Dimas Bagus (dok. Pribadi/Dimas Bagus)
Sebelum menentukan shot, DOP harus memahami naskah film yang akan mereka produksi. Setelah itu, DOP melakukan diskusi dengan sutradara dan art director sampai menghasilkan pergerakan kamera hingga desain produksi.
"Hal pertama yang harus DOP lakukan adalah membaca script. Setelah membaca script, DOP akan meeting dengan sutradara dan art director. Kemudian lahirlah konsep lighting, pergerakan kamera, warna, komposisi, dan lain-lain," ujar Dimas,
Sementara di tahap produksi, Dimas fokus merealisasikan desain shot dan lighting. Pada tahap ini, kerja sama antara DOP dan jobdesk lain sangat penting.
"Kolaborasi dengan baik antara sutradara, art director, gaffer, dan timnya. Itu tugas paling penting sebenarnya. Karena produksi itu biasanya ada peristiwa yang terjadi di luar rencana," tambahnya.
Tugas DOP masih berlanjut di tahap pasca produksi. Mereka masih harus terlibat di proses color grading, efek visual alias VFX, hingga tes DCP. Tujuannya agar desain yang sudah disiapkan sesuai dengan apa yang penonton lihat di layar.
"Paling terakhir di office terlibat di pasca produksi itu tes DCP untuk tayang di bioskop. Jadi kayak film cek di bioskop. Apakah file-nya sudah aman? Apakah ada warna yang meleset atau apa ada sesuatu yang kurang?" kata DOP di film 1 Kakak 7 Ponakan (2025) itu.