Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Film Srimulat: Hil yang Mustahal — Babak Pertama karya Fajar Nugros bersama IDN Pictures sukses memikat hati penonton Indonesia, khususnya generasi 90 dan 80-an. Bagaimana tidak, film biopik yang dibalut dengan humor khas Srimulat ini berhasil mengobati rasa rindu mereka pada masa kecil. Srimulat menjadi salah satu tontonan hiburan yang sangat diminati kala itu.

Pada babak pertama ini, film Srimulat banyak mengisahkan cerita grup Srimulat ketika pertama kali tampil di layar televisi nasional. Sudah banyak yang membuat ulasan tentang bagaimana memukaunya film ini. Namun, jika ditelisik lagi, sebenarnya babak pertama memiliki akhir cerita yang menggantung.

Hal ini lantas membuat penonton memiliki banyak teka-teki kelanjutan ceritanya. Nah, menurut penulis, film Srimulat pada akhirnya wajib melanjutkan ke babak kedua karena alasan-alasan berikut.

1. Babak pertama baru mengisahkan Srimulat ke kancah nasional

cuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Sedikit bocoran, babak pertama film ini masih sebatas menceritakan bagaimana grup Srimulat akhirnya sukses melebarkan sayap ke level nasional.

Para lakon pertama kali tampil di studio televisi, TVRI, sekaligus di hadapan Presiden Soeharto dan ibu negara. Dalam ceritanya, mereka tampak tegang sebab biasanya mereka pentas di hadapan penonton langsung dengan diiringi musik keroncong.

Menariknya, penampilan mereka di layar kaca ternyata sukses menarik minat penonton. Dari sinilah kemudian Srimulat makin berkembang hingga memindahkan pusatnya dari Surabaya ke Jakarta.

Tentu penonton ingin tahu bagaimana cerita Srimulat setelah mereka berhasil mencuri perhatian lewat televisi nasional dan pindah ke Jakarta.

Apakah masih selucu biasanya?

2. Dalam perjalanannya, banyak pemain baru di Srimulat yang tak kalah lucu

Editorial Team

Tonton lebih seru di