Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Chand Parwez Sebut Tukar Takdir Proyek Ambisius Starvision

Konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025)
Konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Intinya sih...
  • Menurut Chand Parwez, Tukar Takdir adalah film pertama yang secara serius membahas kecelakaan pesawat di industri film Indonesia. Proses produksinya sangat panjang.
  • Tukar Takdir menghadirkan genre drama psikologis dengan latar kecelakaan pesawat. Film ini menyoroti dampak tragedi bagi selamat dan keluarga korban serta ruang investigasi yang penuh intrik.
  • Sutradara Mouly Surya ingin menghadirkan potret luka, trauma, dan pertanyaan batin para karakter setelah tragedi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Setelah merilis teaser yang bikin publik penasaran, film Tukar Takdir akhirnya menayangkan trailer resminya pada Rabu (10/9/2025). Film hasil kolaborasi Starvision dan Cinesurya ini disutradarai Mouly Surya dan diadaptasi dari novel best seller karya Valiant Budi.

Produser Chand Parwez menyebut Tukar Takdir sebagai salah satu proyek paling ambisius Starvision. Selain tema yang berani, film ini juga menghadirkan skala produksi yang menantang.

1. Chand Parwez sebut Tukar Takdir film pertama tentang kecelakaan

Konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025)
Chand Parwez di konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Menurut Parwez, Tukar Takdir adalah film pertama yang secara serius membahas kecelakaan pesawat di industri film Indonesia.

"Cerita pertama tentang kecelakaan pertama memang jadi satu cerita yang menarik. Namun, di sisi lain, proses produksinya juga jadi sangat panjang," ungkapnya saat ditemui di konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta.

Ide untuk mengangkat cerita ini sebenarnya sudah muncul sejak sebelum pandemik Covid-19. Kala itu, Parwez meminta Mouly Surya membaca novel Tukar Takdir karya Valiant Budi, dengan harapan ada satu cerita yang bisa digarap bersama.

Setelah diskusi panjang, mereka sepakat mengadaptasi kisah pertama dalam novel tersebut. Proses ini tidak mudah, karena mengangkat tema aviasi membutuhkan riset mendalam agar detail investigasinya bisa dipahami penonton.

"Ini adalah sebuah karya yang menurut saya ambisius," aku Parwez.

Ia menambahkan bahwa produksi film ini berlangsung panjang karena harus menampilkan kisah yang akurat dan menyentuh. Meski penuh tantangan, Parwez optimistis Tukar Takdir bisa menjadi film yang membuka ruang baru di perfilman nasional.

2. Genre baru di industri perfilman Indonesia

Konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025)
Chand Parwez di konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Lewat Tukar Takdir, Starvision mencoba melangkah keluar dari zona nyaman. Parwez menilai film ini menghadirkan sesuatu yang baru: genre drama psikologis dengan latar kecelakaan pesawat.

"Jadi, sebenarnya susah sekali waktu itu membayangkan. Karena ini tema baru, apalagi kita banyak mengekspos cerita di balik layarnya. Semoga, film ini bisa jadi satu tawaran baru yang disambut oleh penonton Indonesia," jelasnya.

Berbeda dengan film bencana pada umumnya, Tukar Takdir tidak hanya fokus pada aksi atau visual kejadian. Film ini lebih menyoroti bagaimana tragedi berdampak bagi mereka yang selamat maupun keluarga korban. Ceritanya juga mengajak penonton masuk ke ruang investigasi yang penuh intrik. Dengan narasi yang berbeda, Chand berharap film ini bisa memperkaya khazanah sinema Indonesia.

"Ada film baru, ada genre baru bagi perfilman nasional kita yang semoga bisa disambut dengan sangat baik nanti pada waktunya tayang di tanggal 2 Oktober," imbuh Parwez.

3. Mouly Surya bawakan sisi emosional dari kecelakaan pesawat

Mouly Surya di konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025)
Mouly Surya di konferensi pers poster dan trailer film "Tukar Takdir" di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Sutradara Mouly Surya menekankan bahwa meski ada unsur teknis investigasi pesawat, film ini tidak melupakan sisi emosionalnya. Ia ingin menghadirkan potret luka, trauma, dan pertanyaan batin yang dialami para karakter setelah tragedi.

"Kami ingin menghadirkan sebuah potret emosional tentang beban yang tak terlihat. Namun, di sisi lain juga ingin menghadirkan sebuah harapan di balik setiap duka," kata sutradara 45 tahun ini.

Cerita Tukar Takdir sendiri berpusat pada Rawa (Nicholas Saputra), satu-satunya penumpang yang selamat dari penerbangan Jakarta Airways 79. Alih-alih merasa beruntung, Rawa justru dihantui pertanyaan mengapa dirinya yang selamat dan yang lain tidak. Perjalanan emosional Rawa inilah yang menjadi inti drama film.

Selain Nicsap, Tukar Takdir juga menampilkan deretan bintang papan atas seperti Marsha Timothy, Adhisty Zara, Meriam Bellina, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, hingga Hannah Al Rashid.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us

Latest in Hype

See More

Seberapa Mirip Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat sama Cerita Aslinya

12 Sep 2025, 16:03 WIBHype