7 Adegan Aksi Paling Ikonik di MCU Phase 2, Masih Ingat?

- Iron Man menyelamatkan presiden dalam Iron Man 3 (2013), menunjukkan kecerdikan Tony Stark tanpa kostum Iron Man.
- Serangan The Dark Elves ke Asgard dalam Thor: The Dark World (2013) menimbulkan ketegangan dan kesan mendalam.
- Kaburnya Guardians of the Galaxy dari penjara dalam Guardians of the Galaxy (2014) memperkenalkan tim pahlawan kosmik yang berani.
Setelah para Pahlawan Terkuat Bumi pertama kali bersatu di Marvel Cinematic Universe (MCU) Phase 1, semesta ini terus berkembang dengan hadirnya karakter baru dan ancaman yang lebih besar. Di MCU Phase 2, Marvel meningkatkan skala ceritanya, sehingga menyajikan lebih banyak film penuh aksi dibanding sebelumnya. Para pahlawan harus menghadapi berbagai musuh dari penjuru galaksi.
MCU Phase 2 menjadi pembuktian bahwa Marvel bukan fenomena sesaat. Banyak pihak sempat ragu apakah mereka mampu menyaingi kesuksesan The Avengers (2012). Namun, Marvel justru menjawabnya dengan memperkenalkan tokoh-tokoh segar, seperti Guardians of the Galaxy.
Dengan visi yang jelas dan keberanian mengambil risiko, Marvel berhasil memperluas jagatnya ke arah yang baru dan tak terduga. Nah, berikut ini adegan aksi paling ikonik yang pernah terjadi di MCU Phase 2.
1. Iron Man menyelamatkan presiden

MCU Phase 2 dibuka oleh Iron Man 3 (2013). Kali ini, Tony Stark berhadapan dengan Aldrich Killian, yang menyamar sebagai Mandarin dan memimpin Ten Rings. Setelah rumahnya dihancurkan dan baju zirahnya hilang, Tony harus menerima kenyataan bahwa ia tetaplah seorang pahlawan meski tanpa kostum Iron Man. Ia kemudian beraksi menyelamatkan presiden dari tangan Killian, memanfaatkan seluruh koleksi baju zirah buatannya yang dikendalikan oleh Jarvis.
Satu Iron Man saja sudah mengesankan, apalagi satu pasukan penuh dengan desain dan kemampuan unik masing-masing. Adegan ini memanjakan penggemar komik dengan berbagai referensi kostum klasik sekaligus memperlihatkan kecerdikan Tony yang selalu siap menghadapi situasi apa pun.
2. Serangan The Dark Elves ke Asgard

Thor: The Dark World (2013) menghadirkan ancaman besar ketika Malekith dan pasukan Peri Kegelapan menyerbu Asgard. Serangan cepat dan brutal ini menimbulkan kehancuran besar, bahkan merenggut nyawa Frigga, ibu Thor, di hadapannya. Serbuan tersebut menunjukkan bahwa bahkan Asgard, kerajaan para dewa, bisa dijatuhkan.
Meskipun film ini sering dianggap sebagai salah satu yang terlemah di MCU, adegan penyerangan ini penuh ketegangan dan meninggalkan kesan mendalam. Para Peri Kegelapan bahkan berhasil menembus aula suci Odin, membuktikan bahwa ancaman di luar sana mampu menandingi kekuatan para dewa.
3. Kaburnya Guardians of the Galaxy dari penjara

Guardians of the Galaxy (2014) memperkenalkan tim pahlawan kosmik yang sebelumnya nyaris tak dikenal. Debut mereka diwarnai aksi kabur dari penjara luar angkasa, menampilkan humor khas Star-Lord, kekuatan Drax, kelincahan Gamora, serta kekompakan Rocket dan Groot.
Film ini menjadi bukti berani Marvel dalam mengangkat properti yang kurang populer menjadi fenomena global. Dengan paduan humor, aksi, dan visual spektakuler, Guardians of the Galaxy memberi warna baru dalam cara MCU membangun cerita dan karakter.
4. Pertempuran di Xandar

