seluruh dunia.

Storm memiliki kemampuan mengendalikan cuaca. Ia bisa membuat hujan, petir, angin, atau salju sesuai keinginannya. Storm juga menjadi salah satu pemimpin dan guru dari X-Men, tim superhero yang berjuang untuk menjaga perdamaian antara manusia dan mutan.

Foxy Brown menceritakan Foxy Brown (Pam Grier), perempuan kulit hitam yang berusaha membalas dendam kepada pembunuh kekasihnya. Untuk melakukannya, ia harus menyusup ke dalam sindikat narkoba yang bertanggung jawab atas kematian kekasihnya. Seorang diri, Brown bertekad menghancurkan organisasi tersebut dari dalam.

Foxy Brown adalah karakter film yang cantik, tangkas, dan berani. Ia adalah perempuan yang pantang menyerah dan tak gentar melawan kejahatan dan ketidakadilan. Seiring berkembangnya zaman, Foxy Brown menjadi simbol feminisme, emansipasi, dan pemberdayaan wanita kulit hitam.

Oda Mae Brown menjadi salah satu tokoh utama dalam Ghost (1990) yang dibintangi oleh Whoopi Goldberg. Ia merupakan seorang medium yang dapat berkomunikasi dengan arwah. Oda Mae Brown kemudian menjadi teman dan penolong dari Sam Wheat (Patrick Swayze), seorang laki-laki yang terbunuh dan menjadi hantu, dalam film tersebut.

Oda Mae Brown adalah sosok yang sangat ikonik, karena ia merupakan karakter kulit hitam yang lucu, ceria, dan berhati baik. Goldberg berhasil memberikan warna dan humor dalam film legendaris ini. Bahkan, peran Oda Mae Brown juga mengantarkan Goldberg memenangkan Oscar untuk kategori Best Supporting Actress pada 1991.

Dalam seri The Matrix, Morpheus (Laurence Fishburne) dikisahkan sebagai seorang pemimpin dan mentor dari sekelompok pemberontak yang berjuang melawan mesin yang menguasai dunia. Morpheus adalah orang yang menemukan dan melatih Neo (Keanu Reeves), sang "The One", yang diyakini dapat mengakhiri perang dan membebaskan manusia. Selain pembawannya yang cerdas, berwibawa, dan visioner, Morpheus juga memiliki gaya berpakaian yang khas, seperti kacamata dan jubah yang serba hitam.

Selain menjadi waralaba legendaris dan berpengaruh di dunia perfilman, seri Star Wars juga melahirkan banyak karakter yang diidolakan fans, salah satunya Lando Calrissian. Karakter ini diperankan oleh Billy Dee Williams dalam seri film yang dirilis pada 1980 dan 1983. Namun, Williams mendapat kesempatan untuk memerankannya kembali dalam Star Wars: The Rise of Skywalker (2019).

Dalam seri Star Wars, Lando Calrissian adalah teman lama dari Han Solo (Harrison Ford), yang pernah memiliki kapal Millennium Falcon sebelum kalah taruhan dengannya. Seiring berkembangnya plot, ia kemudian menjadi sekutu dari Luke Skywalker, Leia Organa, dan Chewbacca setelah ia menolong mereka melarikan diri dari Darth Vader. Ia juga menjadi jenderal di Rebel Alliance dan membantu menyerang Death Star II.

Nick Fury adalah salah satu karakter utama dalam seri film superhero besutan Marvel Cinematic Universe (MCU). Karakter ini diperkenalkan pertama kali dalam post-credits scene Iron Man (2008), lalu muncul dalam banyak film MCU lainnya. Nick Fury diperankan oleh Samuel L. Jackson, yang memberikan pembawaan yang karismatik dan misterius bagi karakter ini.

Nick Fury adalah direktur dari S.H.I.E.L.D., badan pertahanan rahasia yang bertujuan untuk melindungi dunia dari ancaman-ancaman luar biasa. Ia adalah orang yang memulai inisiatif Avengers, yakni sebuah tim yang terdiri dari para pahlawan super, seperti Iron Man, Captain America, Thor, Hulk, Black Widow, dan Hawkeye. Nick Fury selalu dikagumi fans karena memiliki rencana dan sumber daya yang tak terduga, yang membuatnya selalu selangkah lebih maju dari para musuhnya.

Kesembilan karakter kulit hitam di atas jadi yang paling ikonik dalam dunia perfilman. Tentu saja masih banyak karakter kulit hitam lainnya yang juga layak mendapatkan apresiasi dan pengakuan. Namun, karakter-karakter di atas mampu menjadi contoh yang membuktikan bahwa kulit hitam tak hanya sekadar warna kulit, tetapi juga identitas, budaya, dan ekspresi.