Sudah menjadi rahasia umum kalau alur cerita anime banyak bersumber dari manga, game, maupun light novel. Kebanyakan pun adalah karya murni seniman Jepang. Meskipun begitu, ternyata ada juga beberapa anime yang dibuat berdasarkan novel luar Jepang, lho.
Kali ini penulis sudah merangkum lima anime adaptasi novel Barat. Deretan anime ini gak kalah menarik, nih, untuk jadi tontonanmu selanjutnya. Yuk, kita simak!
Anime Gankutsuou: The Count of Monte Cristo terinspirasi dari novel berjudul The Count of Monte Cristo. Novel bertema petualangan ini merupakan novel terpopuler yang dikarang oleh Alexandre Dumas. Meskipun mengadaptasi cerita dalam novel, Gankutsuou: The Count of Monte Cristo memiliki banyak perbedaan cerita pada versi animenya.
Dalam anime ini, kisah bermula dari kunjungan dua bangsawan bernama Baron Franz d'Epinay dan Viscount Albert de Morcerf ke Kota Lune. Mereka bertemu dengan seorang bangsawan misterius yang disebut Count of Monte Cristo. Karena tertarik dengan Count, Albert kemudian memperkenalkan Count kepada para kalangan kelas atas di Prancis. Namun, seiring berjalannya cerita, pendekatan yang dilakukan oleh Count ke Albert memiliki tujuan tertentu yang berkaitan dengan dendamnya pada masa lalu.
Howl's Moving Castle menjadi salah satu film anime garapan studio Ghibli yang paling laris dan masih diminati hingga saat ini. Punya latar yang mengadopsi budaya Barat, anime ini ternyata diadaptasi dari novel berjudul serupa karya seorang penulis asal Inggris bernama Diana Wynne Jones.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis muda bernama Sophie. Ia tak memiliki ambisi seperti para saudarinya sehingga memilih untuk bekerja di toko topi milik keluarganya saja. Suatu hari, Sophie dikutuk oleh penyihir pembuangan setelah penyihir tersebut masuk ke tokonya. Penampilan Sophie berubah menjadi tua seperti nenek-nenek. Ia pun meninggalkan rumah diam-diam untuk mencari cara mematahkan kutukan penyihir.
Dalam perjalanan, Sophie menemukan kastel milik Howl, seorang penyihir yang cukup terkenal dan membuat banyak orang takut. Dengan harapan agar kutukannya diangkat, Sophie tinggal dalam kastel tersebut bersama Howl, Markl, dan Calcifer.
Layaknya Howl's Moving Castle, The Secret World of Arrietty juga digarap dengan cemerlang oleh Studio Ghibli. Film anime ini diadaptasi dari novel fantasi anak yang berjudul The Borrowers karya Mary Norton. Menariknya, novel ini ternyata pernah memenangkan penghargaan Carnaige Medal pada 1952, sebuah ajang penghargaan literasi yang cukup bergengsi di Inggris.
Seperti judulnya, film ini mengisahkan tentang seorang gadis kerdil bernama Arrietty. Ia dan keluarganya secara diam-diam tinggal di rumah milik manusia. Untuk menyambung hidup, Arrietty dan keluarganya biasa meminjam berbagai barang dan kebutuhan yang ada dalam rumah. Jumlah yang diambil pun tergolong sedikit sehingga tidak akan disadari oleh sang pemilik rumah.
Suatu hari, seorang anak laki-laki bernama Shou pindah ke rumah tersebut untuk menjalani pengobatan. Tak butuh waktu lama, Shou bertemu dengan Arrietty yang sedang melakukan peminjaman pertamanya. Alih-alih menangkapnya, Shou hanya ingin berteman dengan Arrietty. Sayangnya, keadaan ini membuat keluarga Arrietty merasa terancam. Keberadaan mereka tidak boleh diketahui oleh manusia dan mereka harus mencari rumah yang baru.
Les Misérables karya Victor Hugo bisa dibilang menjadi salah satu novel paling berpengaruh pada abad ke-19. Selain kisah dalam novel diadaptasi menjadi beberapa film, Les Misérables juga dibuatkan adaptasi anime yang digarap oleh Nippon Animation.
Punya judul lengkap Les Misérables: Shoujo Cossette, anime ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Cossette yang hidup bersama ibunya yang bernama Fantine. Agar bisa tetap menyambung hidup, Fantine pergi bekerja ke kota dan meninggalkan Cossette tinggal bersama sang pengasuh, Thénardier. Alih-alih dirawat dengan baik, Cossette justru diperbudak oleh Thénardier sepeninggal sang ibu.
Cossette kemudian bertemu dengan orang asing bernama Jean Valjean. Setelah mendengar ceritanya, Jean kemudian membebaskan dan membawa Cossette ke kota terdekat. Dengan kehidupan yang baru di bawah bimbingan Jean, Cossette berjanji ingin membantu banyak orang agar tidak bernasib sama seperti dirinya.
Selain Les Misérables, anime Remi, Nobody's Girl juga digarap oleh Nippon Animation dan diadaptasi dari novel Prancis berjudul Sans Famille karya Hector Malot. Menariknya, anime ini memberikan suasana baru dengan mengganti jenis kelamin sang karakter utama yang awalnya laki-laki dalam novel menjadi perempuan dalam versi anime.
Remi, Nobody's Girl menceritakan tentang Remi, seorang gadis penyanyi yang tinggal bersama ibunya, Barberin, di kota kecil bernama Chavanon. Ketika ayahnya, Jerome, baru pulang setelah 10 tahun bekerja di Paris, Remi menemukan fakta jika ia adalah anak pungut. Jerome sempat berpesan kepada Barberin untuk mengirim Remi ke rumah kerja. Sayangnya, ketika menemukan Remi masih tinggal bersama Barberin, Jerome jadi semakin marah dan menjual Remi ke pedagang budak.
Seorang penghibur jalanan bernama Vitalis tertarik dengan bakat Remi sebagai penyanyi. Ia pun membebaskan Remi dengan menipu si pedagang budak. Dengan bergabung ke rombongan Vitalis, Remi mulai berkelana ke berbagai tempat dan bertemu orang-orang baru.
Cerita yang dihadirkan dalam kelima anime di atas memang memiliki ciri khas tersendiri karena diadaptasi dari novel Barat. Beberapa di antaranya memiliki sentuhan klasik yang jarang dimiliki anime pada umumnya. Apakah kamu tertarik menonton deretan anime di atas?