Bagaimana Adegan Intim dalam Film Dibuat? Ini Penjelasannya!

Hal pertama yang terlintas di dalam benak kita ketika menonton adegan intim dalam film atau serial adalah bagaimana proses pembuatannya. Bagaimana mereka melakukan adegan tersebut tanpa merasa canggung? Apakah adegannya dilakukan dalam ruang tertutup? Atau mereka hanya melibatkan beberapa kru saja dalam proses pengambilan gambarnya?
Bukan tanpa sebab, beberapa adegan intim terlihat begitu realistis dan cukup frontal dengan menunjukan bagian tubuh tertentu secara gamblang. Untuk menjawab rasa penasaranmu, penjelasan proses pembuatan adegan intim dalam film atau serial ini jadi jawabannya.
1. Nudity contract

Mengingat adegan intim menempatkan para kru yang terlibat dalam situasi yang bisa dibilang abu-abu, nudity contract diperlukan untuk melindungi para aktor dan menghindari konflik di masa mendatang. Umumnya, nudity contract dibuat terpisah dari kontrak utama.
Isi nudity contract memuat setiap adegan intim yang akan dilakukan oleh para aktor dalam film tersebut. Adegannya pun diuraikan secara rinci untuk memberikan gambaran pada para aktor yang terlibat.
Jika para aktor tidak keberatan dan merasa nyaman dengan adegan tersebut, maka mereka akan menandatangani kontrak tersebut. Jika mereka menolak berpartisipasi dalam adegan intim, maka tim produksi akan menggunakan double stunt dan memanfaatkan CGI untuk mengakali adegan tersebut tanpa merombak ulang naskah.
2. Intimacy coordinator

Sebelum memasuki tahap produksi, para aktor akan melakukan serangkaian latihan di bawah arahan intimacy coordinator. Selain membantu para aktor merasa lebih nyaman, intimacy coordinator turut mengarahkan para aktor yang terlibat untuk mencari tahu mana yang boleh dan yang tidak boleh disentuh atau dilakukan terhadap satu sama lain.
Setelah mengetahui batasan dari para aktor, intimacy coordinator mulai membuat koreografi untuk adegan intim. Intimacy coordinator turut melibatkan para aktor dengan mendiskusikan apa motivasi atau yang dirasakan oleh karakter yang diperankan oleh mereka ketika melakukan kontak fisik. Dengan begitu, koneksi antara para pemainnya terjalin dengan natural dan membuat adegan intim terlihat lebih natural.
3. Pakaian khusus dan proteksi tambahan

Para aktor tidak sepenuhnya telanjang selama proses pengambilan gambar untuk adegan intim. Pada umumnya, para aktor akan menggunakan pakaian dalam dengan warna senada dengan warna kulit mereka. Ada juga body tape, nipple pasties, dan genitalia patch berbagai ukuran yang bisa digunakan oleh aktris untuk menutupi area sensitif mereka.
Sementara untuk shot yang cukup frontal, di mana kamera menyorot karakter yang telanjang dari bagian belakang dalam format wide shot, para aktor menggunakan merkin atau penutup buatan untuk area sensitif yang menyerupai rambut kemaluan.
Selain menggunakan pakaian dalam khusus, para aktor menggunakan bantalan khusus untuk memberikan batasan di area tertentu. Bantalan tersebut pada umumnya terbuat dari wol domba beragam ukuran, tergantung kebutuhan adegan. Bantalan tersebut biasanya ditempatkan di antara selangkangan para aktor sebagai pembatas sehingga mereka dapat memberikan kesan yang cukup realistis dalam frame.
4. Practical effects

Tidak melulu menyorot para aktornya secara eksplisit, adegan intim juga dapat dibuat dengan menambahkan berbagai macam aspek tambahan. Mulai dari ilusi kamera dengan merubah posisi atau gerakan kamera untuk menghasilkan shot yang sensual dan menggoda, tapi tetap dalam batas wajar.
Ada juga practical effects atau efek tambahan untuk mendramatisir adegan intim. Mulai dari membuat hujan buatan agar terlihat lebih romantis hingga menyemprotkan cairan gliserin atau minyak pada tubuh para aktor agar terlihat seperti sedang berkeringat.
5. Visual effects, editing, dan stunt double

Ketika aktor tidak bersedia menandatangi nudity contract, tim produksi akan memanfaatkan visual effects dan double stunt dalam proses pembuatan adegan intim. Seperti dalam film duologi Nymphomaniac karya Lars von Trier, tim visual efek memanfaatkan teknologi CGI untuk menggabungkan rekaman berisi ekspresi serta mimik wajah dari para pemerannya pada tubuh stunt double.
Untuk membuat adegan intim terlihat lebih natural dan meyakinkan, tim editor akan memberikan sentuhan akhir pada proses editing. Mulai dari menambahkan soundtrack atau scoring yang sesuai dengan mood yang ada, menggabungkan setiap footage atau rekaman yang ada dalam fase yang sesuai dan tidak membuat penontonnya terjebak dalam situasi canggung.
Penting atau tidaknya kehadiran adegan intim dalam sebuah film kembali lagi pada genre film tersebut. Jika film tersebut mengusung genre atau bahkan mengeksplor lebih jauh tentang seks itu sendiri, tentu adegan intim sedikit banyak memiliki peran penting dengan menjadi bagian dari narasi dan pengembangan karakter.