Review Film 12 Cerita Glen Anggara, Bikin Nangis Sejadinya

2. Tone warna lembutnya konsisten di semua aspek

Film ini menyuguhkan tone warna yang konsisten, yaitu cerah dan soft. Tak sakit dipandang mata, malah justru bikin penonton nyaman. Serupa dengan film sebelumnya, Mariposa. Yups, kedua film ini sama-sama digarap oleh Fajar Bustomi. Mulai dari kostum pemain hingga properti sekecil pun warnanya serupa, lho! 

3. Cerita unik dan relate dengan kehidupan sehari-hari

Tak hanya menyuguhkan drama percintaan, film ini juga memiliki cerita unik. Misalnya tentang Shena dan penyakitnya. Ada juga tentang Glen si anak orang kaya yang tak punya tujuan hidup.

Alur film pun berjalan pelan, namun terasa perkembangannya, terutama pada kedua tokoh utama. Konflik yang terjadi sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Jika kamu ada di posisi Glen, pasti juga berpikir, "Sebenarnya ini beneran cinta atau cuma kasihan aja, sih?"

4. Bikin nangis sejadi-jadinya, hayo siapin tisu!

Mengisahkan konflik antara hidup dan mati, akting Prilly sukses bikin banjir air mata. Mulai dari dialog dan gesturnya, Prilly membius penonton. Tak terasa air mata sudah membasahi pipi, deh.

Apalagi kalau sudah memasuki golden scene, walau kamu gak nangis, tapi tetap terasa sakit di dada. Makanya sebelum nonton film 12 Cerita Glen Anggara harus siapkan tisu, ya!