AlRawabi School for Girls Season 1, Balas Dendam Remaja yang Ekstrem

Setiap bulan, Netflix selalu mengumumkan film dan serial yang akan ditayangkan. Salah satu serial yang bakal tayang pada Februari 2024 ini adalah serial asal Yordania berjudul AlRawabi School for Girls Season 2. Berjumlah enam episode, serial ini mengisahkan perundungan di sekolah putri bergengsi.
Menariknya, serial ini juga menghadirkan budaya dan ajaran dari Timur Tengah yang masih kental, seperti menjaga kehormatan perempuan dalam keluarganya. Penonton tidak hanya merasa geram dengan perilaku remaja yang sedang mengalami pendewasaan, tetapi juga terlibat dalam ketegangan emosional di dalamnya.
Cuplikan musim kedua AlRawabi School for Girls Season 2 memicu berbagai komentar dari para penonton musim pertamanya. Sebagian mengungkapkan bahwa mereka terkejut dengan adanya kelanjutan cerita di sekolah putri tersebut. Sementara yang lain telah lama menantikannya sejak diumumkannya kelanjutan kisahnya pada 2022.
Bagaimana dengan isi dari musim pertama serial ini? Berikut ulasan tokoh dan penjelasan ending AlRawabi School for Girls Season 1 yang dapat menjadi petunjuk untuk menonton musim keduanya yang direncanakan tayang pada 15 Februari 2024.
1. Mariam mendapat rundungan dari teman-temannya

Mariam (Andria Tayeh) merupakan siswi yang cenderung tidak menonjol jika dibandingkan Layan (Noor Taher). Selain cantik, Layan juga pintar mendapatkan perhatian teman-temannya dengan kemampuan menyanyi dan basket. Selain itu, Layan juga berasal dari keluarga yang berpengaruh di sekolahnya.
Meskipun pintar, Mariam sering kali tidak mampu melawan setiap gangguan yang dipimpin oleh Layan. Hingga suatu ketika, dalam salah satu serangan fitnah yang dilakukan oleh Layan, Mariam berusaha membalasnya. Layan yang menyadari bahwa itu ulah Mariam malah bersikap lebih agresif dengan memukulinya bersama Roqayya (Salsabiela A.)
2. Kehadiran siswi baru yang menjadi sorotan

Sementara itu, sekolah mereka kedatangan siswi yang baru pindah, Noaf (Rakeen Saad) yang sekaligus menjadi sorotan alur cerita. Secara tidak sengaja, ia menyaksikan ketika Layan dan Roqayya memukuli Mariam. Karena sebelumnya ia sudah dikeluarkan dari sekolah, Noaf diberikan syarat untuk tidak membuat masalah di sekolah barunya.
Ditambah, permintaan Rania (Joanna Arida) untuk tidak membocorkan apa yang dilihatnya membuat Noaf sangat yakin tidak mau terlibat dalam masalah pemukulan Mariam. Hal inilah yang membuatnya tidak bisa membela Mariam saat Layan mengatakan bahwa Mariam telah melakukan penyerangan lebih dulu kepadanya.
3. Misi balas dendam Mariam

Yang paling menyedihkan dari kejadian ini adalah saat Mariam menyadari bahwa ibunya tidak mempercayai pembelaannya. Sejak saat itu, Mariam juga mulai menjalani pengobatan dengan dokter kejiwaan.
Di tengah upaya pemulihannya, Mariam mulai merencanakan cara untuk menghadapi ketiga orang yang telah menyakiti dirinya, terutama Layan. Meskipun hatinya dipenuhi rasa sakit dan kekecewaan, ia merasa perlu untuk menegakkan keadilan dan mengakhiri siklus perundungan tersebut.
4. Mariam mendapat bantuan dari teman-temannya

Diam-diam, Noaf menyesali perbuatan yang telah membuatnya terlihat sebagai seorang pengecut. Sementara itu, ia menemukan fakta lain bahwa Layan dan teman-temannya mencoba mengganggu adiknya yang menderita asma.
Temuan tersebut langsung menjadi motivasinya untuk menawarkan diri membantu Mariam dalam rencana balas dendam. Dalam hal ini, perannya sangat signifikan. Noaf bertindak sebagai peretas untuk memantau aktivitas di ponsel Layan.
Selain itu, Mariam juga dibantu oleh sahabatnya, Dina (Yara Mustafa), yang kadang-kadang menjadi penengah dalam menyeimbangkan pandangan antara Mariam dan Noaf. Peran Dina dalam memediasi konflik menjadi krusial dalam menjaga kesatuan tim.
5. Mariam berhasil melakukan misi balas dendam

Dalam misinya, Mariam berusaha mengeliminasi Roqayya terlebih dahulu, yang dianggapnya sebagai yang paling lemah dibandingkan Layan dan Rania. Dalam perjalanan misinya, Mariam menghadapi banyak rintangan. Bahkan, ia kembali dihadapkan pada intimidasi dari Layan yang menganggapnya gila karena menjalani pengobatan jiwa.
Tidak hanya itu, Mariam juga ditinggalkan oleh Noaf dan Dina menjelang akhir cerita. Mereka berdua menganggap Mariam sudah terlalu jauh dalam rencana balas dendamnya, karena melibatkan keluarga Rania dan Layan. Bagi Mariam, luka fisik yang dialami oleh Rania mungkin akan sembuh dan hilang. Namun, luka emosional yang dideritanya sudah mengubah hidupnya secara permanen.
Meskipun harus menghadapi tantangan sendirian, Mariam tetap berpegang pada rencananya. Pada akhirnya, ia berhasil mewujudkan keinginannya membalas dendam pada Layan, termasuk pada kepala sekolah mereka, Bu Faten. Baginya, Bu Faten telah bertindak tidak adil karena lebih memihak Layan yang memiliki pengaruh besar di sekolah.
Walaupun serial Netflix ini melakukan pembaruan dengan mengganti semua pemainnya di musim kedua, penonton tetap berharap akan ada jawaban atas kelanjutan cerita Layan setelah mendapat pembalasan dari Mariam. Kejadian perundungan baru dan kehadiran Bu Abeer (Reem Saadeh) dalam trailer semakin menambah harapan tersebut. Penonton juga berharap adanya kejutan dan ketegangan seperti musim pertamanya.