7 Fakta Alotnya Pembuatan Series 96 Jam, Penulisan hingga Cari Cast

Jakarta, IDN Times - Vidio kembali meluncurkan original series yang berjudul 96 Jam. Series ini mengisahkan kasus penculikan enam orang murid, seorang guru, dan seorang cleaning service dari sekolah elite oleh sebuah komplotan pembunuh berdarah dingin.
Dalam konferensi pers yang digelar pada (4/5/2023), Sonu Samtani sang sutradara menceritakan proses di balik pembuatan series ini. Salah satunya proses penulisan yang memakan waktu hingga 3 tahun.
1. Proses penulisan sampai tujuh kali ganti penulis

Sonu Samtani menceritakan proses penulisan 96 jam yang sampai gonta-ganti penulis hingga tujuh kali. Hal tersebut demi mendapatkan hasil yang maksimal.
"Revisi penulis yang terakhir itu yang ketujuh. Penulis yang ketujuh ini baru kita setuju dengan ide penulisannya. Tapi itu akhirnya udah sekian lama kita bisa menyepakati alur cerita harus gimana, terutama masalah action yang luar biasa minta ampun," seru Sonu di hadapan wartawan.
2. Butuh 3 tahun untuk menulis ceritanya

Bukan hanya gonta-ganti penulis, proses penulisan ceritanya sendiri memakan waktu hingga 3 tahun. Sonu mengaku sampai pusing sendiri lantaran sangat lama. Namun, hal tersebut memuaskannya, karena membuahkan hasil yang terbaik.
"Sebelumnya beberapa ke penulis dulu, gonta-ganti penulis. Sampe saya pusing sendiri ini mau syuting apa nulis kok lama banget, hahaha. Dari mulai buat cerita dari 2 atau 3 tahun lalu. Kru dan cast juga totalitas membuat sesuatu yang berbeda untuk buat sesuatu yang unik," ucap Sonu.
3. Lebih dari 10 kali revisi

Penulisannya alot banget, Sonu mengungkap sampai ada lebih dari 10 kali revisi. Sang sutradara dan tim ingin memberikan series remaja yang berbeda dari biasanya dengan dibumbui thriller dan action.
"Dari ide muncul 2 tahun sampe kita develop, hampir 10 kali revisi. Lebih dari 10 kali revisi. Sampai 8 bulan untuk menulis ide cerita dengan penulis terakhir. Kita ingin buat sesuatu yang beda, jadi action, ya, action remaja, biasanya kan remaja tuh romance, kalau ini action," tambahnya.
4. Pemilihan cast habiskan waktu 5 bulan

Tak hanya proses penulisan yang memakan waktu, Sonu menambahkan pemilihan cast juga cukup sulit. Ia ingin para pemain dapat memerankan karakter-karakter dengan baik dan berani melakukan adegan action.
"Kalau untuk pemilihan cast ini benar susah banget, karena para cast harus cocok untuk memerankan karakter-karakter ini. Terus mereka juga harus berani melakukan adegan-adegan action yang menurut saya cukup berbahaya, ya. Untuk proses ini sampai mendapatkan para cast 4 sampai 5 bulan," tambah Sonu.
5. Ini dia karakter yang paling sulit dicari, tebak siapa?

Sonu pun membocorkan salah satu karakter yang paling susah dicari. Yups, dia adalah Ramos, si tokoh antagonis yang diperakan oleh Teuku Rifnu Wikana.
"Yang paling susah itu mendapatkan karakter Ramos. Karena dia penjahat yang berbeda dan harus dimainkan oleh aktor yang bisa membawa peran itu. Pilihan pun jatuh ke Teuku Rifnu, karena kita tahu dia kan aktor profesional yang luar biasa," tambahnya.
6. Pencarian lokasi syuting menghabiskan waktu 3 bulan

Lagi-lagi, Sonu dan tim produksi 96 Jam kesulitan mencari tempat lokasi syuting yang tepat. Setelah hampir 3 bulan keliling Pulau Jawa, akhirnya mereka memilih tempat syuting di Jakarta, Pekalongan, Pangandaran, dan Bogor.
"Hampir 3 bulan untuk mencari lokasi syuting yang tepat untuk 96 jam. Tim saya hunting ke seluruh Pulau Jawa untuk mendapatkan lokasi yang pas," ucapnya.
Sementara untuk proses pengambilan gambarnya sendiri memakan waktu 80 hari di berbagai kota tersebut. "Syuting 80 hari, di Jakarta, Pekalongan, Pangandaran, dan Bogor," ujar sang sutradara.
7. Proses editing hampir 2,5 bulan, habiskan waktu di episode terakhir

Memiliki genre thriller-action, banyak scene yang membutuhkan editing lebih. Tak heran jika proses editing memakan waktu hampir 2,5 bulan, khususnya pada episode yang banyak adegan action.
"Proses editing hampir 2,5 bulan apalagi di episode terakhir yang membutuhkan banyak scene action," tutup Sonu.
Series 96 Jam mulai tayang pada 6 Mei 2023 dengan dua episode awal yang bisa ditonton secara gratis dan satu episode berbayar. Nantinya satu episode baru akan tayang setiap hari Sabtu.