5 Alasan Kamu Harus Nonton Miracle in Cell No. 7, Siap-Siap Nangis!

Miracle in Cell No. 7 merupakan film asal Korea Selatan yang dirilis pada tahun 2013 lalu. Film ini berhasil meraih popularitas yang sangat tinggi di negara asalnya yang bahkan mampu mencuri perhatian penonton global. Selain itu, film yang sarat akan nilai moral ini berhasil mengantongi penghargaan dari berbagai ajang film bergengsi di Korea Selatan.

Kesuksesan film ini membuat banyak negara tertarik untuk membuat ulang alias remake. Sebelum Indonesia, diketahui jika Miracle in Cell No. 7 telah lebih dulu dibuat ulang oleh India pada tahun 2017, lalu ada Filipina dan Turki yang merilis versi masing-masing di tahun 2019. Kamu udah nonton yang versi mana saja?

Untuk versi Indonesia, film ini dibintangi oleh jejeran aktor dan aktris berbakat yang memiliki popularitas tinggi. Selain populer, tak ada yang mampu meragukan kualitas akting para pemain yang terlibat. Tak heran jika hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri di mata masyarakat.

Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia memilih Vino G. Bastian dan Graciella Abigail sebagai pemeran utama. Keduanya menampilkan chemistry apik sebagai ayah dan anak yang berhasil bikin penonton baper.

Selain itu, ada pula Indro Warkop, Tora Sudiro, Rigen, Indra Jegel, Bryan Domani, Denny Sumargo, hingga Mawar de Jongh yang turut ambil bagian. Gak berhenti di sini, pemeran pendukung lain dan kameo yang ikut hadir di film ini punya pesona masing-masing yang sukses menghipnotis penonton.

Film dengan kualitas terbaik tentu tak bisa lepas dari kerja keras sutradara. Sama halnya dengan film Miracle in Cell No. 7 yang sejatinya menerima banyak pujian dari penonton. Jika dalam versi original filmnya disutradarai Lee Hwan Kyung, maka sutradara yang terpilih menahkodai proses produksi versi Indonesia ialah Hanung Bramantyo.

Kiprah Hanung sebagai sutradara kenamaan di Tanah Air tak perlu dipertanyakan lagi. Ia telah membuktikannya lewat sejumlah film-film populer nan legendaris Indonesia yang ia sutradarai.

Meski kerap menggarap film dari berbagai genre, Hanung Bramantyo dinilai paling sukses ketika menggarap genre drama. Sebut saja film Ayat-Ayat Cinta, Perahu Kertas, Rudy Habibie, Surga yang Tak Dirindukan, hingga Miracle in Cell No. 7 sebagai contohnya.

Telah rilis serentak di seluruh bioskop Tanah Air sejak 8 September 2022, Miracle in Cell No. 7 mendapat sambutan yang sangat meriah dari masyarakat. Bahkan, sejak hari pertama perilisan, bioskop diserbu para calon penonton film ini yang membeludak. Tak heran jika jumlah tiket yang berhasil terjual sangat tinggi dan sebanding dengan kerja keras para pemain dan tim produksi.

Di hari pertama penayangan, film ini berhasil mengantongi lebih dari 190 ribu penonton. Tak butuh waktu lama, untuk menembus penjualan satu juta tiket berhasil dicapai dalam waktu 4 hari.

Pada hari ke-8, Miracle in Cell No. 7 duduk di peringkat 5 film Indonesia terlaris sepanjang 2022 dengan total lebih dari 2,4 juta penonton. Angka tersebut tentu akan terus bertambah mengingat belum ada 1 bulan sejak film dirilis. Jika berhasil mengukuhkan lebih dari 3 juta penonton, posisi 3 besar sebagai film Indonesia terlaris di tahun 2022 berada di genggamannya.

Bukan rahasia lagi jika film bergenre drama keluarga satu ini memiliki alur cerita penuh haru yang sukses mengundang tangis penonton. Film ini menceritakan tentang seorang ayah yang menyandang difabel intelektual disalahpahami sebagai pembunuh dan pemerkosa seorang gadis cilik. Ia menjadi tahanan dan berpisah sang anak.

Berbagai kisah menarik bersama tahanan lain serta penyelundupan putri kecilnya ke penjara jadi sajian utama film ini. Tentu tak lupa dengan drama dan kisah perjuangan yang siap menguras air mata penonton.

Tak sekadar jadi bahan hiburan pengisi waktu luang, film ini juga membuat penonton merenungkan banyak hal tentang kehidupan, lho. Eits, tapi buat kamu yang cengeng diharapkan nonton membawa sekotak tisu dan bahu untuk bersandar!