Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Rafly Altama soal Adegan Fighting-nya di Film Keadilan

potret Rafly Altama di media junket di MD Place, Senin (20/10/2025)
potret Rafly Altama di media junket di MD Place, Senin (20/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
Intinya sih...
  • Rafly Altama kaget adegan fighting-nya disederhanakan
  • Penjelasan Indra Pacique soal koreografi fighting yang gak banyak digunakan saat proses pengambilan gambar
  • Tubagus Ali sebut kru Korea ingin adegan fighting di film Keadilan ditampilkan senatural mungkin
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Setelah berhasil mencuri perhatian lewat perannya di film Rangga & Cinta, Rafly Altama akan segera comeback lewat film terbarunya yang berjudul Keadilan. Di film ini, Rafly memerankan karakter bernama Sadam.

Nah, demi membangun karakter Sadam, Rafly mengaku bahwa ia sempat mengikuti workshop fighting bersama beberapa pemain lain. Ia menyebut bahwa saat itu, latihan dilakukan cukup serius, supaya ia bisa total saat proses syuting.

Namun uniknya, meski sudah latihan secara totalitas, ternyata gak semua koreografi yang ia pelajari saat workshop digunakan saat proses pengambilan gambar. Hal ini pun sempat membuat Rafly menjadi kaget. Kok bisa? Ikuti cerita Rafly di bawah ini.

1. Rafly Altama kaget adegan fighting-nya disederhanakan

potret Rafly Altama di media junket di MD Place, Senin (20/10/2025)
potret Rafly Altama di media junket di MD Place, Senin (20/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Terkait karakter barunya sebagai Sadam, Rafly mengaku gak bisa menceritakan lebih banyak karena khawatir spoiler. Namun ia membocorkan bahwa demi untuk membangun karakter Sadam, ia sendiri sampai mengikuti workshop fighting bersama pemain lainnya.

Namun, ia cukup kaget karena ternyata gak semua koreografi yang ia pelajari saat workshop digunakan saat proses pengambilan gambar.

“Sebenarnya, saya ada fighting di salah satu adegan yang muncul di trailer. Tapi ternyata, sutradara Korea ingin treatment yang gak terlalu ribet. Jadi akhirnya di-simple-in. Sempat workshop juga. Tapi pada akhirnya cuma menampilkan reaksi,” kata Rafly di MD Place, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Meski begitu, Rafly mengaku gak kecewa sama sekali. Menurutnya, selain seru, workshop fighting yang ia jalani juga memberinya ilmu baru.

2. Penjelasan Indra Pacique soal koreografi fighting yang gak banyak digunakan saat proses pengambilan gambar

potret Indra Pacique di media junket di MD Place, Senin (20/10/2025)
potret Indra Pacique di media junket di MD Place, Senin (20/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Penyederhanaan adegan fighting ini ternyata tidak hanya dialami oleh Rafly saja, tetapi juga pemain lainnya. Indra Pacique, yang banyak terlibat dalam adegan intens menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya penyesuaian saat syuting.

“Itu workshop-nya seminggu, tapi gak full day. Ada beberapa kali. Karena ada beberapa orang yang fighting di situ. Kita udah oke banget, yakin banget. Gue udah jadi jagoan nih. Pas sampai lokasi, karena memang adjust, penyesuaian-penyesuaian adegan, jadilah fighting itu gak semuanya dipergunakan. Hanya beberapa saja,” ungkap Indra Pacique dengan semangat.

Sama halnya seperti Rafly, Indra Pacique juga mengaku gak kecewa karena ia juga mendapatkan ilmu-ilmu fighting dari workshop tersebut.

Sebelumnya, produksi film ini memang cukup mencuri perhatian karena menjadi karya kolaborasi Indonesia dan Korea Selatan yang melibatkan Yusron Fuadi dan Lee Chang Hee sebagai sutradara. Lee Chang He sendiri telah dikenal berkat beberapa karya populer, seperti serial Netflix A Killer Paradox.

3. Tubagus Ali sebut kru Korea ingin adegan fighting di film Keadilan ditampilkan senatural mungkin

potret media junket di MD Place, Senin (20/10/2025)
potret media junket di MD Place, Senin (20/10/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Berbeda dari pemain lainnya, pemeran Gilang, Tubagus Ali, justru diminta untuk melakukan improvisasi dalam adegan fighting-nya. Tubagus mengatakan, “Kayak aku lari-larian tuh, dia pengin ngulang lagi, ngulang lagi. Kan aku larinya kayak udah capek banget, udah ngos-ngosan, terus dia kayak, ‘Loh, gimana? Lebih firm lagi, lebih firm lagi,’ Mereka pengin liat estetiknya di situ.”

Meski begitu, Tubagus memahami alasan di balik arahan tersebut. Menurutnya, penyederhanaan hingga improvisasi ini memang sengaja diterapkan oleh kru Korea agar penampilan para pemain terlihat lebih natural di layar.

“Mereka memang mau natural banget. Mereka tuh mau lihat se-organik itu. Kayak yang gak tiba-tiba kita ketemu orang, sebel terus langsung berantem. Kayak siap-siap dulu atau apa. Mereka tuh maunya natural,” pungkas Tubagus Ali.

Mengusung genre action dan thriller yang mengangkat tema tentang manipulasi hukum, film Keadilan siap tayang di bioskop mulai 20 November 2025. Film ini membawa kisah tentang Raka (Rio Dewanto), seorang petugas keamanan pengadilan yang mencari keadilan setelah istrinya, Nina (Niken Anjani), tewas secara brutal dalam kasus yang dimanipulasi oleh pengacara licik bernama Timo (Reza Rahadian).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us

Latest in Hype

See More

6 Drama China Tayang Oktober 2025, Didominasi Wuxia dan Xianxia

21 Okt 2025, 16:47 WIBHype