Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Attack on Titan: The Final Season Ganti Studio Produksi

Attack on Titan: The Final Season (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)
Attack on Titan: The Final Season (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Mungkin bagi para pencinta anime pergantian studio adalah sesuatu yang bisa mengubah feel saat menonton anime. Itu karena kadang kita perlu menyesuaikan diri dengan ciri khas studio baru yang menggarap anime tersebut. Apalagi jika pergantian studio tidak membawa peningkatan kualitas tayangan, hal itu biasanya akan menurunkan semangat menonton.

Salah satu anime hits, yakni Attack on Titan, juga melakukan pergantian studio untuk final season mereka. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan para tim dengan pertimbangan banyak hal.

Setelah menghabiskan tiga season bersama WIT Studio, kini, Kensuke Tateishi selaku produser dan tim memutuskan untuk memercayakan Attack on Titan: The Final Season kepada MAPPA yang merupakan studio animasi terkenal asal Jepang. Pasti di antara kamu ada yang penasaran kenapa mereka memutuskan untuk mengganti studio, padahal WIT Studio selalu sukses menggarap berbagai serial anime dengan keren, bukan? Dilansir Anime News Network, ini dia lima alasannya.

1. Usaha peningkatan kualitas anime

Eren berubah menjadi Titan dan menyerang bangsa Marley. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)
Eren berubah menjadi Titan dan menyerang bangsa Marley. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Kensuke Tateishi, Toshihiro Maeda, dan Tetsuya Kinoshita selaku produser Attack on Titan dan para staf mengaku ingin memberikan kesan mendalam dan pengalaman menonton anime yang tidak terlupakan bagi para penggemar Attack on Titan dalam final season ini. Oleh karena itu, tim berusaha mencari jalan terbaik bagaimana mereka bisa meningkatkan kualitas dari Attack on Titan. Akhirnya, pergantian studio menjadi alternatif yang efektif untuk mewujudkan keinginan produser dan para staf.

Nama MAPPA sendiri sudah begitu familier di kalangan para penggemar anime. Pasalnya, studio yang didirikan oleh Masao Murayama ini telah melahirkan beragam karya terbaik, seperti Kakegurui dan Dororo.

2. WIT Studio mengaku Attack on Titan: The Final Season adalah proyek yang sulit

Eren Yeager setelah selesai bertransformasi menjadi Titan. (dok. WIT Studio/Attack on Titan)
Eren Yeager setelah selesai bertransformasi menjadi Titan. (dok. WIT Studio/Attack on Titan)

Dengan terciptanya keputusan penggantian studio produksi, bukan berarti para produser dan staf Attack on Titan menilai WIT Studio memiliki kualitas yang standar. Seperti yang kita ketahui, WIT Studio selalu berhasil menyajikan anime dengan grafis yang memanjakan mata dan laga animasi yang memukau.

Namun, WIT Studio mengaku bahwa Attack on Titan: The Final Season adalah proyek yang sulit. Itu karena para produser dan staf Attack on Titan memiliki ekspektasi yang begitu tinggi. Dalam hal ini, WIT Studio merasa ragu untuk mengerjakan proyek ini dengan baik. Oleh karena itu, pihak WIT Studio juga menyarankan pada produser dan staf Attack on Titan untuk mencari studio pengganti.

3. WIT Studio sibuk mengerjakan proyek serial anime lain

salah satu adegan dalam anime Great Pretender (dok. WIT Studio/Great Pretender)
salah satu adegan dalam anime Great Pretender (dok. WIT Studio/Great Pretender)

Selain alasan di poin kedua, para penggemar menduga bahwa WIT Studio tidak cukup siap untuk mengambil proyek ini karena pada saat itu, mereka sedang mengerjakan proyek anime lain, salah satunya The Great Pretender. Anime ini sempat begitu hits di kalangan penggemar animasi Jepang dan tayang di Netflix.

Meski melahirkan cukup banyak serial dengan kualitas animasi yang mengagumkan, WIT Studio termasuk rumah produksi animasi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan MAPPA. WIT Studio pun tidak memiliki tenaga kerja sebanyak rumah produksi kenamaan lainnya dan belum bisa menangani terlalu banyak proyek dalam satu waktu.

4. Produser dan tim merasa bahwa MAPPA adalah studio yang bisa dipercaya

Falco kehilangan kesadaran di medan perang. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)
Falco kehilangan kesadaran di medan perang. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Tim dari pihak Attack on Titan telah mengajukan permohonan kerja sama dengan berbagai rumah produksi animasi. Namun, semua menolaknya dengan alasan yang sama seperti WIT Studio bahwa Attack on Titan: The Final Season adalah proyek yang sulit. Sampai pada akhirnya, mereka bertemu MAPPA yang dikenal sebagai studio dengan cara kerja efektif dan begitu memperhatikan detail prosedurnya step by step.

Para produser dan seluruh jajaran staf Attack on Titan merasa bahwa MAPPA adalah rumah produksi animasi yang bisa dipercaya untuk mewujudkan Attack on Titan: The Final Season dengan kualitas yang lebih baik. WIT Studio pun merasa lega karena kelanjutan dari Attack on Titan akan dibuat oleh studio profesional yang sudah dikenal dengan karya-karya yang hebat.

5. Penggemar manga Attack on Titan di Jepang berharap kepada MAPPA

Gabi tengah bersiap di medan perang. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)
Gabi tengah bersiap di medan perang. (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Attack on Titan: The Final Season akan berisi klimaks dari cerita dalam manga Attack on Titan. Oleh karena itu, para penggemar manga Attack on Titan di Jepang berharap musim kali ini akan memberikan pengalaman tayangan animasi yang lebih dari sebelumnya.

Hal tersebut tentunya semakin mendukung terwujudnya pergantian studio untuk pembuatan anime Attack on Titan Season 4 ini. Apalagi, MAPPA sudah dikenal sebagai rumah produksi animasi yang besar sekaligus menjadi salah satu yang terbaik di Jepang.

Attack on Titan: The Final Season Part 2 rencananya akan dirilis pada Januari 2022 mendatang. Semakin gak sabar, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us