5 Alasan Film Srimulat Wajib Lanjut ke Babak Kedua

Masih ada teka-teki yang bisa dilanjutkan jadi cerita lucu

Film Srimulat: Hil yang Mustahal — Babak Pertama karya Fajar Nugros bersama IDN Pictures sukses memikat hati penonton Indonesia, khususnya generasi 90 dan 80-an. Bagaimana tidak, film biopik yang dibalut dengan humor khas Srimulat ini berhasil mengobati rasa rindu mereka pada masa kecil. Srimulat menjadi salah satu tontonan hiburan yang sangat diminati kala itu.

Pada babak pertama ini, film Srimulat banyak mengisahkan cerita grup Srimulat ketika pertama kali tampil di layar televisi nasional. Sudah banyak yang membuat ulasan tentang bagaimana memukaunya film ini. Namun, jika ditelisik lagi, sebenarnya babak pertama memiliki akhir cerita yang menggantung.

Hal ini lantas membuat penonton memiliki banyak teka-teki kelanjutan ceritanya. Nah, menurut penulis, film Srimulat pada akhirnya wajib melanjutkan ke babak kedua karena alasan-alasan berikut.

1. Babak pertama baru mengisahkan Srimulat ke kancah nasional

5 Alasan Film Srimulat Wajib Lanjut ke Babak Keduacuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Sedikit bocoran, babak pertama film ini masih sebatas menceritakan bagaimana grup Srimulat akhirnya sukses melebarkan sayap ke level nasional.

Para lakon pertama kali tampil di studio televisi, TVRI, sekaligus di hadapan Presiden Soeharto dan ibu negara. Dalam ceritanya, mereka tampak tegang sebab biasanya mereka pentas di hadapan penonton langsung dengan diiringi musik keroncong.

Menariknya, penampilan mereka di layar kaca ternyata sukses menarik minat penonton. Dari sinilah kemudian Srimulat makin berkembang hingga memindahkan pusatnya dari Surabaya ke Jakarta.

Tentu penonton ingin tahu bagaimana cerita Srimulat setelah mereka berhasil mencuri perhatian lewat televisi nasional dan pindah ke Jakarta.

Apakah masih selucu biasanya?

2. Dalam perjalanannya, banyak pemain baru di Srimulat yang tak kalah lucu

5 Alasan Film Srimulat Wajib Lanjut ke Babak Keduacuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Srimulat mulanya lahir di Solo, Jawa Tengah yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo pada 1950. Seiring berjalannya waktu, Srimulat membuka cabang di berbagai daerah seperti Surabaya, Semarang, hingga akhirnya ke Jakarta. Perkembangannya begitu pesat terhitung sejak tahun 1961.

Dengan makin banyaknya cabang dan pemindahan pusatnya ke Jakarta, Srimulat punya banyak anggota pelawak yang silih berganti. Khususnya para lakon untuk Srimulat pusat di Jakarta, regenerasi pun terjadi berturut-turut. Beberapa di antaranya yang kita kenal saat ini, seperti Nunung, alm. Mamiek, Eko DJ, Kadir, Doyok, hingga Tukul Arwana.

Mereka pun memiliki kisah tersendiri bersama Srimulat. Bila babak kedua bisa merangkum kisah para anggota “baru” tersebut, pasti akan lebih menarik bukan?

Baca Juga: Kisah Gepeng, Pelawak yang Besar dan Harum Namanya bersama Srimulat

3. Sebagai film biopik, ada konflik internal Srimulat yang layak diceritakan

5 Alasan Film Srimulat Wajib Lanjut ke Babak Keduacuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Dalam perjalanan popularitasnya, tentu Srimulat menghadapi banyak konflik internal. Tidak mudah mempertahankan sebuah grup lawak yang tersebar di beberapa daerah dengan cerita pentas yang inovatif dan lucu. Begitu pula karakter para lakonnya yang bisa saja berubah sewaktu-waktu.

Pada babak pertama, penonton hanya ditampilkan konflik ketika Gepeng akhirnya tidak ikut tampil dalam syuting perdana mereka di studio TV. Pastinya masih ada konflik-konflik menarik yang dapat diceritakan, apalagi ini merupakan film biopik yang sejatinya menceritakan kehidupan tokohnya.

4. Penonton ingin menyaksikan lebih banyak adegan pentas Srimulat yang mengocok perut

5 Alasan Film Srimulat Wajib Lanjut ke Babak Keduacuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Selain kisah para lakon di balik layar, penonton— khususnya yang sangat merindukan penampilan Srimulat— juga ingin menonton pentas Srimulat di atas panggung. Pementasan mereka yang cenderung tanpa naskah bisa dipastikan akan menarik jika ditampilkan dalam film. Oleh karena itu, harapannya film Srimulat dilanjutkan ke babak kedua dan menampilkan lebih banyak adegan para lakon di atas panggung.

5. Saatnya Indonesia tertawa lagi dengan film komedi seperti Srimulat

5 Alasan Film Srimulat Wajib Lanjut ke Babak Keduacuplikan film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Pandemik COVID-19 yang menerpa dunia selama hampir 2,5 tahun telah memudarkan senyum-senyum bahagia kita. Inilah saatnya kita bangkit dan kembali tertawa, sebab tertawa tidak pernah dilarang.

Untuk mewujudkan jargon “saatnya Indonesia tertawa” dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal — Babak Pertama, babak kedua akan sangat dinantikan penonton.

Tak dimungkiri pula, saat ini Indonesia sangat membutuhkan film-film komedi renyah seperti yang disajikan dalam film Srimulat. Dengan adanya babak kedua, tentunya akan semakin mewarnai pemulihan kita pasca pandemi. Setuju?

Menurutmu, alasan apa lagi yang membuat film Srimulat wajib banget dilanjutkan ke babak kedua?

Baca Juga: Srimulat: Hil yang Mustahal—Bisa Ditontong Bareng Eyang maupun Ayang

Gendhis Arimbi Photo Verified Writer Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum
  • Stella Azasya
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya