Apa yang akan Terjadi di 3 Body Problem Season 2? Ini Prediksinya!

Di episode kedua 3 Body Problem, "Red Coast", fasilitas rahasia Red Coast menjadi pusat perhatian. Di sini, Ye Wenjie muda (Zine Tseng) berperan penting dalam mengirim pesan ke peradaban alien. Episode ini mengeksplorasi awal dari sebuah konspirasi yang melibatkan ilmuwan, pemerintah, dan misteri yang belum terpecahkan tentang alam semesta.

Musim kedua diharapkan akan mengungkap lebih banyak tentang proyek Red Coast dan peran Ye Wenjie muda sebelum kematiannya di akhir musim pertama. Pengungkapan ini diprediksi akan memberikan konteks lebih lanjut tentang komunikasi antara Ye Wenjie dan San-Ti. Dengan demikian, kita akan mendekati jawaban dari pertanyaan besar: Apakah manusia siap untuk konsekuensi dari kontak antarperadaban ini?

Sebagai bagian dari Oxford Five, Auggie Salazar (Eiza González) memainkan peran kunci dalam 3 Body Problem. Kecerdasan dan ketekunannya berhasil mengingatkan penonton pada karakter Wang Miao dari novel aslinya. Sebagaimana Wang Miao, Auggie juga terlibat dalam serangkaian peristiwa yang menguji moralitasnya, khususnya saat ia harus memutuskan apakah akan menggunakan teknologi nanonya yang berpotensi merusak atau mempertahankan etika ilmiahnya.

Untuk musim kedua, penulis memprediksi bahwa Auggie akan terus menjadi pusat narasi, mirip perjalanan Wang Miao dalam novel. Jika kita mengikuti alur cerita asli, Auggie mungkin akan lebih terlibat dalam game VR Three-Body, yang akan membawanya ke pemahaman yang lebih dalam tentang peradaban San-Ti dan tantangan yang mereka hadapi. Ini bisa membuka pintu bagi Auggie untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam menghadapi ancaman alien.

Di musim kedua nanti, hipotesis hutan gelap yang muncul di novel keduanya mungkin akan menjadi konsep kunci yang dijelajahi. Ini adalah teori yang menakutkan, mengibaratkan alam semesta sebagai hutan yang penuh predator, dan peradaban yang membuat dirinya terlalu terlihat bisa menjadi mangsa. Para ilmuwan yang tersisa, yakni Auggie, Jin Cheng (Jess Hong), dan Saul Durand (Jovan Adepo), mungkin akan bergulat dengan implikasi dari hipotesis ini.

Sementara itu, penonton akan dibawa ke perjalanan menegangkan, di mana setiap keputusan memiliki bobot yang berat. Kita mungkin akan melihat ketiga karakter utama berusaha menyusun rencana untuk menghadapi ancaman San-Ti tanpa memicu konsekuensi fatal dari "hutan gelap". Teka-teki akan semakin rumit dan ketegangan akan semakin meningkat, menjadikan hipotesis hutan gelap sebagai pusat naratif yang menarik.

Di akhir musim pertama 3 Body Problem, proyek Wallfacer diperkenalkan sebagai strategi pertahanan utama melawan invasi alien. Tiga individu dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menjadi Wallfacer.

Mereka diberi kebebasan dan sumber daya yang luas untuk merancang rencana pertahanan mereka sendiri, dengan syarat bahwa mereka tak boleh berbagi rencana tersebut dengan siapa pun. Hal ini dilakukan karena kemampuan Sophon San-Ti untuk mencegat semua bentuk komunikasi manusia.

Di musim kedua, kita akan melihat bagaimana salah satu Wallfacer, Saul Durand, berjuang dengan beban menjadi Wallfacer. Kehidupan pribadinya menjadi semakin rumit seiring dengan tekanan untuk merancang strategi penyelamatan umat manusia. Bisa diprediksi, krisis Wallfacer ini memaksa Saul untuk mengorbankan hubungan personal, khususnya dengan Auggie dan Jin Cheng, dan kesejahteraannya sendiri.

Pada musim kedua, pertarungan ideologi mungkin akan menjadi pusat konflik. Di satu sisi, ada kelompok yang percaya bahwa kerjasama dengan San-Ti adalah kunci untuk kemajuan manusia. Sementara di sisi lain, ada yang yakin bahwa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup.

Tatiana Haas (Marlo Kelly) mungkin akan menjadi tokoh sentral dalam mempromosikan dialog dan pemahaman antara manusia dan alien. Dengan latar belakangnya sebagai pengikut Mike Evans (Jonathan Pryce), pemimpin kultus San-Ti, ia berusaha meyakinkan bahwa kerja sama bisa membawa kemajuan bagi kedua peradaban.

Sementara itu, Thomas Wade (Liam Cunningham), sebagai pemimpin bidang pertahanan planet, mungkin akan mengambil sikap yang lebih keras kepada para pemuja San-Ti. Atau jangan-jangan, karakter kompleks ini akan berpaling dari kemanusiaan di detik-detik terakhir.

Kisah salah satu Oxford Five, Will Downing (Alex Sharp), mengambil arah yang tragis ketika probe yang membawa otaknya, mengalami kegagalan sistem dalam akhir musim pertama. Kini, probe itu terapung tanpa arah di ruang angkasa, dengan otak Will yang dibekukan di dalamnya. Di Bumi, Jin Cheng dkk. harus menghadapi kenyataan bahwa misi ini mungkin tak akan berhasil seperti yang diharapkan.

Sementara itu, ada kemungkinan kecil bahwa San-Ti, dalam perjalanan mereka yang luas melintasi galaksi, bisa menemukan probe tersebut. Jika mereka menemukannya, dengan teknologi canggih mereka, San-Ti mungkin memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali Will. Namun, ini tetaplah sebuah kemungkinan yang sangat kecil dan tidak pasti yang akan terjadi di musim kedua.

"Red Wedding" merujuk pada sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan dan penuh dengan kekerasan, mirip dengan apa yang terjadi dalam serial Game of Thrones. Para kreator 3 Body Problem, David Benioff dan D.B. Weiss, yang juga merupakan showrunner dari Game of Thrones, dikenal akan kemampuan mereka untuk menciptakan momen-momen gore yang tak terduga. Dalam 3 Body Problem, momen ini terjadi selama episode lima, "Judgment Day", yang merenggut nyawa Mike Evans dan para pengikutnya.

Dengan menggunakan referensi "Red Wedding", kreator menjanjikan tingkat kejutan dan emosi yang sama yang pernah mereka hadirkan di Game of Thrones. Ini adalah cara cerdas untuk membangun antisipasi dan ketegangan pada musim kedua, sekaligus memberi penghormatan kepada karya sebelumnya yang telah sangat sukses dalam menarik perhatian dan reaksi penonton. Apakah terealisasi? Mari kita tunggu sama-sama.

Musim kedua 3 Body Problem diharapkan akan memberikan jawaban atas misteri yang ditinggalkan musim pertama, memperdalam konflik antara manusia dan San-Ti, dan menentukan arah baru bagi karakter-karakter utama. Dengan tetap setia pada materi asli, semoga musim keduanya akan menghadirkan pengembangan cerita yang logis dan memuaskan, sekaligus mempertahankan kualitas yang telah membuat musim pertama begitu memikat.