Setelah para “penjahat” yang tak cocok bersatu membentuk Guardians of the Galaxy, mereka langsung dihadapkan pada misi besar, yakni menyelamatkan planet Xandar dari kehancuran oleh Ronan the Accuser yang memegang Batu Kekuatan. Bersama Nova Corps, para Guardians melancarkan pertempuran luar angkasa besar-besaran untuk menghentikan pasukan Ronan.
Namun, upaya itu gagal menahan Ronan yang berhasil tiba di Xandar. Dalam momen yang tak terlupakan, Star-Lord menantang Ronan dengan “adu tari” demi mengalihkan perhatian sang musuh, memberi waktu bagi timnya untuk merebut Power Stone.
Pertempuran Xandar mengangkat standar aksi kosmik di MCU. Mulai dari armada pesawat yang membentuk perisai energi raksasa, hingga pertarungan sengit melawan Ronan, semuanya terasa megah dan penuh energi. Adegan ini bukan hanya seru, tapi juga menegaskan semangat kebersamaan para Guardians dalam menghadapi hal yang tampak mustahil, bahkan saat mereka diremehkan.
5. Pertarungan Avengers sebagai tim

Di Avengers: Age of Ultron, untuk pertama kalinya para Pahlawan Terkuat Bumi beraksi sebagai satu tim utuh sejak awal film. Laga dibuka dengan misi mereka menyerbu markas Hydra, menghancurkan sisa-sisa organisasi yang tersisa. Koordinasi mereka nyaris sempurna: Cap dan Thor menggabungkan serangan untuk menciptakan ledakan petir dahsyat, Iron Man memberikan dukungan udara, dan Hulk menghantam tanpa ampun.
Pertarungan pembuka ini menjadi ajang unjuk kekompakan enam Avengers asli, sekaligus memperkenalkan Quicksilver dan Scarlet Witch yang kini menjadi karakter ikonik MCU. Meski ini baru misi kedua mereka bersama, momen tersebut tetap dikenang sebagai salah satu penampilan terbaik Avengers sebagai tim yang benar-benar padu.
6. Aksi Captain America di dalam lift

Saat Steve Rogers mengetahui bahwa Hydra telah menyusup ke S.H.I.E.L.D., ia langsung diburu sebagai musuh publik. Dalam upaya menghentikannya, sekelompok agen menyergapnya di dalam lift gedung kantor. Terjebak di ruang sempit, Cap justru memanfaatkan situasi itu untuk mengalahkan semua lawannya dengan teknik bertarung yang presisi.
Pertarungan di lift ini menjadi salah satu adegan aksi paling legendaris di MCU. Sempit, intens, dan penuh ketegangan. Selain menunjukkan kemampuan bertarung Steve yang luar biasa, momen ini juga menegaskan kelihaiannya beradaptasi memanfaatkan lingkungan. Dari segi teknis, perpaduan koreografi dan pengambilan gambar di ruang terbatas membuatnya menjadi adegan yang sulit dilupakan.
7. Pertempuran Sokovia

Ketika Ultron, AI ciptaan Tony Stark dan Bruce Banner, memutuskan “menyelamatkan” dunia dengan memusnahkan seluruh kehidupan, ia mengangkat kota Sokovia untuk dijatuhkan ke Bumi, menciptakan bencana global. Avengers berhasil menghentikan Ultron dan pasukan robotnya, namun mereka gagal menyelamatkan kota tersebut. Pilihan satu-satunya adalah menghancurkannya di udara demi mencegah kehancuran yang lebih besar.
Pertempuran Sokovia memperlihatkan Avengers di puncak kemampuan sekaligus titik rapuh mereka. Di tengah aksi penyelamatan yang heroik, mereka dipaksa menghadapi kenyataan pahit bahwa menjadi pahlawan sering kali berarti membuat pengorbanan besar. Momen ini menjadi titik balik penting dalam MCU, mengubah dinamika tim dan meninggalkan bekas yang akan memengaruhi perjalanan mereka di film-film berikutnya.
MCU Phase 2 menutup satu dekade perjalanan para pahlawan dengan rangkaian pertarungan yang tak hanya memukau secara visual, tetapi juga sarat makna emosional. Setiap duel, dari pertempuran pribadi hingga perang besar melawan ancaman kosmik, berhasil memperkuat ikatan para karakter sekaligus menguji batas kekuatan mereka. Momen-momen ini bukan hanya menjadi sorotan dalam sejarah MCU, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi penonton yang telah mengikuti kisahnya sejak awal.