7 Adegan Aksi Paling Keren di MCU Fase 5, Intens!

Ant-Man and the Wasp: Quantumania membuka Fase 5 dengan eksplorasi ke Quantum Realm. Di sana, Ant-Man dan timnya bertemu Kang the Conqueror, ancaman besar yang menguasai dunia mikro tersebut. Dalam upaya mencegah Kang kabur, Scott Lang melawannya langsung dalam duel brutal. Meski kalah secara fisik, Scott berhasil menggagalkan rencana Kang dengan kecerdikannya.

Meski film ini mendapat respons yang beragam, pertarungan tanpa kekuatan antara Scott dan Kang menjadi salah satu adegan paling menegangkan. Scott tetap bertarung meski tahu ia akan kalah. Hal ini menunjukkan bahwa keberanian dan semangat heroik yang membuatnya layak disebut pahlawan. Ia membuktikan bahwa keberanian tidak selalu datang dari kekuatan super.

Dari penjahat pertama Avengers, Loki bertransformasi menjadi penyelamat multiverse setelah perjalanannya bersama TVA. Saat Sacred Timeline terancam, ia terus mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan alam semesta. Akhirnya, Loki menghancurkan Time Loom dan menyatukan cabang-cabang waktu, yang menunjukkan kekuatan sejatinya.

Momen ini bukan adegan aksi khas, tapi justru jadi salah satu yang paling kuat secara emosional dan visual. Transformasi Loki menjadi sosok yang rela berkorban demi kestabilan semesta menandai puncak perkembangan karakternya. Aksi ini sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu karakter terkuat di MCU saat ini.

Setelah menerima peran sebagai Captain America, Sam Wilson diuji dalam konflik besar yang melibatkan Presiden Ross dan The Leader. Dalam upayanya membela nama Isaiah Bradley, Sam harus menghadapi Ross yang berubah menjadi Red Hulk dan menghancurkan sebagian Washington DC. Mengisi posisi Captain America selanjutnya sudah menjadi beban tersendiri bagi Sam. Ditambah lagi, ia harus melawan Red Hulk tanpa serum.

Meski tak memiliki kekuatan super, Sam bertarung habis-habisan melawan Red Hulk. Di tengah kekacauan, Sam menunjukkan bahwa kekuatan terbesar Captain America terletak pada tekad dan rasa kemanusiaan. Dengan belas kasih dan keyakinannya akan perubahan, Sam membuktikan bahwa ia pantas memegang perisai legendaris tersebut.

Dalam film Thunderbolts*, Marvel mempertemukan sejumlah karakter paling berbahaya di MCU dalam satu tim yang dibentuk oleh Valentina Allegra de Fontaine. Namun, alih-alih bekerja sama, para anggota justru dikirim untuk saling membunuh. Pertemuan pertama mereka berujung pada pertarungan brutal dengan saling serang tanpa ampun, sebelum akhirnya mereka menyadari bahwa semua ini hanyalah jebakan.

Berbeda dari pertempuran antarsuperhero pada umumnya, Thunderbolts tidak punya batasan moral untuk membunuh. Ini membuat tensi pertarungan terasa lebih tinggi karena nyawa siapa pun bisa melayang kapan saja. Dengan koreografi aksi yang memukau dan tiap karakter menampilkan keahliannya masing-masing, adegan ini menjadi perkenalan yang penuh energi, kekacauan, serta ketegangan intens.

The Marvels mempertemukan tiga pahlawan dengan kekuatan luar biasa. Ada Captain Marvel, Monica Rambeau, dan Ms. Marvel yang harus bekerja sama karena kekuatan mereka tiba-tiba saling terhubung. Mereka saling bertukar tempat setiap kali menggunakan kekuatan. Ini menciptakan dinamika unik dalam pertempuran melawan pasukan Kree.

Pertarungan mereka penuh warna dan imajinatif, seperti berpindah dari ruang tamu Kamala hingga ke permukaan Bulan serta ruang angkasa. Masing-masing karakter menampilkan gaya bertarung khas. Monica menembus lawannya sebelum menghantam dengan keras., sementara Kamala bertahan sendirian melawan kelompok Kree untuk melindungi Nick Fury. Visual memukau, aksi kreatif, dan musik yang energik menjadikan film ini hiburan aksi khas komik yang menyenangkan.

Saat mereka menjelajahi multiverse untuk menyelamatkan semesta masing-masing, Deadpool dan Wolverine menghadapi berbagai musuh dari semesta Marvel, baik dari masa lalu maupun masa kini. Setelah berhasil kabur dari Casandra Nova dan kelompok penjahatnya, keduanya justru bertemu dengan sekelompok Deadpool dari seluruh penjuru multiverse. Pertarungan yang terjadi pun berubah jadi kekacauan penuh darah ketika Wolverine dan Deadpool melibas satu per satu versi Deadpool yang menyerang mereka.

Aksi brutal ini jadi gambaran nyata betapa gilanya dunia komik ketika dibawa ke layar lebar tanpa batas. Saat tim seperti Avengers atau X-Men sibuk menghadapi ancaman besar berskala global, Wolverine bersama Deadpool justru bersinar ketika langsung ke medan laga dan menghajar musuh dalam jumlah besar dengan cara paling ganas. Meski tidak sebesar perang dalam Avengers: Endgame, adegan ini berhasil menyajikan keseruan murni yang penuh kekerasan. Wolverine dan Deadpool tampil keren dan sangat menghibur.

Film Guardians of the Galaxy Vol. 3 menjadi bab penutup yang emosional bagi tim luar angkasa favorit penggemar MCU. Meski harus berpisah, Guardians memberikan perpisahan yang epik dengan adegan aksi luar biasa saat mereka menghadapi monster-monster ciptaan High Evolutionary. Jangan lupakan selera humor yang masih terus dipertahankan dan berkembang pada film ketiga mereka ini.

Dalam sebuah lorong sempit, Guardians bertarung secara kompak dan brutal. Mereka menunjukkan sinergi dan kekuatan unik masing-masing. Diiringi lagu "No Sleep Till Brooklyn" dari Beastie Boys, adegan ini menjadi salah satu momen aksi paling ikonik dalam sejarah MCU. Meski perpisahan terasa menyakitkan, adegan ini menjadi penghormatan sempurna bagi setiap anggota tim yang telah tumbuh dan berkembang bersama.

MCU Fase 5 benar-benar menyuguhkan adegan aksi yang semakin berani, liar, sekaligus tak terlupakan. Setiap momen pertempuran bukan hanya menampilkan kekuatan para karakter, tetapi juga membangun emosi, konflik, dan dinamika tim yang membuat penonton semakin terikat. Dengan skala yang semakin besar dan gaya yang semakin beragam, fase ini membuktikan bahwa MCU masih punya banyak cara untuk membuat penonton terpukau lewat aksi spektakuler yang tak pernah membosankan.