Setelah berakhirnya trilogi Guardians of the Galaxy lewat film Guardians of the Galaxy Vol.3 (2023) fans banyak merasa kehilangan karena seri film ini selalu tidak pernah gagal memenuhi ekspektasi.
Kenapa GotG selalu menjadi film MCU terbaik di setiap perilisanya? Sutradara James Gunn selalu punya resep yang tepat untuk membuat filmnya istimewa. Berikut ini merupakan 5 alasan di antaranya!
Salah satu keunggulan Guardian of the Galaxy dibanding film-film superhero MCU lainya adalah unsur komedi yang dapat terimplementasi secara natural dalam narasi cerita. Sejak awal Guardians of The Galaxy (2014) hingga film terakhirnya, humor dalam film ini tidak pernah berasa maksa. Semua terlihat natural hingga kamu benar-benar percaya kalau seluruh anggota tim memang aslinya suka ngelawak atau memang beneran somplak.
Ramuan humor ala James Gunn memang selalu berhasil, jika kamu mencari film superhero garapan James Gunn lainya yang tidak kalah humornya dengan Guardian of the Galaxy kamu bisa tenggok studio sebelah dengan film The Suicide Squad (2021) nya.
Yang bikin film ini berasa epik adalah skala konfliknya yang masif, kita nggak lagi membicarakan sekelompok superhero yang melindungi bumi dari invasi alien, melainkan superhero yang melindungi galaksi dalam alam semesta. Dibanding Avengers yang cuman menjaga planet mereka, Guardian of the Galaxy berpetualang menjelajahi dan menyelamatkan ribuan planet.
Dalam Guardian of the Galaxy Vol.2 (2018) Bahkan Peter dan kawan-kawan harus menghadapi seorang Celestial, sesuatu yang nggak bakal bisa dilakukan oleh Avengers sekalipun.
Sutradara film superhero lain baiknya belajar banyak dari penggarap film Guardians of the Galaxy, James Gunn. Terutama soal dinamika karakter dan interaksinya satu sama lain, mengingat jaman sekarang film superhero itu jarang solo dan selalu menampilkan satu atau lebih karakter dalam sebuah tim.
James Gunn menggarap dinamika dan penokohan karakter Guardians of the Galaxy jauh lebih baik dibanding The Avengers ataupun Justice League. Tidak ada karakter James Gunn yang berasa seperti hanya satu dimensi, apalagi saat berinteraksi satu sama lain.
Guardians of the Galaxy menjadi film yang unik dan beda dari film superhero MCU lainya. Jika kebanyakan film superhero berlatar di bumi kita tercinta, tidak dengan Guardian of the Galaxy. Punya latar di luar angkasa, film ini menawarkan atmosfer unik yang tidak hanya mempertahankan unsur superheronya namun juga kental dengan unsur space opera layaknya film Star Wars maupun Star Trek.
Apalagi film yang berlatar jauh dari bumi pastinya memiliki visual yang sangat berbeda dari apa yang kita lihat dibumi. Membuat kita selalu terkesima di setiap detik filmnya berjalan. Salah satu contohnya adalah planet Ego di film Guardians of the Galaxy Vol.2 (2018) dan Xandar di film pertamanya yang berasa seperti negeri dongeng.
Sepanjang berjalanya kiprah MCU di layar lebar selama lebih dari 2 dekade, telah terjadi banyak peningkatan dalam hal efek CGI. Film yang menggambarkan dunia fiksi ilmiah memang tidak akan pernah lepas dari penggunaan teknologi CGI ini. Sayangnya Studio Marvel kadang malah mengalami penurunan kualitas CGI terutama di film-film di fase terbaru ini.
Salah satu seri film yang selalu tidak mengecewakan dalam hal CGI adalah Guardians of the Galaxy. Mulai dari film pertama Guardians of the Galaxy (2014) hingga film Guardians of the Galaxy Vol.3 (2023) semuanya menjadi salah satu dari film Marvel dengan CGI terbaik.
Setujukah kamu bahwa trilogi Guardians of The Galaxy sebagai film terbaik MCU? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar!