Penuh Makna, Ini Aliran Filsafat yang Diangkat Film Animasi Ghibli
Animasi Ghibli selalu berkaitan dengan manusia dan alam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat membicarakan Studio Ghibli, yang terlintas di benak kita pasti keindahan film-filmnya yang memantik rasa aneh serupa nostalgia. Film-film tersebut dianimasikan oleh Ghibli dengan plot dan sinematografi yang memberikan rasa hangat dan nyaman meskipun konflik filmnya rumit.
Namun, apakah kamu menyadari kalau ada sejumlah aliran filsafat yang selalu disisipkan Ghibli ke dalam film-filmnya. Aliran-aliran tersebut menjadi benang merah yang mengaitkan satu film dengan film lainnya.
Selain itu, penggunaan aliran filsafat tersebut menjadi upaya Ghibli untuk merepresentasikan isu-isu kontemporer yang dihadapi manusia. Berikut pembahasan singkatnya.
Baca Juga: 5 Film Anime Studio Ghibli yang Bikin Imajinasimu Melambung Tinggi
1. Ekosentrisme
Dilansir MAHB Stanford University, secara singkat, ekosentrisme merupakan aliran filsafat yang menjadikan alam sebagai pusat kehidupan. Aliran ini meyakini segala hal yang ada di alam dari flora, fauna, manusia, mikroorganisme, hingga komponen abiotik seperti tanah dan air memiliki peran penting yang harus dijaga keberadaannya.
Dengan mengangkat ekosentrisme, Ghibli tidak hanya menjadikan alam sebagai background dan elemen estetika film-filmnya. Namun juga menjadikannya sebagai "tokoh" yang memegang peranan penting dalam mengarahkan sebagian besar jalan cerita film-film itu.
Melalui elemen lingkungan tersebut, Ghibli berusaha mengajak penonton untuk menjaga dan melestarikan seluruh aspek lingkungan hidup. Ghibli juga berusaha menyampaikan ide tentang manusia yang merusak alam, sejatinya manusia yang sedang menggali kuburannya sendiri.
Baca Juga: 5 Makhluk di Film Ghibli yang Berasal dari Cerita Rakyat Jepang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.