8 Band Klasik yang Kemungkinan Besar Gak Akan Reuni, Kenapa?

Beastie Boys bisa dibilang salah satu pionir besar di dunia hip-hop, apalagi dengan gaya mereka yang nyampur rap, rock, sampai punk. Lagu-lagu mereka seperti 'Sabotage' atau 'Intergalactic' masih sering diputar sampai sekarang, bukti kalau pengaruh mereka memang gede banget. Sayangnya, harapan buat lihat mereka tampil bareng lagi udah hampir mustahil.

Alasannya jelas, karena Adam “MCA” Yauch meninggal dunia pada 2012 karena kanker. Sejak itu, Mike D dan Ad-Rock sepakat kalau Beastie Boys gak akan lanjut tanpa si MCA. mereka menghormati keputusannya dan memilih untuk gak pakai nama Beastie Boys lagi. Jadi, meskipun penggemar masih berharap, reuni Beastie Boys bisa dipastikan gak bakal terjadi.

Creedence Clearwater Revival atau CCR adalah band rock legendaris dari era akhir 1960-an yang melahirkan banyak lagu hits seperti 'Have You Ever Seen the Rain' dan 'Fortunate Son'. Musik mereka simpel tapi membekas banget, penuh energi khas dengan sentuhan blues dan country. Memang mereka bisa dibilang sesepuhnya country. Hingga sampai sekarang pun, banyak dari lagu-lagu mereka yang jadi soundtrack di film-film ternama. Keren, ya!

Namun jika membahas reuni, sepertinya itu cuma angan-angan. Hubungan antaranggota, terutama John Fogerty dengan kakaknya sendiri, Tom Fogerty udah lama penuh konflik. John juga udah tegas bilang ia gak tertarik buat reuni karena luka lama itu terlalu dalam. Jadi, kemungkinan besar kita gak akan pernah lihat CCR tampil lengkap lagi di panggung.

Kalau ngomongin band rock legendaris, nama Led Zeppelin pasti masuk daftar teratas. Mereka adalah salah satu pionir hard rock dan heavy metal, dengan lagu-lagu ikonik seperti 'Stairway to Heaven', 'Whole Lotta Love', dan 'Kashmir'. Popularitas mereka tuh gila-gilaan dan pengaruhnya masih terasa sampai sekarang di banyak band rock modern.

Kalau urusan reuni? Rasanya hampir mustahil! Sejak drummer mereka, John Bonham meninggal pada 1980, Led Zeppelin resmi bubar. Memang, mereka pernah reuni sekali di konser tribute pada tahun 2007 dengan Jason Bonham (anak John) sebagai drummer, tapi itu pun jadi momen langka. Robert Plant juga udah berkali-kali bilang ia gak tertarik untuk tur atau reuni penuh, karena menurutnya, Led Zeppelin gak bisa benar-benar hidup tanpa John Bonham.

Pink Floyd dikenal sebagai band progressive rock dengan konsep musik yang visioner, penuh eksperimen, dan tentu saja album legendaris seperti The Dark Side of the Moon serta The Wall. Visual panggung mereka yang megah ditambah lirik filosofis, bikin band ini jadi salah satu ikon terbesar dalam sejarah musik. Banyak penggemar yang selalu berharap mereka bisa tampil lagi dalam formasi klasik.

Sayangnya, kemungkinan reuni hampir nol. Konflik panjang antara Roger Waters dan David Gilmour udah jadi rahasia umum. Keduanya pun sering bersitegang soal arah musik maupun urusan pribadi. Memang sempat ada reuni singkat di konser Live 8 tahun 2005, tapi setelah itu mereka jalan masing-masing lagi. Apalagi dengan meninggalnya Richard Wright pada 2008, kesempatan reuni penuh praktis udah tertutup total.

Band alternatif rock asal Amerika ini berjasa besar ngenalin musik indie ke arus utama. R.E.M punya lagu-lagu seperti 'Losing My Religion', 'Everybody Hurts', sampai 'Man on the Moon' yang jadi anthem generasi ‘90-an. Dengan gaya musik unik dan lirik filosofis, R.E.M dianggap sebagai salah satu band paling berpengaruh hingga sekarang.

Tapi kalau ngomongin reuni, seperti fans kudu legowo. Saat bubar tahun 2011, R.E.M menegaskan keputusan itu final dan mereka bubar dalam keadaan baik-baik. Michael Stipe dan kawan-kawan juga bilang mereka gak ingin “merusak” warisan band dengan reuni demi uang atau nostalgia.

Talking Heads adalah salah satu band new wave paling berpengaruh di akhir 1970-an dan 1980-an. Dengan gaya musik yang eksperimental, nyentrik, dan penuh energi, mereka menghasilkan lagu-lagu ikonik seperti 'Psycho Killer', 'Once in a Lifetime', hingga 'Life During Wartime' dengan jogetan ikoniknya itu. Sampai sekarang pun, banyak band dan musisi muda yang terinspirasi dari gaya unik mereka.

Tapi buat reuni, sepertinya juga mustahil. Sang vokalis, David Byrne, udah lama menjauh dari proyek Talking Heads dan sibuk dengan karier solonya. Sementara anggota lain beberapa kali menyatakan minat, Byrne selalu tegas menolaknya. Bahkan ia pernah bilang reuni itu cuma akan jadi “mesin uang” dan gak akan terasa tulus. Sayang banget, ya!

Bisa dibilang, band ini adalah band indie rock paling ikonik dari Inggris. Meski The Smith punya karier relatif singkat di era 1980-an, lagu-lagu seperti 'There Is a Light That Never Goes Out' atau 'The Charming Man' masih terus dipuja-puja penggemar sampai sekarang. Chemistry antara suara Morrissey dan gitar Johnny Marr tuh tidak tergantikan banget.

Tapi kalau soal reuni? Kayaknya kita harus kecewa, deh. Karena hubungan Morrissey dan Johnny Marr udah lama tidak membaik, ditambah lagi Morrissey terlalu keras kepala dan kontroversial. Johnny Marr berkali-kali menegaskan gak ada niat buat balik lagi dengan The Smiths, bahkan meski ditawari uang dalam jumlah fantastis. Jadi, penggemar cuma bisa puas nostalgia lewat rekeman lama mereka, tanpa harapan bakal lihat mereka sepanggung lagi.

Band yang sukses besar di awal 2000-an ini punya gaya minimalis, dengan hanya gitar dan drum doang. Duo Jack White dan Meg White melahirkan lagu-lagu ikonik seperti 'Seven Nation Army' yang sampai sekarang jadi chant wajib di stadion sepak bola seluruh dunia. Keunikan mereka terletak pada kesederhanaan musik yang terdengar mentah tapi powerful banget.

Sayangnya, harapan reuni tuh nyaris gak ada. Setelah bubar pada 2011, Jack White fokus ke karier solonya dan beberapa proyek lain. Sementara Meg memilih hidup jauh dari sorotan publik. Jack juga pernah bilang kalau ia gak tertarik menghidupkan kembali The White Stripes karena ingin menghormati keputusan bubar mereka. Jadi, meskipun fans masih kangen-kangennya, reuni mereka rasanya gak akan terwujud.

Reuni band legendaris memang selalu bikin fans heboh, tapi kenyataannya gak semua kisah bisa diulang. Ada yang bubar karena konflik, ada yang kehilangan anggota penting, ada juga yang memang udah nyaman di jalan masing-masing. Delapan band di atas adalah contoh nyata kalau terkadang musik bagus tuh harus dikenang saja, tanpa perlu dipaksa hidup kembali. Apakah kamu setuju?