Bintang Emon Jelaskan Kenapa Stand Up Komedian Disebut Orang Cerdas?

Jakarta, IDN Times - Selama ini, komika atau stand up comedian akrab dengan citra sebagai orang cerdas. Bintang Emon pun menjelaskan mengapa stereotipe ini muncul, saat jadi pembicara di Real Talk With Uni Lubis spesial Semangat Awal Tahun 2025, pada Rabu (15/1/2025).
Menurutnya, seorang stand up comedian atau komika harus memiliki pemikiran dan wawasan yang luas. Kemampuan dalam bertukar pikiran itu lah yang membuat komika disebut sebagai sosok yang cerdas.
"Stand up kan bahannya ide di kepala. Kalau mau menghasilkan ide yang bagus harus terbuka dengan banyak hal, harus melihat dengan banyak kacamata, dan ngobrol dengan banyak orang. Jadi kemampuan bertukar idenya lebih fleksibel, mungkin itu yang dibilang cerdas," ungkap Bintang Emon.
Bintang Emon juga menjelaskan bahwa seorang komika dilatih untuk memiliki pemikiran yang terbuka. Bahkan, dilarang untuk memiliki satu pandangan saja.
"Karena emang kita dilatih untuk melihat hal yang gak diliihat sama orang. Sangat haram memiliki pola pemikiran yang satu aja," tutupnya.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan millennial dan genZ.
Dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (15-16) Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.
Penyelenggaraan program ini bersamaaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk 8 (delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.
Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda